Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para penggemar kopi, terutama yang terjun langsung ke dunia bisnis kopi, tidak lain menjadikan diri dan kehidupan mereka lebih intim dengan komoditas ini.
Baca juga: Kopi Backpacker, Kopi Sederhana di Tengah Suhu Dingin Dieng
Pemilik kedai kopi The Buncitmen Agung Nugraha menyebut dalam berbisnis kopi, pebisnis harus menjadi manusia kopi terlebih dahulu.
“Kuncinya [bisnis kopi], harus jadi manusia kopi. Minimal punya identitas, kopi itu kan personal. Sebagai manusia kopi, kita harus paham kopi itu apa dan karakter bagi diri kita itu bagaimana,” ujarnya berfilosofis.
Agung menceritakan bahwa seni dalam menghasilkan kopi terbaik tergantung pada proses roasting. Melalui proses inilah, keunikan dan keberagaman rasa kopi lahir.
Ilustrasi pria minum kopi. fadquip.com
Sehingga, tidak heran jika kopi arabika yang berkarakter asam akan berubah menjadi manis atau pahit dengan sedikit rasa asam. Pun dengan kopi robusta yang karakter aslinya pahit bisa berubah menjadi manis atau keasam-asaman dengan sedikit rasa pahit.
“Sebagai contoh dalam roasting robusta. Robusta jika di-roasting di level light bisa manis, padahal aslinya pahit. Roasting tradisional biasanya di level dark di mana itu membunuh glukosanya, tapi di level light bisa dapat manisnya. Non gula, tapi manisnya tidak seintens arabika,” tuturnya.
Sementara itu, dalam proses penyeduhan kopi (manual brewing), perlu juga dipahami takaran-takaran dalam melahirkan kopi yang lebih berkarakter. Air yang semakin panas, level gilingan yang semakin halus, dan durasi penyeduhan yang semakin lama akan menghasilkan karakter kopi yang semakin pahit.
Ilustrasi kopi. shutterstock.comDi luar itu, Agung berprinsip bahwa menjadi pebisnis kopi bukanlah berbicara tentang seberapa lama bisnis tersebut bakal terus berdiri, melainkan lebih kepada seberapa besar manfaat yang diberikan terutama bagi para penikmat kopi.
Baca: Saat Menteri Darmin Menjajal Kopi Specialty Asal Mandailing
Adapun kedai The Buncitmen menyediakan 56 varian menu kopi yang keseluruhannya berupa kopi lokal.
Kedai kopi ini termasuk berkembang dengan cukup pesat. Meski baru dikelola secara serius sejak Maret 2017, tapi sudah berstatus perseroan terbatas (PT) dan telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini