Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AGUS Martowardojo memulai tradisi baru bagi perbankan Indonesia. Rabu pekan lalu, dengan berani, Direktur Utama Bank Mandiri itu menempuh jalan yang selama ini ditabukan para bankir: mengumumkan nama-nama debitor kakap yang menunggak cicilan kredit. Biasanya, daftar semacam ini dikempit rapat-rapat di ketiak para direksi. Masyarakat yang ikut menanggung beban pembiayaan penyehatan perbankan seolah tak berhak tahu gejala-gejala penyakit yang mendera bank. Baru belakangan, dua atau tiga tahun kemudian, eh, tahu-tahu ada kredit triliunan rupiah yang telah "dibersihkan" dari neraca bank.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo