PT Sinar Galaxy ternyata tak akan bersinar lagi di Pasar Turi,
Surabaya, yang sedang akan dibangun kembali. Adalah Sinar Galaxy
tadinya menjadi investor dan pengelola pasar itu. Sesudah pasar
itu terbakar (2 Mei) banyak dugaan orang bahwa Sinar Galaxy yang
akan ditunjuk lagi oleh Pemda setempat sebagai investor dan
pengelola. Ternyata tidak.
Pasar Turi, sebagaimana halnya dengan Pasar Tanah Abang di
Jakarta, berfungsi melayani kegiatan perdagangan regional,
bahkan juga antar pulau. Untuk itu, demikian Menteri Perdagangan
dan Koperasi Radius Prawiro dalam suatu interpiu dengan wartawan
TEMPO Fikri Jufri, pembangunannya kembali "harus dilakukan
dengan cara-cara sehat. Pemerintah Daerahlah yang harus
melakukan pembangunannya. Agar Pemda itu punya gnp (pegangan
kuat -- red.) dalam pengelolaan pasar."
Pola baru mengenai pasar sudah merupakan keputusan Dewan
Stabilisasi Ekonomi, yang akan berlaku untuk semua pasar besar
di seluruh Indonesia. Dan pertama kali pola baru itu diterapkan
di Pasar Turi, yang kebetulan hendak dibangun lagi. Juga pasar
di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, yang karena terbakar hendak
dibangun kembali, memakai pola baru pula.
Kredit Buat Pribumi
Berdasar penjelasan Menteri Radius selanjutnya, pola baru itu
bekerja antara lain begini:
Pemda memilih suatu disain terbaik lewat tender. Kemudian Pemda
membuka tender untuk menentukan kontraktor konstruksi. Pembikin
disain tidak dibolehkan menjadi kontraktor. Diusahakan supaya
kontraktor itu berdomisili di daerah itu, bukan dari luar.
Bila pasar sudah selesai dibangun, Pemda menjual ruangan pada
para pengusaha. Dalam hal ini Pemda tidak boleh mengambil
keuntungan. Tapi Pemda nanti sebagai pengelola boleh menarik
keuntungan dari retribusi. Tadinya pengelola swasta memungut
retribusi berdasar sistim seperti ijon, 60:40 atau 50:50, atas
nama Pemda. Nanti pengelola swasta ditiadakan.
Kredit bank jangka panjang diberikan pada para pengusaha
pribumi yang membeli ruangan. Semacam KIK, kredit itu berjangka
8 - 10 tahun dengan bunga 10,5% untuk ruangan di bawah Rp 75
juta. Bagi non-pri, mereka harus bayar tunai, atau dengan
mengusahakan kredit melalui prosedur bank teknis biasa.
Sinar Galaxy pada mulanya sudah memajukan rencana disain dan
konstruksi Pasar Turi. Rencananya tidak jauh berbeda dengan yang
terbakar yang akan menelan biaya Rp 3,7 milyar untuk
dilaksanakan. Jelas Sinar Galaxy tadinya mengharapkan kredit
bank pemerintah untuk: itu. Dengan pola baru ini, kredit bank
pemerintah masih akan tetap diberikan, tapi pada Pemda sebagai
investor dan pengelola.
Pemda diketahui telah memilih disain yang dibikin oleh biro
konsultan Tando Design & Engineering. Biro itu yang dipimpin
oleh Syarief Tando, anggota pengurus pusat Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia (HIPMI), berpusat di Bandung. Tapi punya cabang
di Surabaya dan Jakarta. Jumlah kios, menurut disain itu yang
masih belum selesai sepenuhnya, sekitar 3800, lebih banyak dari
dulu. Tetap berlantai tiga tapi lebih besar dari dulu dengan
sistim pengamanan yang terpadu.
Keistimewaan ciptaan Tando ini, kata satu pejabat Pemda di
Surabaya pada TEMPO, ialah Pasar Turi nantinya bisa merata
menatnpung pengunjung dari depan maupun belakang. Tidak seperti
dulu yang "banjir di depan" tapi "kesepian di belakang".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini