Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mencetak kenaikan laba sebesar 100 persen pada kuartal I/2019 ini. Laba yang tahun lalu senilai Rp 121 miliar, saat ini menjadi Rp 243 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyampaikan bahwa pertumbuhan laba yang mencapai 100 persen secara tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan laba pada kuartal I/2018 sebesar 33,7 persen (YoY).
“Kenaikan laba ini karena kualitas pembiayaan yang membaik serta pertumbuhan dari sisi bisnis yang membuat margin bagi hasil dan pendapatan komisi tumbuh,” katanya di Jakarta, Rabu 8 Mei 2019.
Anak usaha bank pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ini membukukan kenaikan pendapatan margin bagi hasil sebesar 15 persen secara tahunan dan fee based income (FBI) sebesar 27 persen.
“Pendapatan fee insyallah tumbuh karena kami semakin mengembangkan transaksi perbankan ke arah mobile dan elektronik. Penopang pendapatan komisi terbesar dari ujroh atau uang sewa gadai, transaksi digital serta fee dari bisnis treasury dan trade,” Toni menambahkan.
Direktur Finance dan Strategy Bank Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan, perseroan juga membukukan kenaikan pembiayaan sebesar 13 persen pada kuartal I/2019 dengan outstanding sebesar Rp 69,4 triliiun. Adapun, penopangnya pertumbuhan pembiayaan yakni pada segmen retail dan konsumer, serta dari korporasi seperti untuk sektor infrastruktur, pendidikan dan lembaga kesehatan.
BISNIS