Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Miliarder Tuban Jual Ternak untuk Penuhi Kebutuhan, Pertamina: Penggantian Lahan Sudah Sesuai Aturan

Sekretaris PT Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Y Nasroen menilai, Pertamina telah melaksanakan proses penggantian lahan warga yang termasuk ke dalam program rencana kerja Pertamina, dan hal itu sesuai aturan berlaku

5 Januari 2025 | 08.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sebuah video yang memperlihatkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menerima mobil baru langsung dari showroom di Surabaya, Jawa Timur, mendadak berkembang luas dan viral, Selasa, 16 Februari 2021. (Sumber: IG @ndorobeii)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina (Persero) merespons video soal kondisi warga yang belakangan disebut kampung miliarder di Tuban, Jawa Timur yang kembali ramai di platform X (dulu bernama Twitter). Dalam video yang tersebar di media sosial,menunjukkan warga yang dulunya mendapat keuntungan dari ganti rugi lahan untuk pembangunan kilang minyak di Kecamatan Jenu, Tuban, kini kesulitan memenuhi kebutuhan harian mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pertamina sudah melakukan proses penggantian lahan warga sesuai aturan berlaku," kata Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris PT Kilang Pertamina Internasional Hermansyah Y. Nasroen menilai, Pertamina telah melaksanakan proses penggantian lahan warga yang termasuk ke dalam program rencana kerja Pertamina, dan hal itu sesuai aturan berlaku. "Kan pembebasan sudah selesai," ucapnya dalam pesan singkat pada Sabtu, 4 Januari 2025. Hermansyah enggan berbicara banyak mengenai kondisi dan situasi warga di Tuban Jawa Tengah tersebut. "Sementara kami belum ada tanggapan," katanya

Kilang Pertamina Internasional adalah Subholding Refining dan Petrochemical di bawah Pertamina yang menggarap proyek kilang tersebut. KPI menggarap proyek senilai US$ 15 miliar bernama Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban), bersama perusahaan migas asal Rusia, Rosneft.

Sebelumnya sejumlah warga Desa Wadung dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, yang sempat menjadi miliarder kini mengaku bangkrut dan susah mencari kerja. Padahal sebelumnya, pada pertengahan Februari 2021, sejumlah warga di desa tersebut kaya mendadak usai menerima ganti rugi dari proyek kilang minyak milik Pertamina.

Dalam catatan Tempo, ada seorang warga yang mendapat ganti rugi hingga Rp 57 miliar. Ada yang bisa membeli mobil, namun mobil itu rusak karena warga belum bisa menyetir. Para milarder Tuban pun bangkrut. Masih dalam catatan yang sama, seorang warga bernama Musanam bercerita ia bangkrut hingga susah makan. Dia sebelumnya menggantungkan hidup dengan mengolah lahan seluas 117 meter persegi. Namun Musanam melepas tanahnya seharga Rp 500 juta kepada Pertamina.

Pada awal Januari ini, Kampung Miliarder Tuban itu kembali ramai di platform media sosial X. Pemilik akun @TukangBedah00, mengunggah video pada Jumat 3 Januari 2025 yang menunjukkan sejumlah warga Desa Sumbergeneng, Tuban menjual ternak mereka untuk menyambung hidup. Padahal, pada 2021, kampung ini sempat ramai dibicarakan lantaran sejumlah warganya mendapat ganti rugi dari Pertamina hingga miliaran sehingga beramai-ramai membeli mobil.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus