Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Len Percepat Sistem Sinyal Trans Sulawesi

Pengadaan tanah untuk tahap awal selesai pada akhir Desember.

20 Oktober 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Proyek pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi di Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dok Tempo/Fahmi Ali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – PT Len Industri (Persero) tengah mengebut pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi di jalur kereta api Mandai-Mandalle dan Mandalle-Palanro. Kedua jalur ini merupakan bagian dari lintas Makassar-Parepare, cikal bakal jalur kereta api pertama di Pulau Sulawesi atau disebut Trans Sulawesi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalur Mandai hingga Palanro terbentang sepanjang 102,4 kilometer. PT Len Industri menggarap sistem persinyalan dan komunikasi di lintasan jalur Mandalle-Palanro sepanjang 42,8 kilometer. Sedangkan jalur Mandai-Mandalle dengan panjang lintasan 59,6 kilometer dikerjakan anak perusahaan bernama PT Len Railway Systems.

“Proyek persinyalan ini sudah mencapai sekitar 60 persen,” ujar pemimpin proyek jalur Mandalle-Palanro, Beni Rahadian. Ia mengatakan sistem persinyalan dari Mandai sampai Palanro akan memanfaatkan SilSafe4000, sebuah sistem interlocking berbasis komputer generasi terbaru buatan Len Industri.

Dia memperkirakan penyelesaian sistem persinyalan ini akan sedikit terlambat dari target akibat penyebaran Covid-19. Selain itu, musim hujan menjadi tantangan tersendiri.

Kontraktor tengah berupaya menyelesaikan bangunan atap gedung ruang peralatan. Dia menargetkan 20 ruangan baru gedung peralatan persinyalan dapat digunakan mulai 31 Oktober mendatang. Sembari menyelesaikannya, perusahaan mulai melakukan pengadaan separuh dari kebutuhan motor listrik untuk menggerakkan kereta ke rel tertentu.

Jalur kereta api Mandai-Mandalle dan Mandalle-Palanro nantinya melintasi 12 stasiun. Empat di antaranya merupakan stasiun besar, yaitu Maros, Pangkajene, Tanete Rilau, serta Barru. Sedangkan sisanya berupa stasiun kecil, yaitu Mandai, Rammang-Rammang, Labakkang, Ma’rang, Mandalle, Takalasi, Mangkoso, dan Palanro. Di sepanjang jalur tersebut, hanya terdapat satu centralized train supervisory yang terletak di lokasi depo dan balai di Maros.

Pembangunan lintas Makassar-Parepare telah dimulai pada November 2015. Pembangunan tahap awal dari Trans Sulawesi ini bermula di Kabupaten Barru dengan panjang lintasan 47 kilometer dan melewati lima stasiun.

Direktur Operasi I PT Len Industri, Linus Andor M. Sijabat, menyatakan Trans Sulawesi akan menghubungkan Makassar sampai Manado dengan target panjang lintasan hingga 2.000 kilometer. “Tujuan pembangunan Trans Sulawesi adalah menghubungkan perkotaan atau wilayah yang memiliki potensi angkutan penumpang, barang, atau komoditas berskala besar dan berkecepatan tinggi, tapi konsumsi energi tetap rendah,” katanya.

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan, Bambang Priono, memastikan pengadaan lahan sebanyak 7.113 bidang tanah untuk proyek kereta api Makassar-Parepare dapat segera terpenuhi. “Kami sudah memiliki timeline, akhir Desember pekerjaan pengadaan tanah jalur kereta Makassar-Parepare akan tuntas,” ujarnya.

AHMAD FIKRI | VINDRY FLORENTIN


Len Percepat Sistem Sinyal Trans Sulawesi

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus