Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Laris Manis Transaksi QRIS

QRIS menjadi metode pembayaran paling populer kedua setelah kartu debit. 

6 Juli 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang menyediakan kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran di Pasar Sukatani, Depok, Jawa Barat, 22 Juni 2023. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pertumbuhan jumlah pengguna dan transaksi QRIS mencapai lebih dari dua kali lipat.

  • Fasilitas pembayaran digital QRIS menjadi favorit karena kemudahan yang ditawarkan lantaran penjual dan pembeli bisa melakukan transaksi nontunai dengan smartphone.

  • BI menargetkan pengguna QRIS pada akhir 2023 mencapai 45 juta. Adapun merchant UMKM ditargetkan mencapai 80-90 persen di Indonesia.

JAKARTA – Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS kian populer sebagai metode pembayaran dalam berbagai kebutuhan transaksi keuangan. Saat ini QRIS menjadi metode pembayaran terpopuler kedua setelah kartu debit di pedagang (merchant), menggeser kartu kredit yang berada di posisi ketiga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dari sisi jumlah frekuensi, transaksi QRIS jauh lebih banyak secara populasi. Kartu kredit sudah ketinggalan. Pertumbuhan QRIS paling pesat dibanding yang lain,” ujar Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem, kepada Tempo, kemarin, 5 Juli 2023. 

Mulai 1 Juli 2023, Bank Indonesia menerapkan biaya layanan QRIS sebesar 0,3 persen dari jumlah transaksi kepada penyedia jasa pembayaran (PJP). Sebelumnya, tarif merchant discount rate (MDR) QRIS tidak dikenai biaya atau dikenai tarif nol persen. Selain MDR QRIS, para pedagang dikenai biaya lain, seperti biaya administrasi atau settlement.

Fasilitas pembayaran digital QRIS menjadi favorit karena kemudahan yang ditawarkan lantaran penjual dan pembeli bisa melakukan transaksi nontunai hanya dengan memindai kode QR menggunakan smartphone.

Merujuk pada data ASPI, hingga Desember 2022, QRIS telah dimanfaatkan sebanyak 28,76 juta pengguna dengan total merchant yang melayani transaksi QRIS sebanyak 23,97 juta. Jumlah pengguna itu tumbuh hampir dua kali lipat dibanding posisi awal pada 2022, sedangkan jumlah merchant tumbuh 58,2 persen. Berikutnya, dari sisi volume transaksi, terjadi pertumbuhan sebesar 117,59 persen dibanding pada 2021. Sedangkan dari sisi nominal, transaksi melesat 261,81 persen.

Warga memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui aplikasi DOKU e-Wallet saat bertransaksi pembayaran parkir di Denpasar, Bali, 21 Desember 2021. ANTARA/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



ASPI memproyeksikan volume dan nilai transaksi QRIS ke depan masih berpeluang terus meningkat. Saat ini rata-rata volume transaksi QRIS adalah 3-5 kali per merchant per bulan. Adapun rata-rata nilai transaksi QRIS adalah Rp 295-510 ribu per merchant per bulan.

Santoso mengatakan dibutuhkan upaya dari penyedia jasa pembayaran untuk mendorong lebih banyak lagi transaksi di setiap merchant QRIS yang sudah terdaftar. Terakhir, Asosiasi senantiasa berupaya mendorong peningkatan use case atau akseptasi penggunaan QRIS secara luas. “Saat ini yang menjadi fokus untuk use case di sektor pariwisata. Sudah launching penggunaan QRIS di Thailand dan Malaysia. Sebentar lagi Singapura,” katanya. Adapun penjajakan perluasan transaksi QRIS lintas negara atau cross border juga tengah dilakukan dengan Cina, Korea Selatan, Jepang, dan India.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, berujar, sebagai sebuah kanal pembayaran, QRIS memiliki sejumlah keunggulan, yaitu cepat, mudah, murah, aman, dan andal. “Penyelenggaraan QRIS, termasuk aplikasi pembayaran yang digunakan untuk bertransaksi, telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang sesuai dengan best practices,” ujar Erwin. Penyelenggara jasa pembayaran yang bermaksud menjadi penyelenggara QRIS wajib memperoleh persetujuan dari bank sentral, di mana aspek yang harus dipenuhi antara lain keamanan sistem, manajemen risiko, dan pelindungan konsumen.

Dalam tahun berjalan, Bank Indonesia mencatat, sampai Februari 2023, jumlah merchant QRIS telah mencapai 24,9 juta dan jumlah pengguna QRIS sebanyak 30,87 juta. Berikutnya, nominal transaksi QRIS tercatat sebesar Rp 12,28 triliun dengan volume transaksi sebesar 121,8 juta transaksi.

Jumlah Pengguna QRIS Ditargetkan 45 Juta pada Akhir 2023

Guna mengakselerasi pembiayaan digital, bank sentral menargetkan jumlah pengguna QRIS pada akhir 2023 dapat mencapai 45 juta. Adapun merchant usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ditargetkan mencapai 80-90 persen di seluruh Indonesia.

Upaya mempercepat pertumbuhan QRIS juga direalisasi oleh PT Jalin Pembiayaan Nusantara (Jalin), salah satu perusahaan switching yang memproses transaksi QRIS. Direktur Komersial Jalin, Eko Dedi Rukminto, menuturkan transaksi QRIS yang diproses perusahaan hingga Juni 2023 telah mencapai lebih dari 60 juta transaksi, dengan pertumbuhan hingga sepuluh kali lipat dibanding pada 2022. “Kami memprediksi mampu melayani transaksi pembayaran secara total mencapai lebih dari 1 miliar transaksi di akhir 2023, termasuk potensi peningkatan transaksi QRIS hingga enam kali lipat dengan prediksi total transaksi lebih dari 660 juta transaksi,” ucapnya.

Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, berujar bahwa QRIS memberikan berbagai keuntungan, khususnya bagi merchant. Keuntungan itu antara lain merchant dapat melakukan pengecekan status transaksi secara real time, biaya yang efisien dibanding metode pembayaran lainnya, sistem yang teruji standar keamanannya, serta dapat melayani transaksi 24 jam.

Kasir memindai barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) CPM OVO dari gawai konsumen di gerai Alfamart Patal Senayan, Jakarta, 20 Maret 2023. ANTARA/Hafidz Mubarak A



“Selain itu, pemanfaatan QRIS mampu memberikan nilai tambah bagi merchant dengan membuka akses ke ekosistem digital, seperti e-commerce, pembiayaan, dan investasi; meningkatkan basis pelanggan untuk perluasan usaha; meminimalkan risiko penyalahgunaan; serta mengurangi beban cash handling,” ujarnya. Ario mengimbuhkan, Jalin terus melakukan pengembangan fitur-fitur baru QRIS, seperti QRIS Cross Border, transfer, tarik tunai, setor tunai, serta memastikan pengoperasian layanan QRIS terus terjaga.

Sementara itu, penyedia jasa pembayaran QRIS, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen untuk meningkatkan akuisisi merchant guna memperluas penggunaan QRIS. Saat ini BCA mengakuisisi lebih dari 1,1 juta merchant, yang sebagian besar merupakan merchant UMKM. EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, mengatakan tak hanya jumlah akuisisi merchant, perusahaan juga mengejar pertumbuhan frekuensi dan nilai transaksi QRIS.

"Perluasan yang dilakukan termasuk melalui aplikasi mobile Merchant BCA, juga kami akan terus menambahkan fasilitas QRIS dinamis pada mesin electronic data capture (EDC) merchant-merchant BCA," kata Hera. Pada kuartal I 2023, BCA mencatat pertumbuhan volume transaksi meningkat 351 persen mencapai 116,9 juta transaksi dibanding pada periode yang sama tahun lalu, dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,2 triliun. “Untuk sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS di BCA berasal dari food and beverages serta groceries.”

GHOIDA RAHMAH

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ghoida Rahmah

Ghoida Rahmah

Bergabung dengan Tempo sejak Agustus 2015, lulusan Geografi Universitas Indonesia ini merupakan penerima fellowship Banking Journalist Academy batch IV tahun 2016 dan Banking Editor Masterclass batch I tahun 2019. Pernah menjadi juara Harapan 1 Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan di 2016 dan juara 1 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Media Cetak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2021. Menjadi Staf Redaksi di Koran Tempo sejak 2020.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus