Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementerian PUPR Uji Coba Lagi Aspal Plastik di Makassar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengklaim penggunaan aspal plastik tidak mengurangi kualitas jalan.

20 Oktober 2017 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor sapi melintas saat proyek pengaspalan jalan di Jalan Raya Cikareo, Subang, Jawa Barat, 17 Juli 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana kembali melakukan uji coba penggunaan aspal plastik di jalan nasional Kota Makassar pada 23-24 Oktober 2017 dan di rest area Jalan Tol Tangerang-Merak pada November 2017.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis H. Sumadilaga menuturkan, dari segi kualitas, aspal plastik sudah teruji karena telah dilakukan uji coba. Menurut dia, semakin meluasnya penggunaan aspal plastik di Indonesia menjadi solusi bagi permasalahan limbah plastik.

“Dari segi kualitas, aspal plastik sudah teruji. Uji coba sudah dilakukan di Bali dan Bekasi, tapi hanya dilakukan penghamparan. Untuk uji coba di Makassar juga akan dilihat bagaimana proses pencampurannya. Kami akan memperlihatkan ‘dapurnya’,” ujar Danis dalam keterangan resminya, Kamis, 19 Oktober 2017.

Baca: Sukses Uji Aspal dari Limbah Plastik, Menteri Basuki Siapkan Ini

Menurut Danis, penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan bisa menambah kerekatan jalan. Saat dihamparkan sebagai aspal panas, ketika diukur, suhunya 150-180 derajat Celcius. Artinya, plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah, yaitu 250-280 derajat Celcius, atau suhu ketika plastik mengeluarkan racun.

Danis mengklaim, berdasarkan hasil uji laboratorium pada 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian Pekerjaan Umum, aspal plastik, yang merupakan campuran aspal panas dengan limbah plastik, menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Sayangnya, penggunaan aspal plastik pada proyek jalan nasional belum dapat diterapkan secara masif tahun ini. Alasannya, menurut Danis, kontrak pekerjaan jalan di tahun berjalan masih menggunakan aspal biasa, serta belum adanya pemasok campuran plastiknya.

BISNIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus