Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemeberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin mengatakan setidaknya akan ada 180 ribu aparatur sipil negara (ASN) yang akan dipindahkan, setelah Ibu Kota rampung dibangun.
Kita sudah data, yang berada di kementerian lembaga dan badan badan itu yang di tingkat pusat itu jumlahnya 180 ribu ASN," kata Syafruddin di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Agustus 2019.
Syafruddin mengatakan jumlah itu merupakan data saat ini. Jika pemindahan selesai sepenuhnya sesuai target, yakni 2024 mendatang, maka 30 persen dari 180 ribu ASN itu tidak akan ikut pindah karena telah pensiun.
Namun dengan adanya perekrutan ASN secara berkala, Syafruddin mengatakan jumlahnya akan tetap berada di kisaran 180 ribu orang. Ia pun mengaku cukup optimistis dengan ASN generasi muda itu.
"Sekarang ASN kita ini ada sangat handal, terutama periode perekrutan 2017-2018 lalu. Dan sekarang 2019 itu andal, siap mental, wawasan cukup bagus, kemampuan berpikir profesional cukup bagus. Itu yang akan berpindah," kata Syafruddin.
Syafruddin mengatakan para ASN tak perlu khawatir atau takut dengan pindah ke Kalimantan Timur. Konsep ibu kota baru yang akan dikhususkan menjadi pusat pemerintahan itu, kata dia, akan menjadi kota maju dengan fasilitas lengkap.
Mulai dari kawasan hunian yang disediakan pemerintah, hingga transportasi yang akan lebih maju. "Mungkin saja di sana, karena itu smart city dan green city. Di sana cukup berjalan 500 meter misalnya, seprti kita lihat di kota Canberra, Den Haag," kata Syafruddin.
Kemarin, Presiden Joko Widodo menetapkan lokasi ibu kota baru akan berada di wilayah Kalimantan Timur. Persisnya, lokasi pengganti Jakarta itu ada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini