Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso enggan menanggapi soal Ombudsman yang mengendus adanya dugaan tindak korupsi di dalam penerbitan Surat Persetujuan Impor atau SPI bawang putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Oh saya enggak ngerti maksudnya, enggak ngerti,” kata Budi di kediaman Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Cipinang, Jakarta Timur pada Rabu, 10 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Budi menjelaskan alasan kenapa harga bawang putih tinggi lantaran pada momen Lebaran Idul Fitri ada permintaan yang cukup tinggi. “Kalau menurut saya sebenarnya dari sisi barang juga ada. Mungkin sisi permintaan yang besar karena mau Lebaran,” ujarnya.
Dia mengklaim persediaannya sudah tercukupi lantaran impor tidak mengalami keterlambatan. “Jadi kami itu impor yang dikeluarkan sudah 244 ribu ton. Sementara, kemarin persediaan akhir tahun 96 ribu ton jadi sampai Juli tercukupi,” ujarnya.
Budi mengatakan realisasi sekitar 75 ribu ton. “Jadi kalau dari izin tidak masalah. Kami ngejar supaya importir ini cepat merealisasikan karena mungkin ada alasan teknis,” tuturnya.
Dikutip dari data Badan Pangan Nasional per tanggal 10 April 2024 harga bawang putih bonggol Rp 43.270 per kilogram rata-rata nasionalnya jika dibandingkan dengan 3 April, harga bawang putih mengalami kenaikan sebelumnya Rp 41.730 per kilogram.