Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Menteri PUPR: Pembangunan Irigasi Bisa Jadi Skema Penyaluran BLT

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan pembangunan 5.000 titik jaringan irigasi akan terus diselesaikan hingga 2019.

10 Februari 2018 | 21.36 WIB

Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR, Basuki Hadimujono menembus hujan lebat, meninjau proyek pembangunan jaringan irigasi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis, 8 Februari 2018. Foto/Istimewa
Perbesar
Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR, Basuki Hadimujono menembus hujan lebat, meninjau proyek pembangunan jaringan irigasi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis, 8 Februari 2018. Foto/Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan program pembangunan 5.000 titik jaringan irigasi akan terus diselesaikan hingga 2019 mendatang. Ia mengatakan program ini bertujuan untuk menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT), namun dalam skema lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami mentransfer uang ke daerah tapi orang harus kerja dulu," kata Basuki saat ditemui di acara ground breaking jalan tol Padang-Pekanbaru di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat, 9 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Basuki, satu lokasi jaringan irigasi akan dikerjakan oleh kurang lebih 160 petani, tukang, hingga kenek. Upah yang diberikan mulai dari Rp 80 hingga Rp 110 ribu per orang. Pembangunan ini sepenuhnya dibiaya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Pastinya kalau irigasinya baik, sawah tentu terairi dengan teratur," kata Basuki.

Sebelumnya dalam tiga hari terakhir, Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi, meninjau sejumlah program padat karya di Provinsi Sumatera Barat. Dua lokasi pembangunan jaringan irigasi dikunjungi Jokowi, di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar.

Pembangunan jaringan irigasi ini sendir merupakan bagian dar program padat karya tunai Kementerian PUPR. Selain jaringan irigrasi dalam program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), PUPR juga memberdayakan petani untuk membangun jalan usaha tani. Jalan ini dibangun untuk mempermudah penangkutan hasil panen.

Untuk Sumatera Barat sendiri, kata Basuki, terdapat setidaknya 150 lokasi padat karya, 98 diantaranya adalah pembangunan jaringan irigasi. Total anggaran yang digelontorkan untuk Sumatera Barat sendiri mencapai Rp 33 miliar.

Dari pantauan Tempo di lapangan, program pembangunan jaringan irigasi ini memang tengah dikerjakan. Salah seorang Ketua Kelompok Tani setempat, dari Kelopok Sawah Banda Tangah, Nasrizal, mengatakan keberadaan jalan usaha tani ini juga menekan ongkos produksi. "Untuk harga beras memang tidak berubah, tapi untuk biaya pengangkutan pupuk jadi lebih murah." Jika sebelumnya perbaikan jalan biaya angkut pupuk mencapai Rp 7.500 maka dengan jalan ini, biaya turun menjadi hanya Rp 2 ribu.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus