Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Menteri Rini Puji Alutsista Buatan PT DI dan Pindad

Rini Soemarno menyaksikan penyerahan lima heli AKS buatan PT DI ke TNI AL.

24 Januari 2019 | 17.10 WIB

Dari kiri, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Agus Setiadji, Wakasal Wuspo Lukito, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro , Kasum Panglima TNI Didit Herdiawan, dan Menteri BUMN Rini Soemarno menaiki tangga pesawat CN 235-220 MPA di hanggar PT. Dirgantara Indonesia  (DI), Bandung, Kamis, 24 Januari 2019. PTDI menyerahkan 1 unit pesawat CN 235-220 MPA dan lima unit helikopter anti kapal selam Panther AS565 MBe. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Dari kiri, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Agus Setiadji, Wakasal Wuspo Lukito, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro , Kasum Panglima TNI Didit Herdiawan, dan Menteri BUMN Rini Soemarno menaiki tangga pesawat CN 235-220 MPA di hanggar PT. Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Kamis, 24 Januari 2019. PTDI menyerahkan 1 unit pesawat CN 235-220 MPA dan lima unit helikopter anti kapal selam Panther AS565 MBe. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memuji alat utama sistem persenjataan atau alutsista buatan dua BUMN pertahanan, PT Dirgantara Indonesia atau PT DI dan PT Pindad. Sebelum menyaksikan penyerahan pesawat di PT DI, dia sempat mampir ke PT Pindad dan mencoba Anoa, kendaraan angkut tempur buatan Pindad. “Saya sudah coba Anoa, nyupir sendiri. Alhamdulillah selamat. Saya yakin prajurit kita kalau pakai Anoa selamat karena saya nyetir aja selamat. Pasti selamat,” kata dia di PT DI, Bandung, Kamis, 24 Januari 2019.

Baca: Sertifikasi Pesawat Perintis N219 Buatan Bandung Baru 67 Persen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rini juga meminta agar BUMN industri pertahanan tidak melulu berkonsentrasi memproduksi alutstista, tapi juga mulai serius menggarap lini bisnis perawatan alutsista. PT DI misalnya, diminta menyiapkan lini untuk perawatan pesawat tempur yang dipergunakan TNI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pesawat ini life-cycle-nya panjang, bisa 20-30 tahun, tergantung jam terbang. Ini harus betul-betul ada perawatan, pergantian suku cadang, services-nya, ini kami harapkan dapat dilakuakn di BUMN juga. Sehingga kemampuan kita bukan hanya dalam pembuatan saja, tapi betul-betul memberika pelayanan, maintenance yang baik dan terpercaya,” kata Rini.

Hari ini, Kamis, 24 Januari 2019, Rini menyaksikan penyerahan 5 unit helikopter anti kapal selam atau AKS dan 1 unit pesawat CN 235-220 Martim Patrol Aircraft, kepada TNI Angkatan Laut buatan PT DI. Perusahaan sudah meneken kontrak pembelian 11 helikopter AKS dan dua unit pesawat CN 235-220. “Dengan demikian PT DI telah menyerahkan 10 heli AKS pada Kementerian Pertahanan, sisanya 1 unit lagi untuk heli AKS ini akan diserahkan 2019 ini dengan konfigurasi full anti kapal selam,” kata Direktur PT DI Elfien Goentoro, Kamis, 24 Januari 2019.

Rini sempat berkeliling melihat satu persatu helikopter yang parkir di depan hanggar PT DI. Hadir dalam penyerahan tersebut Kementerian Pertahanan yang diwakil oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji. Rini sempat menjajal kursi penumpang heli, serta blusukan ke dalam jeroan pesawat CN235 MPA yang akan dipergunakan TNI AL.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus