Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

10 Februari 2023 | 15.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022. Presiden Jokowi akan memberikan insentif hingga Rp 5 triliun untuk kendaraan listrik, dari mobil, motor, hingga bus. Insentif diberikan karena Jokowi melihat kebijakan seperti ini sudah dilakukan oleh semua negara di dunia, terutama di Eropa. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap. Sehingga, pada akhirnya bisa membuka lapangan kerja sekaligus menyerap tenaga kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Proses hilirisasi harus berjalan sampai kita bisa menghasilkan produk akhir yang bisa menghasilkan nilai tambah tinggi. Itu bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Arifin ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 10 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati demikian, Arifin belum merinci kapan hilirisasi emas akan mulai dilakukan. Dia juga tidak mengungkapkan apakah rencana larangan ekspor emas berkaitan dengan rencana pemerintah membentuk Bullion Bank atau Bank Emas di Indonesia.

“Nggak ada urusannya (Bullion Bank) sama Minerba,” ucapnya.

Sebelumnya, wacana larangan ekspor emas disampaikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam pertemuan industri jasa keuangan pada Senin, 6 Februari 2023. Jokowi mengatakan bahwa hilirisasi harus dilakukan karena menjadi kunci untuk mendorong Indonesia agar menjadi negara maju.

Jokowi memberi contoh larangan ekspor bijih nikel yang mendongkrak pendapatan negara. Dari yang sebelumnya US$ 1,1 miliar melompat hingga ke angka US$ 30 miliar. Karena itu, upaya hilirisasi ini mesti diperluas ke komoditas lainnya.

“Nanti lari ke bauksit, timah, ke tembaga, ke emas, ke gas alam, dan minyak,” kata Jokowi. “Ini betul-betul harus secara konsisten kita kerjakan dan jadilah kita negara maju.”

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus