Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan pengusaha Indonesia harus siap hadapi tahun politik 2024. Menurutnya, walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih tergolong baik, akan banyak ketidakpastian yang terjadi menjelang pemilihan umum atau Pemilu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita harus mengantisipasi karena banyak ketidakpastian yang terjadi. Kita optimis tapi berhati-hati,” ujar Shinta di sela-sela acara Apindo UMKM Merdeka Festival di Exhibition Hall Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin, 31 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, prospek ekonomi Indonesia menjelang tahun 2024 memang masih cukup baik. Ia berkaca pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sampai pertengahan tahun ini berada jauh di atas rata-rata global.
Meskipun begitu, Shinta menilai, persaingan politik pasti mempengaruhi keadaan ekonomi. “Memang pengaruh (tahun politik) pasti ada dan ini yang saya rasa harus bersiap-siap siaga,” ujar Shinta.
Shinta mencontohkan permintaan pasar ekspor Indonesia yang dapat turun secara signifikan. Ia menilai hal ini akan mempengaruhi industri-industri padat karya yang lain. Karena itu, ia menghimbau pengusaha untuk siap siaga mengantisipasi dampaknya pada bahan baku dan rantai pasok usaha mereka.
Perempuan pertama yang menjadi ketua Apindo ini berharap persaingan politik menjelang pemilu 2024 dapat berlangsung kondusif. “Namanya tahun Pemilu pasti politik bisa panas. Tapi apapun yang terjadi suasana harus tetap kondusif, iklim usaha harus kondusif,” kata dia.
Di sisi lain, Shinta menyambut pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi. Namun, ia mengingatkan kembali bahwa persaingan ini ada untuk menciptakan persatuan. “Kita mau bertanding untuk bersanding. Jadi ini biarlah jangan mengganggu stabilitas ekonomi,” ucapnya.
SULTAN ABDURRAHMAN
Pilihan Editor: Insentif Motor Listrik Dibuka untuk Umum, Bahlil: Kita Pertimbangkan Satu KTP, Satu Motor Listrik