Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Marak Pungli, Sopir Truk Kontainer Tanjung Priok akan Mogok Kerja

Ratusan sopir truk kontainer akan mogok kerja dan menggelar aksi demonstrasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa hari ini.

11 Februari 2025 | 09.06 WIB

Kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tempo/Adil Al Hasan
Perbesar
Kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tempo/Adil Al Hasan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan sopir truk kontainer akan mogok kerja dan menggelar aksi demonstrasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa hari ini, 11 Februari 2025. Para sopir yang tergabung dengan Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI) itu akan memprotes PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo akibat berbagai masalah yang terjadi di pelabuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Salah satu pengurus KB-SI, Khalimi, menyebut sejumlah kebijakan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan telah menyulitkan para sopir truk. "Kawan-kawan pengemudi akan unjuk rasa karena sudah sangat marah dengan kebijakan-kebijakan Pelindo," kata Khalimi pada Senin, 10 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Khalimi menyebut ada beberapa alasan para sopir truk kontainer menggelar unjuk rasa hari ini. Salah satunya adalah karena kemacetan parah yang kerap terjadi di beberapa titik terminal vital yang dinilai menghambat pekerjaaan para sopir. Ia menyebutkan kemacetan parah biasanya terjadi terminal New Priok Container Terminal One (NPCT1), Koja Terminal, dan Jakarta International Container Terminal (JICT).

Khalimi menyampaikan kemacetan terjadi karena infrastruktur jalan yang tidak memadai, pengaturan lalu lintas tidak efektif, dan proses bongkar muat yang lambat. Khalimi mengklaim para sopir bisa menunggu hingga 24 jam untuk proses bongkar muat tersebut.

Selain itu, Khalimi berujar para sopir juga memprotes biaya yang berlaku untuk masuk pelabuhan atau sistem gate pass. Para sopir harus membayar Rp 13-20 ribu untuk masuk pintu pelabuhan. Khalimi berujar uang tersebut keluar dari kantong mereka sendiri.

Para sopir truk kontainer juga meminta Pelindo mengawasi pungutan liar yang dilakukan para preman di pelabuhan. Mereka juga akan menggelar longmars dari pelabuhan ke  Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Utara untuk melaporkan premanisme tersebut.

Para sopir truk kontainer itu akan mogok bekerja dan bertemu di titik kumpul NPCT1. KB-SI memperkirakan akan ada sekitar 300 sopir truk kontainer yang berunjuk rasa dan mogok kerja hari ini.

Berikut tuntutan KB-SI kepada Pelindo dan kepolisian:

- Batalkan kebijakan gate pass pelabuhan.
- Pelayanan bongkar-muat tidak boleh lebih dari 1 jam.
- Atasi kemacetan dengan menambah pintu masuk di NPCT1, memperbaiki sistem yang sering error, dan menyediakan kantong parkir gratis di dalam pelabuhan.
- Menjamin tidak ada lagi pungli dari preman.
- Menyediakan fasilitas berupa kantin, toilet, ruang tunggu untuk sopir.
- Memberantas mafia pungli di dalam pelabuhan Tanjung Priok.

 Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus