Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Memboncenga kasoem membonceng kasoem

A. kasoem populer dalam usaha perkacamataan. hudaya, anaknya, membuka toko di bandung & kebayoran dengan merk kasoem jr. lilik, anaknya yang lain menyiapkan toko di palembang dengan nama l. kasoem.

12 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKARANG ini sedang musimnya toko kacamata mengiklankan diri: gratis melayani pemeriksaan mata - ada juga yang secara komputer - kepada calon pembelinya. Iklan seperti ini, di samping memperkenalkan cara pemeriksaan dengan alat baru, juga berbau adanya prsaingan. "Yang dijual boleh sama dn dengan harga sama pula, tapi servis juga pilihan bagi pembeli", ujar seorang pramuria toko kacamata di Proyek Senen. Di antara propaganda yang seru itu, terlihat spanduk di berbagai simpang jalan milik toko kacamata Hudaya. Itu tidak begitu menarik perhatian, seandainya Hudaya tidak menarik-narik nama Kasoem. Baik di spanduk maupun untuk dua tokonya, di Blok M dan di Proyek Senen, dia memberi merek tokonya dengan: Kasoem Jr. Nama A. Kasoem tentu sudah populer di bidang usaha perkacamataan negeri ini. Ia, pengusaha asli Priangan, memang sudah mulai menggosok lensa sejak 35 tahun lalu. Namanya sejajar dengan pengusaha tua lainnya, seperti Optik Tunggal atau Tjun Lie yang lahir 10 tahun lebih muda. Ketiganya, dengan mengandalkan nama dan pengalaman lamanya, sudah cukup membuat fanatik konsurn berkacamata. Baru belakangan ini saja di belakang nama mereka bermunculan sederetan toko kacamata. Yang bisa dihitung, tentu, hanya toko yang me layani pembuatan kacamata atas resep dokter dan yang melayani pemeriksaan mata di tempat. Hudaya memang sengaja membonceng kemashuran Kasoem. Karena ia memang anak kedua Ajum Kasoem. Dengan menyebut nama ayahnya, Hudaya mencoba merebut pasar di tengah musim persaingan sekarang ini. Mengapa tak bekerjasama saja dengan ayahnya (yang kini hampir 60 tahun) dalam wadah Fa A. Kasoem? "Ayah merasa sudah lama membina usahanya hingga punya narna seperti sekarang. Agaknya beliau belum rela menyerahkannya kepada siapapun", ujar sang anak. Dan pengusaha berumur 30 tahun ini, rupanya sudah tidak sabaran. "Kalau saya tetap di bawah ayah terus, mungkin sampai ubanan pun saya tak disebut pengusaha". Dengan modal ijazah optika di Jerman, tahun 1973, Hudaya sudah ingin memimpin Fa. A. Kasoem. Ia ingin menerapkan apa yang diperolehnya dari luar negeri di perusahaan ayahnya. Tapi Kasoem senior sendiri, agaknya, memang nyaris tak memerlukan itu. Orang mengenal Kasoem karena tua dalam pengalaman bukan karena iklan seperti zaman kini. Maka si anak mencoba buka toko sendiri di Bandung dan Kebayoran Jakarta. Toko berjalan, tapi biasa-biasa saja. Fikir punya fikir, mungkin tokonya akan lebih mengundang langganan jika nama Kasoem - yang punya cabang di Sala, Yogya dan Cirebon itu - digaet. Siapa tahu nama Kasoem memang bertuah di bidang perkacamataan. Tidak hanya Hudaya yang Kasoem Junior. Lilik, anak Ajum Kasoem yang lain, sudah pula bersiap numpang nama bapaknya juga. Di Palembang sedang disiapkan sebuah toko dengan nama L. Kasoem. Bagaimana dengan Kasoem tua? "Beliau tentu tidak marah namanya kami pakai", ujar Hudaya. Harga kacamata yang kelihatan lux itu, ternyata sudah miring akibat serunya persaingan. Tapi juga karena masuknya barang itu ke Indonesia sebagian diselunduphn. "Kalau tidak selundupan harga kacamata tentu lebih mahal dari yang dijual sekarang", kata seorang importir merangkap penyelundup yang biasa ikut mengisi toko di Pasar Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus