Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Padang - Direktur Lalu Lintas Komisaris Besar Dwi Nur Setiawan sebut terjadi penurunan jumlah kendaraan yang masuk saat arus mudik Idul Fitri 2025 sebanyak 50 persen dari 2024. Penurunan arus masuk kendaraan cukup signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjelaskan pada 2024, jumlah kendaraan yang masuk ke Sumbar tercatat mencapai 83 ribu unit. Tahun ini, hanya 47 ribu unit atau turun sekitar 50 persen. ”Jumlah kendaraan yang masuk dari Riau, Dharmasraya, dan perbatasan Bengkulu tercatat menurun tajam dibanding tahun lalu, “ katanya dalam keterangan resmi pada Kamis 10 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurutnya, penurunan ini dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terkait Work From Anywhere (WFA) dan Work From Home (WFH) yang dimulai lebih awal, yaitu pada 21 atau 24 Maret. Libur sekolah yang sudah dimulai sebelum operasi berlangsung turut menyebar arus mudik.
“Puncak kepadatan terjadi pada 5 April, usai Idul Fitri,” ujar Dwi Nur. Ia menambahkan, sistem satu arah (one way) diberlakukan pada 28–30 Maret di jalur Padang–Bukittinggi, namun arus kendaraan tetap landai.
Namun demikian, angka kecelakaan lalu lintas justru meningkat. “Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, terjadi 108 kecelakaan. Angka ini naik dibandingkan tahun lalu,” kata Dirlantas menutup keterangan.
Dwi juga menyebutkan bahwa arus lalu lintas selama masa operasi terpantau lancar, termasuk di jalur rawan seperti Sitinjau Lauik dan rute Padang–Bukittinggi. Namun, pada H+2 hingga H+4 Idul Fitri, terjadi perlambatan arus di sejumlah titik akibat meningkatnya aktivitas wisata masyarakat. ”Salah satunya di sekitar SPBU Sincincin, Kabupaten Padang Pariaman, dimana antrean kendaraan mengular hingga ke badan jalan, “ pungkasnya.