Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank digital milik BRI (BBRI), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar. Angka ini tumbuh 109,56 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Capaian tersebut ditopang oleh pendapatan operasional sebelum pencadangan Rp 168,45 miliar atau tumbuh 466,7 persen yoy. Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, pencapaian laba bersih perusahaan selaras dengan strategi pengembangan bisnis digital. Bank konsisten pada segmen potensial dan optimalisasi produk perbankan digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia melanjutkan, Bank Raya berkomitmen untuk terus berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan berkelanjutan, berinovasi agar menjadi bank dengan keunggulan kompetitif di tengah persaingan. Sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya memiliki dukungan induk penuh dan akses terhadap ekosistem yang eksklusif.
"Sehingga, memungkinkan Bank Raya untuk memperluas akses pasar dan melakukan ekspansi,” kata Bagus dalam keterangan resmi pada Jumat, 26 April 2024.
Bank Raya menunjukkan tren pertumbuhan positif bisnis digital melalui peningkatan penyaluran kredit digital yang mencapai Rp 4 triliun pada kuartal I 2024 atau tumbuh 54 persen yoy. Hal ini mendorong kredit digital tumbuh kuat 75,06 persen yoy mencapai Rp 1,32 triliiun dibandingkan posisi kuartal I 2023 yang tercatat Rp 756 miliar.
Pertumbuhan digital loan Pinang Flexi, pinjaman multiguna untuk karyawan yang meningkat 140,98 persen yoy menjadi Rp 317,53 miliar. Kemudian, Pinang Maxima dan Pinang Performa yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha tumbuh 55,17 persen yoy atau menjadi Rp 275,58 miliar.
Bagus menuturkan, fokus Bank Raya ke depan adalah terus berinvestasi pada pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan. Hal ini akan meningkatkan resiliensi bisnis, di tengah kondisi pasar yang semakin dinamis.
"Perkuatan sinergi dengan ekosistem induk BRI Group, memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak nasabah guna mendukung langkah kami menuju pertumbuhan digital yang berkelanjutan," ujar Bagus.
Sementara pada kuartal I 2024, Bank Raya telah meluncurkan berbagai produk yang menyasar pada segmen mikro dan kecil serta komunitas. Misalnya seperti QRIS Merchant untuk para pelaku usaha dan Saku Bersama untuk mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan komunitas.
Bank Raya mencatat pembayaran menggunakan QRIS tumbuh sebesar 263,32 persen yoy dan top-up e-wallet tumbuh 171,92 persen yoy. Di samping itu, adopsi QRIS merchant juga menunjukkan pertumbuhan yang baik. Hal ini tecermin dalam peningkatan jumlah pelaku usaha yang menggunakan QRIS merchant untuk menerima pembayaran, yakni tumbuh lebih dari 1000 merchant sejak gencar diperkenalkan ke para pelaku usaha mikro pada Maret 2024.
Bank Raya juga mempererat sinergi dengan ekosistem BRI Group melalui produk Pinang Dana Talangan. Pinang Dana Talangan meningkat sebesar 121,79 persen atau menjadi Rp 423,10 miliar yoy. Lewat Pinang Dana Talangan, akses pembiayaan untuk produktivitas harian Agen BRILink dapat terfasilitasi. Bank Raya menyediakan fasilitas pinjaman jangka pendek yang dapat digunakan agen untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan.
Di sisi lain, simpanan digital tumbuh sebesar 27,48 persen yoy menjadi Rp 905,60 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, simpanan digital dilaporkan senilai Rp 710,37 miliar.