Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kijang, Bisa Rp 1,5 Juta

Kendaraan ini bermesin toyota corolla 1166 cc. cocok untuk angkutan niaga atau pengganti oplet. Direksi PT Toyota-Astra Motor, bersaing terhadap morina rakitan PT Garmak Motor. (eb)

18 Juni 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETAHUN yang lalu Morina meluncur di jalanan. Kini menyusul pula Kijang. Keduanya adalah kendaraan serba-guna, sederhana dan relatif murah. Murah? Morina dijual dealernya dalam keadaan kosong (belun1 siap jalan) Rp 1,25 juta. Sedang Kijang Rp 1,3 juta. Jika ditambah semua biaya sampai diperoleh nomor polisi, maka ia bisa mencapai sekitar Rp 1,5 juta Dan ini pun masih berbentuk pick-up. dibanding roda-tiga seperti Bajaj yang mencapai Rp 1 juta, roda-empat seperti Morina atau Kijang ini tentu masih murah. Meskipun orang bisa mengritik, misalnya dengan menunjuk bentuknya yang kurang manis dan "wagu". Banyak juga macam kendaraan kecil dari merek lain yang dijual dalam bentuk pick-up, antara lain Honda, Daihatsu dan Colt, yang bisa diserba-gunakan. Tapi adalah Morina dan Kijang yang tergolong BUV (Basic Utdity Vehicle) kini diduga akan bersaingan ketat. Morina dirakit oleh PT Garmak Motor, pimpinan Probo Sutejo (yang dikekal dalam perdagangan cengkeh), lebih kurang 60 unit sebulam la bermesin Vauxhall (Inggeris), 4 silinder 1256 cc. Dari sudut harga, komponen dalam negeri yang dipakainya sudah 40%. Kijang memakai mesin Toyota Corolla, 1166 cc. Corolla sudah dikenal laris di dunia sebagai kendaraan penumpang. Bahwa mesin Corolla juga cocok untuk BW, itu sudah terbukti di Manila dengan nama Tamaraw. Orang Manila menggunakan Tamaraw itu untuk menambang seperti oplet di Jakarta. Sukses Toyota dengan Tarnaraw itu rupanya ingin diimpor ke sini dengan nama Kijang. Untuk Oplet! "Kami memperkenalkannya sebagai memenuhi permintaan pemerintah (supaya diperbanyak produksi kendaraan niaga)", direktur Moedahar dari PT Toyota-Astra Motor mengatakan kepada TEMPO. Perusahaan itu kini memproduksi Kijang sebanyak 200 unit sebulan, sesuai dengan sasaran penjualannya pada tahap pertama ini. PT Multi Astra, juga anggota kelompok PT Astra International, merakitnya dengan secara berangsur akan meningkat ke 400 unit per bulan pada tahun depan. Dari rencana produksinya itu, nyata sekali PT Toyota-Astra Motor sudah matang mempersiapkan pemasarannya. PT Toyota-Astra Motor melihat kemungkinan orang tertarik pada Kijang untuk oplet. Sekian banyak oplet di DKI saja tentu perlu diremajakan. Tapi apakah DLLAJR akan mengizinkannya? Kalau bukan untuk oplet, Kijang juga dilinat akan laris untuk keperluan mengantar barang di dalam kota. Di pedesaan, Kijang juga diperkirakan bisa menarik untuk angkutan hasil ladang dan ternak. Ia bisa pula dijadikan station-wagon untuk orang berpiknik. Komponennya sebagian dibuat oleh pabrik PT Toyota-Mobilindo, juga dari kelompok Astra. Terjamin persediaannya. Tapi dari harga Kijang Rp 1,3 juta itu, bagian komponen lokalnya cuma 30%, dibanding 40% di Morina. Harga Kijang itu, menurut manajer pemasarannya, akan dipertahankannya selama satu tahun. Dengan demikian, PT Garmak Motor diduga akan terpaksa bertahan dengan tingkat harga Morina sekarang yang berlaku sejak semula kendaraan ini diluncurkan di DKI. Tapi PT Toyota-Astra Motor, selain menawarkan harga yang bersaing, juga menyediakan servis-sesudah-penjualan untuk Kijang di mana saja dealernya berada. Ini akan membuat daya saingnya lebih tangguh. Apalagi Kijang, walaupun bernama pribumi, memakai merek Jepang, suatu daya-tarik tersendiri. Kebetulan 80% dari hampir 700.000 kendaraan (penumpang dan niaga) yang didaftar polisi di negeri ini tahun 1976 memakai merek Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus