Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Bongkar Toko, Rayu Pembeli

Transmart dan sejumlah peretail lain menutup sebagian gerai. Demi efisiensi dan perubahan strategi bisnis.  

12 Februari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana kasir supermarket Transmart di Baypass Sunset Road, Pemogan, Denpasar Selatan, Bali pada 9 Februari 2023. Tempo/Made Argawa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Transmart menutup belasan gerai di Jakarta dan kota lain.

  • Chairul Tanjung menginspeksi langsung penutupan gerai Transmart.

  • Perubahan strategi menjadi kunci agar bisnis retail bisa bertahan.

LORONG-LORONG di gedung Transmart MT Haryono, Jakarta Selatan, pada Rabu, 8 Februari lalu, tampak lengang. Cuma ada penjaga toko, nyaris tak ada pembeli. Lapangan parkir di depan toko retail besar itu juga lowong, hanya ada satu-dua mobil. Di lantai 2, sejumlah pegawai sedang menata dan mengecek barang yang tertata di puluhan rak. "Ada area yang ditutup, dijadikan gudang dan akan ada toko roti," kata seorang pegawai di meja kasir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum menjadi Transmart, gedung di Jalan M.T. Haryono itu adalah salah satu cabang pusat belanja milik perusahaan asal Prancis, Carrefour. Sejak 2010, lewat PT Trans Retail Indonesia, CT Corp mengakuisisi 40 persen saham PT Carrefour Indonesia senilai US$ 300 juta. Proses akuisisi terus berlanjut hingga dua tahun kemudian perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung itu menguasai saham Carrefour Indonesia sepenuhnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis retail Carrefour pun beralih ke Transmart dalam satu dekade terakhir. Namun sejak tahun lalu ada 12 gerai Transmart yang ditutup permanen. Salah satunya di ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Gerai Transmart di lantai basemen 1 itu ditutup pada November 2022. Muhammad, seorang petugas keamanan yang berada di area basemen, mengatakan, setelah tiga bulan penutupan, belum ada tanda-tanda penghuni baru area itu. “Belum tahu apakah akan dibangun lagi atau akan diisi yang lain,” ujarnya.

Suasana Transmart di Kompleks Buah Batu Square, Bandung. Tempo/Ahmad Fikri

Bukan cuma di Jakarta, Transmart juga menutup gerai di Bandung dan di Batam, Kepulauan Riau, yang berada di Kepri Mall. Di Bandung, gedung Transmart di Jalan Soekarno Hatta ditutup. Saat Tempo menyambangi bangunan itu pada Rabu, 8 Februari lalu, ada beberapa pekerja konstruksi yang lalu-lalang. Gelagar dari bambu dirangkai di dinding bangunan yang sedang dirombak. Pintu masuk gedung itu tertutup, hanya ada celah kecil yang hanya cukup dilewati satu orang. “Tutup 28 Oktober 2022,” kata Rahmat, petugas keamanan yang ditemui Tempo di gedung itu. Bangunan tersebut, menurut Rahmat, sudah diambil alih PT Bangun Surya Real Estate.

Senyampang dengan penutupan gedung di Jalan Soekarno Hatta, CT Corp membuka gedung Transmart baru di Kompleks Buah Batu Square yang berjarak 200 meter dari gerbang jalan tol Buah Batu, Bandung. Gerai Transmart menempati lantai 2 dan 3 gedung tersebut, sementara restoran makanan cepat saji Wendy’s, The Coffee Bean & Tea Leaf, serta Bank Mega berada di lantai 1. Semua berada di bawah Grup CT Corp. Lantai paling atas ditempati bioskop Transmart XXI. 

Karena berlokasi di kawasan perumahan, gerai Transmart itu relatif ramai. “Tempatnya dekat dari rumah," ucap Lia, warga Buah Batu. Dia mengakui harga barang di Transmart rata-rata lebih tinggi dibanding di tempat lain. "Tapi selisihnya enggak jauh. Yang mahal mungkin pakaian karena di Bandung banyak yang menjual lebih murah,” tuturnya. Faktor kedekatan lokasi belanja dengan tempat tinggal juga menjadi alasan Putri, 27 tahun, untuk berbelanja bahan kebutuhan di Transmart Carrefour di Bypass Sunset Road, Denpasar Selatan, Bali. Selain itu, stok barang di gerai tersebut, menurut dia, lengkap. Sayangnya, toko ini selalu sepi setahun terakhir. "Padahal sebelum pandemi toko ini salah satu yang paling ramai." 

Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid mengakui penutupan sebagian gerai itu. Satria mengatakan penutupan tersebut menjadi bagian dari strategi transformasi bisnis. Dia memberi contoh, Transmart MT Haryono akan menjadi pusat produksi dan distribusi roti untuk Transmart. “Akan ada central bakery production," katanya kepada Tempo pada Jumat, 10 Februari lalu.  

Sang bos besar, Chairul Tanjung, bahkan turun langsung mengawasi proses ini. Menurut Satria, sejak Agustus tahun lalu, saban akhir pekan Chairul berkeliling ke gerai-gerai Transmart di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah memastikan langkah anyar yang bakal diambil untuk memanjangkan napas bisnis setiap gerai. Chairul, menurut Satria, mengecek setiap detail toko, meminta masukan dan pendapat dari konsumen, serta menggelar rapat untuk memberi instruksi kepada para manajer toko. “Dari road show ini bisa terlihat mana gerai yang masih memberikan harapan atau memang sudah harus ditutup,” ujar Satria.  

Pembenahan itu, Satria menambahkan, menunjukkan perubahan signifikan. Dia mengklaim ada lonjakan angka penjualan barang kebutuhan pokok 48 persen pada Desember tahun lalu jika dibandingkan dengan catatan Agustus. Angka penjualan barang elektronik juga naik 55 persen, sementara angka kenaikan penjualan pakaian 67 persen. Dengan 95 toko yang tersisa, Transmart menjalankan strategi lain, seperti kerja sama dengan e-commerce. Transmart bekerja sama dengan Bukalapak dan GrabMart membangun e-commerce Allo Fresh yang menjual bahan kebutuhan pokok. Satria menyebut hal ini sebagai modernisasi dan transformasi. “Ini proses jangka panjang, sejak kami bertransformasi dari retail asing menjadi lokal.”

Bekas gedung Transmart di kawasan Kiara Condong, Bandung. Tempo/Ahmad Fikri

Sebelum Transmart berbenah, sejumlah perusahaan retail menjalankan strategi serupa. Pada Juli 2021, PT Hero Supermarket Tbk menutup hipermarket Giant. Hero kemudian mengubah bekas toko Giant menjadi Hero Supermarket dan IKEA, peretail furnitur asal Swedia. Saat itu Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall menyatakan keputusan tersebut didasari potensi IKEA yang cukup besar. Dia juga mengatakan di seluruh dunia format hipermarket kini tak lagi populer. Dalam dua tahun, Hero menargetkan jumlah gerai IKEA bertambah empat kali lipat. 

Pakar industri retail dan staf ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Yongky Susilo mengatakan perubahan strategi perusahaan retail adalah keniscayaan. Menurut dia, banyak perusahaan retail yang menjual produk yang sama dengan strategi bisnis serupa selama bertahun-tahun, sementara perilaku belanja konsumen sudah banyak berubah. 

Saat ini, kata Yongky, konsumen mencari gerai yang bisa menyuguhkan pengalaman berbelanja dan fasilitas lain, seperti tempat makan dan bermain. “Harus ada diferensiasi bisnis," tuturnya. Peretail pun harus memperbarui produknya. Dalam sebuah pertemuan bersama pengusaha retail, Yongky menyindir mereka yang selama bertahun-tahun masih saja menjual roti croissant atau ayam panggang sebagai menu andalan. Padahal, dia mengungkapkan, banyak menu kue dan masakan baru. “Mereka harus paham hal itu."  

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy Nicolas Mandey mengatakan peretail modern juga harus punya nilai jual yang unik. Dia memberi contoh satu tempat belanja di Medan yang menyediakan minikafe, tempat pijat refleksi, miniteater, juga area kerja. Layanan ini, kata dia, sejalan dengan perilaku konsumen yang tak datang ke toko retail besar hanya untuk berbelanja. "Dulu mereka berbelanja baru makan, kini banyak yang mencari makan dulu baru belanja." 

Menurut Roy, 80 persen perusahaan retail, terutama di kota besar, mengubah strategi bisnis secara besar-besaran. Sisanya masih berdagang dengan cara lama. Padahal, dia menuturkan, konsumen masa kini tak cuma mencari diskon, tapi juga tertarik pada toko yang menyediakan semua kebutuhan dengan layanan yang ramah dan menyenangkan. "Yang tidak mau berubah pasti ditinggalkan."

AHMAD FIKRI (BANDUNG), I MADE ARGAWA (BALI)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Aisha Shaidra

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus