Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut angka konsumsi listrik di Indonesia hingga September 2022 tercatat sebesar 1.169 kWh/kapita. Sedangkan target capaian untuk tahun 2022 ini adalah sebesar 1.268 kWh/kapita.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menilai angka konsumsi listrik di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya. Sebab, rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sebesar 3.672 kWh per kapita.
Baca: Dirut PLN: Sistem Kelistrikan Terdampak Gempa Cianjur Pulih 100 Persen
"Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi listrik di Indonesia masih cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga,” ujar Ida sebagaimana dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu, 26 November 2022.
Konsumsi listrik digenjot
Adapun hingga tahun 2024, angka konsumsi listrik per kapita Indonesia diharapkan dapat mencapai 1.408 kWh/kapita.
Oleh karena itu, Ida mengatakan ESDM berharap ada masukan dari pemangku kementingan ihwal program-program peningkatan elektrifikasi dan konsumsi listrik per kapita. Dengan begitu, target yang dicanangkan dalam Rencana Strategis Kementerian ESDM itu dapat tercapai.
Lebih lanjut, Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan Edy Pratiknyo mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mendorong percepatan peningkatan konsumsi listrik melalui percepatan perizinan.
“Kami akan men-support melalui percepatan perizinan sektor ketenagalistrikan,” ucap Edy.
Selanjutnya: Ihwal rendahnya angka konsumsi listrik ...
Ihwal rendahnya angka konsumsi listrik di Indonesia ini juga disampaikan EVP Pelayanan Pelanggan Retail PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Munief Budiman. Walau begitu, belakangan pola konsumsi listrik masyarakat Indonesia mulai kembali bangkit dan tumbuh usai pandemi.
Konsumsi listrik usai pandemi
Munief mengatakan pemulihan ekonomi usai pandemi Covid-19 mulai menunjukan tanda-tanda dengan kembalinya pola konsumsi listrik. Artinya ada sejumlah tanda aktivitas normal telah kembali dilakukan.
PLN mencatat konsumsi listrik bulan Oktober 2022, meningkat sebanyak 10 persen. Tahun ini, secara kumulatif sampai Oktober 2022 pun konsumsi listrik meningkat sebesar 13 persen dibandingkan rata-rata konsumsi bulanan dan kumulatif Oktober 5 tahun terakhir (2017-2021). Atas dasar itu, perusahaan setrum negara kemudian memprediksi konsumsi tahun 2022 akan meningkat sebesar 5,44 persen.
Lebih jauh, Munief menyatakan potensi konsumsi nasional masih harus terus didorong dan ditingkatkan. PLN memastikan pihaknya tidak akan hanya mendorong pemanfaatan listrik untuk kegiatan yang konsumtif, melainkan juga kegiatan lain yang kebih produktif, di antaranya dengan program electrifying agriculture untuk mendukung pengembangan agro ekonomi unggulan daerah
Munief juga mengatakan PLN akan terus membuka peluang untuk berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain dalam upaya melakukan konversi BBM ke energi listrik demi mendorong konsumsi listrik di Indonesia. "PLN akan terus mendorong potensi konsumsi listrik melalui berbagai program tematik untuk meningkatkan kemudahan masyarakat dalam penambahan daya maupun sambungan listrik baru," ucapnya.
RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: 28 Kesepakatan Diteken di IOG Bali, SKK Migas: Potensi Pendapatan USD 2,3 Miliar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini