Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kolektor Usul ke Sandiaga untuk Bangun Museum Seni Rupa

Kolektor seni sekaligus pemilik Semarang Gallery, Christianto Dharmawan, mengusulkan pembangunan museum seni rupa kepada Menteri Sandiaga Uno.

9 Mei 2021 | 10.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Kolektor seni sekaligus pemilik Semarang Gallery, Christianto Dharmawan, mengusulkan pembangunan museum seni rupa kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Usulan itu ia sampaikan dalam webinar bersama Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia atau AGSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Museum ini sangat penting untuk didirikan. Kalau kita lihat di Indonesia ini setiap tahunnya banyak seniman yang bermunculan, serta banyak sekali kolektor potensial yang siap mengapresiasi, tapi acuannya belum ada,” ujar Christianto dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Minggu, 9 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acuan itu, tutur Christianto, semestinya bisa menjadi pedoman untuk mengembangkan produk seni yang pantas dibeli atau kualitas produk yang layak dikoleksi. Selain sebagai acuan, museum dapat menjadi wadah untuk mengedukasi kolektor sekaligus tempat bagi seniman untuk menilai karya mereka.

Ia menjelaskan seni rupa di negara-negara regional Asia sudah semakin maju. Sebab, pemerintah negara setempat telah mengembangkan museum untuk mewadahi karya para seniman dan membuka akses terhadap kolektor. Christianto menilai seni rupa di Indonesia juga bakal maju karena potensi kolektor seni sangat besar.

Untuk membangun museum seni, Christianto mengungkapkan pemerintah tidak perlu membuat gedung baru. Sebab, banyak gedung yang dapat direnovasi dan dimanfaatkan, seperti gedung Kota Tua di Jakarta dan gedung Kota Lama di Semarang.

Sementara itu, Sandiaga tak menampik pemerintah akan mengoptimalkan potensi sektor seni rupa. Ia mengatakan sektor seni rupa memiliki kontribusi untuk meningkatkan kinerja ekonomi kreatif. Ia pun mengajak ASGI berkolaborasi.

“Karena saya melihat jika tidak ada keterlibatan dari komunitas, dunia usaha, institusi pendidikan, atau media, banyak sekali program-program pemerintah yang nantinya tidak bisa berjalan optimal,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menuturkan Kementerian akan membuat sebuah working group. Working group ini akan melibatkan pihak AGSI untuk memberikan arahan dan masukan terkait pengembangan sektor seni rupa. Saat ini, menurut dia, sudah ada dua creative hub yang sedang dikembangkan untuk mendukung ekonomi kreatif, termasuk seni rupa, yakni di Samosir dan Labuan Bajo.

Berdasarkan data Opus Creative Economy Outlook 2019, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp 1.105 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Indonesia berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam jumlah kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB negara.

Adapun sektor seni rupa yang termasuk di dalam produk ekonomi kreatif memiliki kontribusi sebesar Rp 2,03 triliun terhadap PDB. Terdata, ada 17 ribu unit usaha bergerak di bidang seni rupa.

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus