Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kementan dan Kementerian PUPR Kerja Sama Pembangunan Irigasi, Genjot Produksi Beras 35 Juta Ton

Kementan dan Kementerian PUPR menggelar rapat koordinasi soal infrastruktur irigasi pertanian.

19 Oktober 2023 | 19.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga menjaring ikan diantara konstruksi bangunan di dasar Waduk Jatigede kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023. Menurut warga, fenomena surutnya air waduk dan munculnya kampung yang tenggelam sudah mulai berlangsung sejak 3 bulan kebelakang. Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, sebagai pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menggelar rapat koordinasi soal infrastruktur irigasi pertanian. Koordinasi ini dilakukan untuik meningkatkan produksi beras 35 juta ton pada musim panen mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mencapai target tersebut, Pekasana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Prasetyo Adi mengatakan Kementan akan saling bersinergi dalam menyediakan irigasi, ketersediaan pupuk, dan lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bahkan bersinergi dengan Kementerian PUPR untuk memastikan infrastruktur irigasi dalam kondisi baik dan tersedia airnya," ujar Arief dalam keterangannya, Kamis, 19 Oktober 2023. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengungkapkan, kerja sama dengan PUPR guna memastikan ketersediaan air di tingkat usaha tani. Hal itu dilakukan dengan pengembangan sumber air alternatif atau merehab jaringan irigasi.

"Kami berkoordinasi untuk memastikan dan mempertahankan ketersediaan air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air irigasi," ujar Ali.  

Selain untuk meningkatkan produksi beras, ia mengatakan kerja sama ini juga untuk mendorong produksi komoditas hortikultura, perkebunan, dan peternakan yang juga memerlukan air. Salah satu caranya, tutur Ali, adalah menampung atau meningkatkan muka air. Selai itu, mengoptimalkan pemanfaatan air yang sumber airnya berasal dari mata air, curah hujan sungai atau sumber air lainnya.

Karena itu, Kementan dan Kementerian PUPR berkolaborasi dalam membangun manajemen irigasi. Keduanya juga koordinasi dalam pelaksanan kegiatan hingga memperkuat organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) agar infrastruktur yg sudah dibangun dapat dimanfaatkan. 

Strategi lain dalam pencapaian target peningkatan produksi beras ini juga perlu dipastikan lokasi dan ketersediaan air yang sesuai, sehingga pemanfaatan air lebih optimal. 

"Kementan akan mendetailkan lokasi target peningkatan beras dan Kementerian PUPR akan melakukan overlay data tersebut dengan ketersediaan air irigasi, baik irigasi teknis maupun irigasi perpompaan," ujarnya.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus