Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Mendag Budi Dorong Industri Libatkan UMKM untuk Ekspor

Budi mengajak para pelaku UMKM bergabung dalam salah satu program Kemendag yakni UMKM Berani Inovasi, Siap, Adaptasi Ekspor.

24 November 2024 | 07.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor furnitur senilai US$70.000 atau setara Rp1,11 miliar produksi PT Inkase Indo Corpora. Produk tersebut akan diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat (AS). Budi mengatakan, PT Inkase Indo Corpora merupakan perusahaan furnitur yang menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pemasok aksesori furniturnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pelibatan UMKM sebagai pemasok menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 23 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi berharap perusahaan lain dapat mengikuti pola kemitraan dengan UMKM dalam aktivitas ekspornya, seperti yang telah dilakukan oleh PT Inkase Indo Corpora.

Ia menuturkan dalam lima tahun terakhir, permintaan dunia untuk produk furnitur tercatat menjanjikan dengan tren sebesar 15,98 persen dan nilai pasar US$764,97 miliar. Adapun Indonesia menempati peringkat ke-21 sebagai eksportir furnitur dunia dengan tren pertumbuhan 3,63 persen, atau senilai US$1,83 miliar pada tahun 2023.

Peningkatan ekspor ini, kata Budi, harus sejalan dengan peningkatan ekspor produk UMKM. Dia pun menyoroti rendahnya rasio kewirausahaan UMKM yang hanya sekitar 3,47 persen.

“Sementara itu, untuk menjadi negara maju, rasionya harus 10 hingga 12 persen. Oleh karena itu, harus kita tingkatkan,” kata dia.

Dalam acara tersebut, Budi mengajak para pelaku UMKM bergabung dalam salah satu program Kemendag yakni UMKM Berani Inovasi, Siap, Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini merupakan program pendampingan UMKM untuk meningkatkan kapasitas produk serta pemasaran. Program ini juga memberikan pelatihan agar UMKM dapat berinovasi sehingga mampu beradaptasi untuk menghadapi tantangan pasar global.

“Pelatihan ini termasuk pelatihan manajemen untuk kebutuhan ekspor,” kata dia.

Selain itu, kata Budi, Kemendag juga memiliki perwakilan perdagangan di luar negeri yang dapat dihubungi untuk membantu pemasaran produk UMKM di kancah global. Dia mengklaim, kementeriannya akan terus memperbanyak perjanjian dagang dengan negara mitra untuk mempermudah ekspor UMKM.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengatakan, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional sekitar 11 persen. Dia menilai, angka ini relatif rendah mengingat peran UMKM terhadap perekonomian Indonesia cukup besar.

“Padahal UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian nasional, UMKM menyumbang 60,5 persen dari PDB dan menyerap sekitar 97 persen dari tenaga kerja nasional,” ujarnya saat ditemui dalam acara pembukaan Women-Led SME’s Dialogue Forum on Trade, Selasa, 5 November 2024.

Roro mengatakan, rendahnya kontribusi UMKM pada ekspor nasional ini tidak terlepas dari permasalahan UMKM nasional, yakni rendanya produktivitas, ketidaklengkapan administrasi dan legalitas usaha, serta lemahnya perencanaan manajerial dan finansial, hingga keberlangsungan UMKM tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus