Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Libur Panjang di Tengah Perlambatan Konsumsi

Kenaikan penumpang di berbagai moda transportasi selama libur panjang ini membawa sinyal pertumbuhan konsumsi. 

10 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon penumpang pesawat berjalan di selasar Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 8 Februari 2024. ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Jumlah penumpang di semua moda transportasi meningkat selama libur panjang ini.

  • Sebanyak 367 ribu kendaraan sudah meninggalkan area Jabodetabek.

  • Ekonom memprediksi konsumsi masyarakat, khususnya kalangan atas, meningkat pada kuartal pertama 2024.

JAKARTA — Libur panjang pada pekan ini mendongkrak permintaan terhadap sejumlah moda transportasi. Momentum Imlek dan Isra Mikraj menjadi sinyal kembali pulihnya konsumsi, setidaknya pada kuartal pertama 2024.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Citilink Indonesia mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 20 persen selama periode libur panjang pekan ini. Head of Corporate Secretary & CSR Division PT Citilink Indonesia Haza Ibnu Rasyad mengatakan perusahaan menambah jumlah penerbangan untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut. "Ada 17 penerbangan tambahan yang kami siapkan," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 9 Februari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk memanfaatkan momentum liburan ini Citilink menarik minat penumpang dengan menyediakan beragam promo. Haza mengatakan, khusus rute domestik, terdapat potongan harga hingga 15 persen. Perusahaan juga memberi diskon tambahan untuk pembelian tiket lewat bank tertentu dengan besaran hingga Rp 500 ribu. 

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mampu menjual hampir semua tiket yang tersedia untuk perjalanan selama libur panjang tanpa promo khusus. Vice President Public Relations PT KAI Joni Martinus menuturkan sebanyak 851.181 tiket terjual hingga kemarin pagi untuk periode keberangkatan 6-11 Februari 2024. 

"Jumlah tersebut 98 persen dari total keseluruhan tiket kereta api yang kami sediakan sebanyak 865.952 tiket," tuturnya. Joni menambahkan, jumlahnya akan bertambah mengingat masa liburan masih berlangsung. 

Penumpang menunggu kedatangan kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, 8 Februari 2024. ANTARA/Didik Suhartono

Selama periode 7-11 Februari, KAI mengoperasikan 1.085 kereta api jarak jauh. Rata-rata setiap hari terdapat 217 perjalanan. Dibanding pada pekan sebelumnya, terdapat tambahan 10 perjalanan. Perusahaan menambah empat perjalanan Kereta Api Manahan rute Gambir-Solo Balapan, empat perjalanan Kereta Api Sancaka rute Yogyakarta-Surabaya Gubeng, serta dua perjalanan Kereta Api Kaligung rute Cirebon Prujakan-Semarang Poncol. Joni mengatakan wilayah Jawa Timur menjadi tujuan favorit penumpang. 

Di jalur darat, aktivitas perjalanan juga meningkat. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat 367.321 kendaraan meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi selama periode 7-8 Februari lalu. Angka tersebut merupakan kumulatif dari arus empat gerbang tol, yaitu Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip Utama. Volume lalu lintas ini meningkat 37,11 persen dibanding pada hari biasa yang hanya 267.899 kendaraan. 

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengatakan mayoritas kendaraan bergerak menuju tiga arah, yaitu Trans Jawa, Merak, dan Puncak. Sebanyak 187.150 kendaraan atau 50,95 persen di antaranya bergerak menuju Trans Jawa dan Bandung. Sementara itu, sebanyak 26,38 persen atau 96.909 kendaraan kendaraan bergerak menuju arah Merak dan 22,67 persen lainnya atau sebanyak 83.262 bergerak ke Puncak. 

Untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas, Jasa Marga menerapkan pembatasan operasional angkutan barang di sejumlah ruas jalan tol Jasa Marga. "Pembatasan berlaku mulai Rabu, 7 Februari 2024, pukul 16.00 sampai Ahad, 11 Februari 2024, pukul 24.00," tuturnya.

Penumpang berjalan menuju kapal penyeberangan Kepulauan Seribu di Dermaga Marina Ancol, Jakarta, 7 Februari 2024. ANTARA/Bayu Pratama S.

Perjalanan antar-pulau juga ramai peminat. Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, menyatakan ada 79.007 penumpang dan 19.990 unit kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Merak selama periode 7-9 Februari pada pukul 08.00 WIB. Penyeberangan dari arah sebaliknya juga tak kalah tinggi. Tercatat 58.643 orang dan 14.655 unit kendaraan berangkat ke Jawa dari Pelabuhan Bakauheni dalam periode yang sama. 

Menurut Shelvy, perusahaan siap menambah armada guna mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan. "Saat ini di lintas tersibuk, yakni Merak-Bakauheni, siap beroperasi 32 unit kapal untuk melayani penumpang dan kendaraan," katanya. 

Pengelola jalan tol Tangerang-Merak memperkirakan terimbas ramainya lalu lintas tersebut. Direktur Astra Jalan Tol Tangerang-Merak Rinaldi memprediksi ada kenaikan traffic sebanyak 3,22 persen selama periode libur panjang pekan ini dibanding rata-rata lalu lintas harian. "Kepadatan lalu lintas diprediksi naik dari sekitar 150 ribu kendaraan menjadi 170 ribu kendaraan," ujarnya.

Sinyal Positif buat Ekonomi

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual menyatakan momentum libur panjang secara historis mendorong belanja masyarakat. Tahun ini pun dia memperkirakan tak ada pengecualian. Tren kenaikan jumlah penumpang di berbagai angkutan transportasi ini bisa menjadi sinyal positif. Sebab, di tempat tujuan nanti masyarakat bakal berbelanja untuk akomodasi, makanan, serta wisata. 

Dari kondisi ini dia optimistis konsumsi masyarakat, khususnya kalangan atas, bakal meningkat pada kuartal pertama 2024. Selain terdorong momentum libur panjang, masa kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden sedang berlangsung. "Ada potensi kenaikan perputaran uang," katanya. Selain itu, setelah pemilihan umum biasanya retail akan memberi berbagai promo kepada masyarakat yang sudah menggunakan hak pilihnya.

Faktor lain yang membuat David optimistis adalah kecenderungan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. Setelah imbal hasil sejumlah aset naik pada tahun lalu, banyak masyarakat kalangan atas yang memilih berinvestasi ketimbang belanja. "Dengan tren ini, mereka ada kemungkinan mulai mempertimbangkan untuk belanja," katanya. David mengatakan, jika harga komoditas melonjak, tren konsumsi ditambah ekspor bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama. 

Konsumsi Rumah Tangga Melambat

Potensi peningkatan konsumsi pada kuartal I 2024 dinilai penting karena sepanjang 2023 konsumsi rumah tangga melambat cukup signifikan. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhannya hanya 4,82 persen, atau lebih rendah dibanding pada 2022 yang sebesar 4,94 persen. Padahal konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang utama produk domestik bruto nasional dengan kontribusi lebih dari 50 persen. Alhasil, pada 2023 ekonomi hanya tumbuh 5,05 persen atau turun dari 2022 yang mencapai 5,31 persen.

Pelaksana tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengimbuhkan, pertumbuhan konsumsi pada pengujung tahun lalu atau triwulan IV 2023 juga menurun dari 5,05 persen pada triwulan IV 2022 menjadi 4,47 persen. "Perlambatan konsumsi rumah tangga terutama berasal dari perlambatan pengeluaran kelompok menengah ke atas," ujarnya.  

Perlambatan konsumsi rumah tangga itu tecermin dari sejumlah indikator, yaitu realisasi penerimaan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) melambat, pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara anjlok, serta penjualan mobil penumpang menurun. "Di sisi lain, investasi finansial, seperti simpanan berjangka, menguat. Artinya, ada pergeseran dari belanja ke investasi."
 
Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berujar ada beberapa faktor yang menahan pertumbuhan konsumsi. Di antaranya pelemahan harga komoditas global, kenaikan suku bunga akibat kebijakan moneter mengetat, rencana perluasan basis pajak melalui kenaikan tarif pajak, serta pertumbuhan upah riil lebih rendah dibanding inflasi.

Di sisi lain, kenaikan harga berbagai komoditas pangan strategis, terutama beras, pada 2023 sangat besar dampaknya terhadap daya beli masyarakat, khususnya untuk kelompok pendapatan menengah ke bawah yang tidak terklasifikasi sebagai penerima bantuan sosial reguler dari pemerintah. 

Mengawali 2024, Wakil Kepala Bidang Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Jahen Fachrul Rezki optimistis konsumsi bisa kembali tumbuh karena adanya pelaksanaan pemilu dan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia. Namun dia mengingatkan tekanan dari global, seperti harga komoditas, yang fluktuatif. "Selain itu, perang di Timur Tengah akan meningkatkan biaya logistik dan transportasi yang pada akhirnya dapat memberikan dampak negatif pada perekonomian nasional," katanya. 

VINDRY FLORENTIN | RIANI SANUSI PUTRI | JONIANSYAH HARDJONO (TANGERANG) | GHOIDA RAHMAH

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus