Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ketua Komisi V DPR RI Sebut Butuh Rp750 Triliun untuk 3 Juta Rumah, Menteri Maruarar: Nanti Kami Hitung

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk program 3 juta rumah.

5 November 2024 | 15.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi perumahan. TEMPO/Kink Kusuma Rein

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDI-P, Lasarus, mengatakan butuh Rp750 triliun untuk dapat membangun 3 juta rumah. Hal tersebut diucapkan langsung olehnya ketika menjalankan Rapat Kerja bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) pada Senin, 4 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau pakai harga satuan lama, anggaran yang sudah kita habiskan untuk sektor perumahan selama lima tahun, dengan dua juta rumah menghabiskan dana Rp119 triliun. Maka kalau tiga juta rumah kita membutuhkan dana Rp750 triliun setahun," ujar Lasarus di Komisi V DPR RI pada Senin, 4 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri PKP, Maruarar Sirait, menanggapi perhitungan dana yang dibutuhkan untuk program 3 juta rumah yang disampaikan oleh Lasarus. Dia akan menghitung kembali terkait alokasi anggaran yang dibutuhkan dalam program itu.

"Ya, nanti kami hitung, kami konversikan, kami diskusikan," ucap dia ketika ditemui awak media setelah menjalankan Raker dengan Komisi V DPR RI.

Menurut dia, akan melakukan upaya gotong royong antara kementeriannya dengan berbagai pihak agar program 3 juta rumah dapat terwujud. Maruarar mengatakan, selain untuk mewujudkan program itu, hal tersebut juga supaya program 3 juta rumah dapat tepat sasaran.

"Makanya, kalau kita tidak melakukan efisiensi, tidak melakukan gotong royong, tidak tepat sasaran, bayangkan sekarang begitu banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak yang tidak terpakai," tutur dia.

Dia mengupayakan Kementerian PKP dalam program 3 juta rumah akan tepat sasaran. Ia mengatakan hal tersebut dengan melakukan berbagai cara kerja dan pemikiran secara konstruktif.

"Nah sekarang, dengan masa sekarang, ya saya harus kreatif. Saya kan tidak mau pasrah, ya. Bagaimana misalnya yang belum terpakai kita manfaatkan," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus