Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 285 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan pada hari ini Senin, 6 Juni 2022. Erick mengatakan telah menyediakan berbagai fasilitas untuk melayani para PMI tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUMN melalui PT Angkasa Pura II dan Garuda Indonesia menyediakan PMI Lounge sebagai jalur cepat keimigrasian khusus bagi para PMI tersebut. Selain itu, disediakan juga penerbangan tambahan khusus untuk memfasilitasi penerbangan PMI ke Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan pelayanan itu juga sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Presiden katakan negara harus hadir dan menjaga rakyatnya. Jangan sampai justru kita menjadi negara yang menomorduakan bangsanya sendiri, kita harus memastikan kita melayani bangsa kita nomor satu," ucap Erick dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Juni 2022.
Erick dan Kepala BP2MI Benny Rhamdani juga memberikan dorongan pendanaan kepada para pekerja migran melalui Bank Negara Indonesia (BNI) agar PMI bebas dari pinjaman rentenir dan bisa membuka usaha sendiri selepas kembali ke tanah air.
"Sejak awal, saya dengan Pak Benny memberikan dorongan, pendanaan dengan BNI dari pada terjebak lintah darat yang Pak Benny bilang mafia,” ujarnya.
Ia mengatakan, bantuan tersebut juga bertujuan agar ketika PMI pulang ke Indonesia, mereka sudah terdaftar di data bank sehingga bisa membuka usaha sendiri nantinya.
BNI telah membuka rekening khusus senilai Rp 1,1 triliun untuk 181 ribu PMI. BNI juga telah menyalurkan Rp 816 miliar kepada 45 ribu KUR PMI sejak 2015. Hal itu juga membuat BNI berkontribusi atas 95 persen penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) nasional PMI.
Erick Minta Istimewakan Migran
Erick mengatakan pemerintah perlu memastikan agar jangan sampai masyarakat Indonesia jadi masyarakat kelas dua. “Kita melayani asing luar biasa, tapi masyarakat sendiri yang namanya pejuang devisa tidak kita layani, ada yang harus kita intervensi dan perbaiki," lanjut Erick.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengapresiasi dukungan BUMN terhadap PMI. Menurutnya, berkat dukungan tersebut transformasi tata kelola perlindungan untuk PMI sudah bergerak ke arah yang lebih baik. Ia menilai kolaborasi dengan BUMN juga menghadirkan perlakuan hormat negara kepada para pahlawan devisa.
"Perlakuan hormat ini sudah dilakukan atas bantuan BUMN karena kalau BP2MI tidak punya anggaran. Bayangkan ada pinjaman dengan bunga sangat rendah dan PMI tidak boleh lagi jual harta keluarga atau pinjam ke rentenir jika ingin keluar negeri. Negara hadir," ujar Benny.
Benny menuturkan fasilitas jalur khusus dan lounge di bandara tersebut juga menempatkan PMI sejajar dengan para pejabat tinggi negara. Hal ini, kata Benny, memberikan kebanggaan tersendiri bagi para pekerja migran. Benny menyebut perlakuan istimewa kepada para PMI sudah sepantasnya dilakukan mengingat sumbangsih mereka yang memberikan Rp 159 triliun setiap tahunnya untuk Indonesia.
"Keberpihakan kita juga menjadi perlawanan serius kepada mereka yang masih memberangkatkan secara tidak resmi. Rakyat diberikan pilihan dan mereka akan memilih jalan secara resmi dan diperlakukan dengan hormat," kata Benny.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Stafsus Erick Thohir: Tak Benar Ada Kebijakan Menghambat Sponsorship Formula E
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini