Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada keuntungan bekerja di rumah. Anda bisa terbebas dari beberapa hal, seperti kemacetan, bebas menjalankan tugas kapan pun, atau juga bebas dari penampilan formal dan kaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, bekerja di rumah juga ada minusnya, yaitu sangat sulit memisahkan antara pekerjaan dan urusan rumah. Berikut tips agar keduanya bisa seimbang, dilansir Time.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
#Siapkan ruang khusus untuk bekerja
Untuk beberapa alasan, sangat masuk akal untuk secara fisik memisahkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi di rumah.
"Buat zona bebas gangguan," kata Tricia Sciortino, CEO di perusahaan jasa profesional Belay. "Siapkan ruang khusus dengan suasana tenang untuk bekerja, itu adalah pilihan yang terbaik."
#Batasi penggunaan alat komunikasi
Saat sedang tidak bekerja atau berada di luar jam kerja, dan email, panggilan telepon, dan pesan tentang pekerjaan bertubi-tubi, "Segera nonaktifkan semua notifikasi tentang pekerjaan pada ponsel," saran Sciortino.
#Manfaatkan teknologi untuk berkomunikasi
Salah satu risiko bekerja di rumah adalah jarang bertemu dengan rekan kerja secara langsung sehingga saat bertemu, komunikasi jadi kurang lancar. Solusi dari masalah ini adalah dengan menggunakan teknologi canggih untuk berkomunikasi.
"Pekerja jarak jauh perlu untuk mengambil keuntungan dari teknologi komunikasi yang tersedia untuk membentuk hubungan yang lebih kuat dengan rekan-rekan," kata Michelle Prince, wakil presiden senior dari manajemen bakat di perusahaan konsultan HR Randstad di Amerika Serikat. Telepon dan webcam adalah alat yang sangat diperlukan di sini.
Ilustrasi wanita kerja di rumah. shutterstock.com
#Proaktif dalam berkomunikasi
Tak harus menunggu atasan atau rekan kerja yang lain untuk memulai komunikasi. Anda juga bisa, bahkan diharapkan untuk yang memulainya pula sesekali. Di sebuah grup percakapan, misalnya.
"Sebagai pekerja jarak jauh, banyak tanggung jawab untuk berkomunikasi secara teratur. Hanya karena bekerja dari jauh bukan berarti Anda tidak termasuk bagian penting dari tim," kata Sara Sutton Fell, CEO dan pendiri FlexJobs dan Remote.co.
#Putuskan kapan harus bekerja lembur
"Pekerja jarak jauh lebih baik diposisikan untuk menanggapi permintaan mendesak dari seseorang yang tidak diatur untuk bekerja jarak jauh," kata Michelle Prince.
Namun, adalah bijaksana untuk menyampaikan pendapat mengenai hal ini, untuk memastikan bahwa setiap orang juga mendapat bagian yang sama dan Anda tidak terbebani sendirian. Anda tentunya ingin mengatur beberapa parameter, sehingga setiap permintaan kecil tidak diperlakukan seperti keadaan darurat.
#Fokus bekerja
"Sangat penting untuk fokus pada pekerjaan selama waktu kerja daripada membiarkan hal lain di luar pekerjaan menyusup ke jam kerja Anda terlalu banyak," kata Sutton Fell. "Jika produktif dan efisien sepanjang hari, maka Anda tidak harus tetap bekerja hingga larut malam karena sudah berhasil mencapai target untuk menyelesaikannya."
#Belajar berkata tidak
Anda ingin dikenal sebagai anggota tim yang andal dengan membantu mengerjakan tugas yang mendesak kapan pun, bahkan di saat jam kerja sudah berakhir. Namun, semua orang di kantor juga harus memahami bahwa saat di luar jam kerja, urusan pribadi adalah prioritas. Bila mendapat tugas untuk dikerjakan di luar waktu kerja dan merasa tak enak hati untuk menolak, Anda bisa menanggapinya dengan mengatakan, "Akan saya kerjakan besok."
Tanggapan tersebut mengindikasikan bahwa Anda tidak menolak, tapi juga tidak mengobral janji akan menyelesaikannya dalam waktu cepat.