Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menara dolar

Gedung danareksa berlantai 22 berikut gedung annex berlantai 4 milik pt danareksa, ruangan-ruangannya sudah tersewa seluruhnya untuk perkantoran. hampir semua penyewanya adalah perusahaan pemerintah.

20 Juni 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DANAREKSA, persero yang bertugas memasyarakatkan saham-saham dan obligasi, kini mulai menghasilkan dolar. Tetapi dolar yang dikumpulkannya bukan dari menjual sertifikat saham atau obligasi ke luar negeri, melainkan dari usaha perkantoran. Gedung I Danareksa di Jalan Merdeka Selatan berlantai 22 berikut gedung Amex berlantai empat yang baru saja diresmikan itu, ternyata sudah tersewa seluruhnya. Padahal, tarif yang ditawarkan, US$S 15 per m' per bulan, terhitung cukup mahal, jika dibandingkan, misalnya, tarif di gedung Arthaloka di Jalan Sudirman, yang hanya sekitar 13 dolar, termasuk service charre. "Kami memang mujur. Barangkali letaknya di sini cukup strategis, parkir kendaraan mudah (maka bisa laku)," ujar presiden Direktur Danareksa, J.A. Screh. Tapi campur tangan pemerintah dalam melariskan gedung baru itu juga besar. Hampir semua penyewa di situ adalah perusahaan pemerintah - seperti Garuda Indonesia (menyewa 10 lantai dan mendapat tarif istimewa US$ 13,50 per m'), BBD (dua lantai Annex), BNI 1946, Indosat, dan Asuransi Ekspor Indonesia. Masuknya Garuda ke sana, menurut Juru Bicara Sofyan Alty, "Atas hantuan Departemen Keuangan." Sebenarnya, Garuda sendiri hendak membangun gedung di Jalan Rasuna Said. "Tapi. karena ada pengetatan anggaran, pembangunan gedung Garuda ditunda, tutur Sofyan. Lucunya, tak sebuah pun perusahaan pialang yang mau menyewa Gedung Danareksa itu, sekahpun sebenarnya gedung tadi sejak semula dicadangkan untuk mereka. Alasannya, mereka yang rata-rata hanya memakai ruangan 30 m2 di gedung Bursa (bertingkat empat) merasa omsetnya masih terlalu kecil untuk menyewa ruangan minimal 200 m2 di gedung Danareksa. "Tarifnya per meter sih oke,'' ujar seorang pimpinan perusahaan pialang. Usaha gedung perkantoran itu sendiri, menurut Sereh, tak lepas dari tugas Danareksa untuk memasyarakatkan pasar modal. "Dengan adanya usaha ini, Danareksa sudah mencapai perkembangan seperti perusahaan di luar negeri," kata Sereh. Penghasilan dari usaha ini akan dimanfaatkannya untuk membeli saham atau obligasi di pasar modal, yang akan dipasarkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pecahan sertifikat. Kini dengan gedungnya yang ditaksir memiliki nilai ekonomis Rp 70 milyar (biaya pembangunannya sejak 1977 sebenarnya Rp 20 milyar), menurut Sereh, sertifikat dana Danareksa pada masyarakat sudah cukup kuat terjamin. Bahkan, gedung yang tak kalah megahnya dengan gedung bursa Singapura itu nantinya akan dilengkapi lagi dengan hotel (di tempat Hotel Sabang sekarang). "Danareksa tidak seperti bank, yang bisa menarik deposito tanpa jaminan," tutur Sereh. Kepercayaan masyarakat pada Danareksa ternyata terus meningkat. Menurut laporan keuangan persero Departemen Keuangan itu, per 31 Desember 1986, dana masyarakat yang tersimpan di sertifikat Danareksa telah mencapai Rp 284 milyar lebih, sedangkan tahun sebelumnya baru sekitar Rp 188 milyar. Padahal, modal Danareksa (yang disetor pemerintah) hanya Rp 35 milyar. Gedung Danareksa, yang disewakan dengan tarif dolar itu, diperkirakan bakal menguntungkan. Biaya pembangunannya, menurut Sereh, berasal dari pinjaman murah (diduga berbunga 3%--68% per tahun), dalam bentuk rupiah dari Bank Indonesia. Penerimaaan dalam dolar itu, menurut Sereh, juga akan menjadi jaminan bagi Danareksa untuk menjual sertifikatnya kepada investor asing di pasar saham Seksi Dua internasional, yang direncanakan Badan Pengelola Pasar Modal (Bapepam) akan dibuka dalam waktu dekat. M.W., Laporan Biro Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus