Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Mengulik Inisiatif Hyperlocal Tokopedia dan Dampaknya pada Peningkatan Transaksi UMKM Lokal

Hyperlocal Tokopedia memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha di Indonesia untuk menciptakan peluang bisnis lewat pemanfaatan teknologi.

31 Agustus 2023 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Beragam inisiatif dilakukan e-commerce untuk mendukung keberlangsungan dan perkembangan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia termasuk Tokopedia yang sudah eksis selama 14 tahun. Salah satu inisiatif yang dibidani oleh e-commerce yang kerap dijuluki si hijau oleh warganet ini adalah Hyperlocal. Inisiatif ini bertujuan memberikan kesempatan yang sama kepada pelaku usaha di seluruh Indonesia untuk menciptakan peluang bisnis melalui pemanfaatan teknologi. Hyperlocal Tokopedia menerapkan teknologi geo-tagging dan bertujuan mendekatkan penjual dan pembeli di mana pun mereka berada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Peluang usaha dengan kesempatan yang sama tanpa harus berpindah lokasi. Di sisi, lain, kita juga berharap pembeli di seluruh Indonesia juga mendapatkan pilihan produk yang lebih beragam, dan tentunya lebih cepat serta efisien," ujar Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia, Antonia Adega di Yogyakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Antonia menjelaskan lebih lanjut manifestasi Hyperlocal berupa Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Dilayani Tokopedia, dan Tokopedia Nyam.

"Jadi (contoh) ketika saya buka halaman KTP (di Tokopedia) saat saya di Jogja, produk-produk yang dijual atau ditampilkan adalah produk dari penjual terdekat. Nanti ketika saya di Jakarta, beda produknya, menyesuaikan dengan lokasi kita berada," imbuhnya.

Ada pula Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan, mulai dari penerimaan, pengemasan, pengantaran ke kurir hingga penanganan kendala.

“Penjual dapat menitipkan produk di gudang-gudang pintar Dilayani Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi. Dengan Dilayani Tokopedia, penjual bisa menjangkau pasar di luar kota atau pulau dengan lebih mudah, tanpa harus berpindah lokasi dan membuka toko cabang sendiri,” tambah Antonia.

Sementara itu untuk Tokopedia Nyam, hampir mirip dengan KTP, dengan memanfaatkan teknologi geo-tagging, Anda disuguhkan produk khusus makanan dan minuman yang dekat dengan lokasi Anda saat itu. 

UMKM Bakpia Kukus Tugu Jogja

Salah satu UMKM Lokal yang bergabung dengan Tokopedia adalah Bakpia Kukus Tugu Jogja pada tahun 2020.

“Untuk terus berkembang, kami harus hadir di channel yang digunakan oleh masyarakat. Karenanya, kami bergabung dengan Tokopedia guna menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh penjuru di Indonesia, dengan memanfaatkan berbagai kampanye seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), KTP dan Kejar Diskon, serta fitur pemasaran seperti TopAds,” jelas Nurul Akbar atau akrab disapa Akbar, Senior Brand Manager Bakpia Kukus Tugu Jogja.

Sejak bergabung dengan Tokopedia, menurut Akbar, Bakpia Kukus Tugu Jogja mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari brand awareness yang semakin meningkat di seluruh wilayah di Indonesia hingga penjualan yang terus melonjak.

14 Tahun Tokopedia

“Selama lebih dari 14 tahun berdiri, Tokopedia saat ini sudah terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persen pelaku UMKM. Melalui Tokopedia, mereka memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar kepada masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia,” kata Antonia.

Menurut Antonia, angka penjual tersebut naik secara signifikan dibanding dengan jumlah sebelum pandemi tahun 2019.

"Jumlah penjual kami (Tokopedia) 7 juta, pas pandemi ada Hyperlocal naik di angka 14 juta. Seperti kita ketahui bersama, pandemi memang mempercepat digitalisasi dalam usaha," jelasnya. 

Sementara itu, data internal Tokopedia mencatat, secara keseluruhan, kebutuhan sehari-hari atau groceries (seperti makanan dan minuman serta kecantikan dan perawatan diri), rumah tangga, fashion elektronik, olahraga, dan hobi menjadi beberapa kategori produk paling laris selama setahun belakangan ini.

“Pada kategori produk makanan dan minuman di Tokopedia, hampers makanan (kue kering, cokelat, buah), wortel dan beras ketan menjadi beberapa produk paling laris, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester II 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi hampir 2 kali lipat,” imbuh Antonia.

Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa kategori produk paling laris di Tokopedia selama setahun ke belakang, antara lain olahraga dan hobi, fashion, serta kebutuhan sehari-hari atau groceries (termasuk makanan dan minuman serta perawatan diri).

“Selain itu, di DIY, daging kambing, hampers makanan (kue kering, cokelat), beras hitam, cabai hijau dan kopi literan menjadi beberapa produk makanan dan minuman yang paling banyak dibeli melalui Tokopedia, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester II 2022, dengan rata-rata peningkatan penjualan lebih dari 2,5 kali lipat,” jelas Antonia.

Sementara itu, Hyperlocal Tokopedia tingkatkan penjualan daging kambing, hampers makanan, beras hitam, cabai, dan kopi literan di Yogyakarta hingga >2,5 kali.

Selain membantu pelaku usaha lokal menciptakan peluang, Hyperlocal Tokopedia juga mempermudah masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia mengakses lebih banyak pilihan produk kebutuhan dengan lebih cepat dan efisien. Hyperlocal Tokopedia pun berdampak positif terhadap tren belanja online masyarakat Indonesia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus