Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wedang uwuh menjadi minuman murah yang banyak diminati karena memiliki beragam manfaat kesehatan. Biasanya, produk minuman ini dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan atau menyegarkan badan. Memiliki rasa yang khas dan kaya akan manfaat membuat banyak orang ingin mendapatkan produk ini, termasuk masyarakat mancanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Minuman tradisional asal Yogyakarta ini pun sudah menjangkau luar negeri melalui salah satu UMKM bernama Wedang Uwoh “Menil” milik warga Dusun Soka, Kelurahan Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta. Pelaku UMKM bernama Sri Maryani ini pun tidak segan menceritakan kisahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awal mula Sri Maryani membuka usaha tersebut karena kesukaan enam kakaknya pada wedang uwuh. Namun, enam kakaknya tersebut tinggal beda kota dengannya. Akibatnya, ketika enam kakaknya mengunjungi Bantul, mereka kerap memesan wedang uwuh untuk dibelikan atau dibuat oleh Maryani. Dari sini, salah satu kakak Maryani menyarankannya untuk membuka usaha wedang uwuh. Namun, ia tidak langsung menyetujuinya.
Pada suatu waktu, Maryani bertemu dengan seorang nenek yang sedang berjual wedang uwuh dengan kondisi sangat memprihatinkan. Barulah, ia tergerak untuk membangun UMKM wedang uwuh.
"Ada seorang nenek dengan kondisi tubuh kurang sehat, tetapi membuat wedang uwuh sebagai minuman kesehatan sehingga terlihat kurang dikemas baik dalam menjual produk. Dari kondisi itu, saya langsung mencari tahu bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat wedang uwuh agar dapat dijual dengan baik dan layak," kata Maryani kepada Tempo.co, pada Jumat, 7 Juli 2023.
Sebelum diperjualbelikan kepada masyarakat luas, wedang uwuh miliki Maryani dicoba oleh tetangga sekitar untuk mengetahui apakah cita rasanya sudah sesuai atau belum. Ia juga membandingkan produknya dengan produk lain untuk membuat ciri khas tersendiri dalam wedang uwuh miliknya. Setelah memakan waktu cukup lama ditambah telah mengikuti pelatihan produksi, ia pun berhasil mengeluarkan dan mendistribusikan wedang uwuh ke masyarakat luas dengan ciri khasnya.
Produk wedang uwuh milik Maryani menggunakan bahan dasar alami, yaitu jahe, gula batu, secang, gagang cengkih, daun cengkih, daun pala, dan daun jangan. Selain itu, wedang uwuh ini mematok harga relatif murah sebesar Rp2.000 per satu bungkus.
Lalu, UMKM yang berdiri sekitar 2019-2020 ini berhasil mencapai titik keberhasilannya ketika pandemi Covid-19. Kala itu, banyak yang membeli wedang uwuh sebagai salah satu minuman tradisional menangani dan mencegah virus Covid-19. Akibatnya, UMKM ini membuka reseller di beberapa wilayah di Indonesia.
Salah satu dari reseller tersebut ada yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Hong Kong. Reseller ini pun menyajikan wedang uwuh kepada teman-temannya di sana yang membuat mereka berminat terus mengonsumsinya.
Semula sebagai oleh-oleh, kini, wedang uwuh sudah diperjualbelikan di Hong Kong. Selain di Hong Kong, wedang uwuh hasil usaha seorang penduduk Dusun Soka di Bantul ini juga diperjualbelikan di Oman. Bergabung di bawah nama Wedang Bridea, Maryani masih menjadi produsen wedang uwuh yang dipasarkan di Oman. Melalui Facebook dan WhatsApp, Wedang Uwuh “Menil” milik Maryani sering mendapatkan pesanan banyak pula dari berbagai daerah Indonesia sampai sekarang. Minuman kaya manfaat kesehatan ini sudah dikirimkan ke beberapa pulau di Indonesia, seperti Sulawesi, Jawa, dan Sumatera.
Pilihan Editor: Wedang Uwuh Minuman Sampah yang Jadi Sajian Khas Bagi Raja