Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa dari Anda tentunya sudah tidak asing dengan istilah pasar modal, terutama dalam bidang investasi..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasar modal adalah salah satu komponen penting dalam sistem keuangan global yang memiliki peran penting dalam mengalokasikan modal, memfasilitasi investasi, dan memberikan kesempatan bagi individu dan perusahaan untuk tumbuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian, seperti memberikan sumber pembiayaan untuk pertumbuhan perusahaan, menciptakan peluang investasi bagi individu dan perusahaan, serta memberikan indikasi tentang kesehatan ekonomi secara keseluruhan.
Agar lebih jelas, berikut ini penjelasan mengenai apa itu pasar modal, sejarah, dan instrumennya. Simak, ya.
Apa Itu Pasar Modal?
Seperti yang sudah disebutkan di awal, pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang memfasilitasi pembelian dan penjualan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan berbagai instrumen investasi lainnya.
Undang-Undang pasar modal Indonesia, yaitu UU No. 8 Tahun 1995, mendefinisikan pasar modal sebagai aktivitas yang terkait dengan perdagangan surat berharga dan penawaran umum antara para pelaku pasar dan perusahaan emiten.
Secara keseluruhan, definisi pasar modal mencakup segala bentuk kegiatan yang terlibat dalam transaksi jual beli instrumen keuangan, seperti saham dan obligasi, yang dilakukan antara investor, perusahaan yang menerbitkan instrumen (emitennya), serta berbagai faktor lain yang terlibat dalam pasar modal.
Selain itu, pasar modal Indonesia memiliki tempat utama untuk melakukan transaksi ini, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejarah Pasar Modal
Sejarah pasar modal di dunia dimulai pada abad ke-12 di Perancis dan berkembang di beberapa negara Eropa seperti Belgia, khususnya di Bruges dan Flemish pada abad ke-13.
Menurut buku "Effectengids" yang diterbitkan oleh Vereeniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek sudah berlangsung sejak tahun 1880, meskipun pada awalnya dilakukan tanpa organisasi resmi, sehingga catatan transaksi tidak lengkap.
Pada tahun 1878, perusahaan Dunlop & Koff, yang kemudian menjadi cikal bakal PT. Perdanas, didirikan untuk berdagang komoditas dan sekuritas.
Sejarah pasar modal di Indonesia muncul sejak zaman penjajahan kolonial oleh VOC Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, di Batavia (kini Jakarta), pasar modal resmi didirikan dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel (Asosiasi Perdagangan Efek).
Namun, pasar modal ini harus ditutup pada tahun 1918 karena dampak gejolak ekonomi akibat Perang Dunia I dan II.
Pasar modal Indonesia dibuka kembali pada tahun 1977 oleh Presiden Soeharto dengan nama Bursa Efek Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, pasar modal Indonesia terus berkembang dan mengalami perubahan kebijakan, dan pada akhirnya, namanya diubah menjadi Bursa Efek Indonesia.
Manfaat Pasar Modal
Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh dari pasar modal.
1. Sumber Tambahan Pendanaan bagi Pengusaha
Pasar modal memberikan peluang bagi pengusaha untuk mendapatkan dana tambahan dengan menjual saham atau obligasi kepada investor. Ini memungkinkan perkembangan bisnis dan pertumbuhan yang lebih cepat.
2. Peningkatan Kapasitas Produksi
Dengan dana tambahan dari pasar modal, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Ini berdampak positif pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan bisnis.
3. Simbiosis Mutualisme antara Emiten dan Investor
Pasar modal menciptakan hubungan saling menguntungkan antara investor dan perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi. Investor menyediakan modal, sementara perusahaan mendapatkan dana untuk pengembangan bisnis.
4. Distribusi Pendapatan yang Lebih Merata
Pasar modal dapat membantu meratakan pendapatan dalam masyarakat. Investor mendapatkan penghasilan dari investasinya, perusahaan meningkatkan profitabilitasnya, dan pekerjaan baru tercipta, sehingga mengurangi pengangguran.
5. Penciptaan Lapangan Kerja
Pertumbuhan bisnis yang didukung oleh pasar modal memerlukan lebih banyak tenaga kerja. Ini berarti lebih banyak kesempatan kerja untuk masyarakat.
6. Kontribusi pada Pendapatan Pajak
Peningkatan aktivitas ekonomi dan pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari pasar modal juga berkontribusi pada pendapatan pajak pemerintah.
7. Pengaruh Positif pada Ekonomi Negara
Selain manfaat individu, pasar modal memiliki dampak positif yang besar pada perekonomian suatu negara. Melalui partisipasi dalam pasar modal, masyarakat turut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Fungsi Pasar Modal
1. Sarana Perolehan Modal untuk Bisnis
Pasar modal memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan cara menjual saham kepada investor.
Saham-saham ini dapat dibeli oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, perusahaan lain, lembaga keuangan, atau pemerintah.
2. Sarana Distribusi Pendapatan
Melalui pembayaran dividen (bagian laba atau pendapatan perusahaan) kepada pemegang saham, pasar modal dapat dianggap sebagai alat untuk meratakan pendapatan.
Para pemegang saham mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
3. Sarana Peningkatan Kapasitas Produksi
Dengan tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi mereka. Ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas perusahaan.
4. Sarana Penciptaan Lapangan Kerja
Aktivitas pasar modal dapat mendorong perkembangan industri lain yang berdampak pada pembukaan lapangan kerja baru. Pertumbuhan perusahaan yang didukung oleh modal tambahan juga memerlukan lebih banyak tenaga kerja.
5. Kontribusi pada Pendapatan Negara
Pemerintah dapat memperoleh pendapatan dari pasar modal melalui pajak yang dikenakan pada dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Pajak ini berkontribusi pada pendapatan negara.
6. Indikator Kesehatan Ekonomi
Aktivitas pasar modal, termasuk jumlah perdagangan saham, dapat berfungsi sebagai indikator kesehatan ekonomi suatu negara.
Peningkatan aktivitas pasar modal biasanya mencerminkan pertumbuhan dan stabilitas dalam berbagai bisnis perusahaan. Sebaliknya, penurunan aktivitas dapat mengindikasikan masalah dalam perekonomian.
Instrumen Pasar Modal
1. Saham
Saham adalah bukti kepemilikan dalam sebuah perusahaan yang diterbitkan kepada pemegangnya. Investasi dalam saham memberikan hak atas dividen dan memiliki potensi pertumbuhan nilai saham.
2. Reksadana
Reksadana merupakan produk pasar modal yang cocok untuk investor yang ingin menghindari ketergantungan tanpa perlu mengelola portofolio secara aktif. Dana dari berbagai investor dikelola oleh manajer investasi untuk mencapai hasil yang optimal.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah kepada investor yang membelinya. Investor memperoleh bunga dan pembayaran pokok pada jangka waktu tertentu.
4. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF adalah instrumen pasar modal yang mirip dengan reksadana, tetapi dapat diperdagangkan di bursa saham. Ini memungkinkan investor untuk membeli dan menjual saham ETF seperti saham biasa.
5. Saham Derivatif
Saham derivatif adalah turunan dari saham yang ada dalam dua bentuk, yaitu right dan warrant. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda dari saham biasa dan dapat digunakan untuk tujuan perdagangan atau melindungi nilai.
Demikian penjelasan mengenai apa itu pasar modal, sejarah, dan instrumennya. Semoga bermanfaat.
RISMA KHOLIQ
Pilihan Editor: OJK Prediksi Penggalangan Dana Pasar Modal Tahun Ini Menurun