Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri Investasi Targetkan Pabrik Apple di Batam Mulai Beroperasi Tahun Depan

Menteri Investasi dan Hilirisasi mengatakan Apple Inc berkomitmen menanamkan modal US$ 1 miliar atau Rp 16, 14 triliun di Indonesia.

8 Januari 2025 | 08.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Vice President of Global Policy Apple Nick Amman (tengah) berjalan keluar setelah melakukan pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 7 Januari 2025. ANTARA/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani berharap pabrik Apple Inc. di Batam, Indonesia bisa mulai beroperasi pada 2026. Pabrik tersebut merupakan bagian dari rencana investasi US$ 1 miliar atau Rp 16,14 triliun dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rosan menyampaikan Apple berencana membangun pabrik tersebut dalam waktu dekat. Namun, Rosan belum mengungkapkan kapan Apple akan memulai pembangunan pabrik tersebut. "Dijadwalkan itu kalau mereka mulai, selesai early 2026, awal tahun 2026 pabrik ini sudah selesai," kata Rosan di Kantor Kementerian Investasi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pabrik Apple Inc. di Batam akan memproduksi AirTag atau perangkat pelacak yang dikembangkan Apple untuk membantu pengguna menemukan barang yang hilang. Rosan berharap pabrik baru tersebut bisa membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia.

Rosan mengatakan investasi lainnya akan menyusul penanaman modal tahap pertama dari Apple. Rosan berharap komitmen Rp 16,14 triliun dari Apple di Indonesia bisa terus meningkat. "Itu adalah yang tahap pertama karena kita tadi sudah bicara untuk berikutnya akan diundang vendor-vendor lainnya juga," ujar Rosan.

Rosan Roeslani menyampaikan informasi tersebut setelah menemui sejumlah petinggi Apple di Kantor Kementerian Investasi. "Alhamdulillah, tadi kita terakhir kita salaman untuk foto," kata Rosan seusai pertemuan.

Apple sebelumnya berencana berinvestasi sebesar US$100 juta atau sekitar Rp 1,61 triliun (kurs Rp 16.146,25 per dolar AS). Investasi ini bertujuan memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disyaratkan pemerintah agar iPhone 16 keluaran Apple bisa beredar di Indonesia. Namun, pemerintah meminta mereka menaikkan komitmen investasi menjadi US$ 1 miliar atau setara Rp 16,14 triliun.

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin kemudian menyiapkan dua skema investasi yang akan ditawarkan untuk Apple Inc. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan skema pertama berkaitan dengan perhitungan TKDN sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh Apple.

"Yaitu membangun fasilitas produksi pabrik di Indonesia dengan negosiasi melalui Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal," ujar Febri dalam keterangan tertulis pada Kamis, 2 Januari 2025. Lewat skema itu, Febri juga menyebut Apple harus menyetujui rencana kenaikan nilai TKDN dari 35 menjadi 40 persen. 

Lalu skema kedua untuk Apple adalah lewat investasi inovasi. "Harus menyerahkan proposal setiap tiga tahun dengan negosiasi melalui Menteri Perindustrian," ujar Febri merincikan syarat dalam skema terakhir. Kemenperin mengeklaim telah menyiapkan perhitungan nilai investasi yang harus diserahkan Apple agar izin edar produknya bisa terbit di Indonesia.  

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus