Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah resmi melantik Thomas Djiwandono jadi Wakil Menteri Keuangan yang baru. Keponakan Prabowo tersebut resmi diperkenalkan oleh Bendahara Negara, Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kementerian hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Thomas Djiwandono atau Tommy menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan II, mendampingi Wamen I, Suahasil Nazara. Penunjukkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 45M Tahun 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada kesempatan tersebut, Thomas Djiwandono menyatakan siap mundur dari posisi pengelola keuangan di partai bentukan pamannya. “Saya akan mengikuti semua ketentuan yang berlaku termasuk mundur dari jabatan sebagai bendahara umum Gerindra,” ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis sore, 18 Juli 2024.
Ia mengungkap, setelah ini akan melakukan rapat dengan pihak sekretaris jenderal Kementerian Keuangan perihal ketentuan dan tugas sebagai wakil menteri baru.
Anak dari mantan gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Soedradjad Djiwandono itu, mengatakan selama tiga bulan terakhir sudah melakukan komunikasi intens dengan Menkeu. Karena itu ia yakin pemerintah konsisten untuk menjalankan transisi dengan baik.
Sri Mulyani berharap kehadiran Tommy di kementerian keuangan akan semakin memperkuat koordinasi antara kementerian dan tim gugus tugas. “Diharapkan proses transisi akan terus berjalan secara lancar, baik dan menjaga keberlanjutan pengelolaan keuangan negara yang berdasarkan tata kelola yang baik,” ujarnya.
Tommy sudah menjadi bendahara umum Gerindra sejak 2014. Pada Pilpres di tahun itu, ia membantu kebutuhan pasangan calon presiden dan wakil, Prabowo-Hatta. Peran Tommy dianggap sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita menduga pelantikan Thomas Djiwandono menjadi wakil menteri keuangan adalah adalah persiapan sebagai kandidat menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani.
Ronny menduga setidaknya ada dua tujuan penunjukkan Bendahara Partai Gerindra sekaligus keponakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu sebagai Wakil Menteri Keuangan. "Pertama, tentu untuk mempermudah proses transisi anggaran, dari platform Jokowi-Sri Mulyani ke platform baru yang nanti akan digunakan pemerintahan baru," katanya kepada Tempo pada Kamis, 18 Juli 2024.
Kemudian, dia menduga pengangkatan Thomas Djiwandono sebagai wakil menteri itu juga sebagai ajang magang dia sebelum menjadi menteri keuangan. "Dengan kata lain, Thomas boleh jadi adalah sosok yang akan menduduki bangku menteri keuangan nanti di pemerintahan baru, sebagai pengganti Sri Mulyani."
Bagaimana pun, kata dia Menteri Keuangan adalah kursi strategis yang memang perlu dikuasai oleh presiden terpilih. Opsinya, Prabowo bisa mengambil dari kalangan profesional seperti Jokowi mengambil SMI, tapi tetap bisa dikendalikan dan tetap bisa mendukung kebijakan Jokowi, atau bisa pula mengambil dari partai yang latar belakangnya memenuhi.
"Nah, Thomas Djiwandono masuk kriteria kedua. Beliau adalah bendahara partai yang memiliki latar pendidikan master ekonomi internasional," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Ronny peluang Thomas sangat besar untuk duduk di kursi Menkeu setelah Prabowo-Gibran dilantik. "Sehingga, selain bisa memperlancar transisi anggaran, juga Thomas bisa beradaptasi selama beberapa bulan untuk bersiap-siap menduduki posisi tertinggi di Kemenkeu nantinya."