Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Mitigasi Risiko Darurat Gunung Agung, Bank Relokasi Kantor

Sejumlah bank sudah merelokasi kantor cabangnya sebagai upaya mitigasi risiko darurat Gunung Agung.

29 Oktober 2017 | 17.55 WIB

Warga memantau Gunung Agung yang berstatus awas di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, 21 Oktober 2017. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam evaluasinya menyebutkan adanya penurunan aktifitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir namun statusnya masih level awas karena berbagai faktor. ANTARA FOTO
Perbesar
Warga memantau Gunung Agung yang berstatus awas di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, 21 Oktober 2017. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam evaluasinya menyebutkan adanya penurunan aktifitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir namun statusnya masih level awas karena berbagai faktor. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional Bali dan Nusa Tenggara, Hizbullah, menyebutkan sejumlah bank sudah merelokasi kantor cabangnya sebagai upaya mitigasi risiko darurat Gunung Agung. Terlebih Pemerintah Provinsi Bali telah memperpanjang masa darurat penanganan pengungsi selama 14 hari hingga 9 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perpanjangan masa penanganan darurat pengungsi itu merupakan yang ketiga kalinya sejak gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu ditetapkan status awas sejak 22 September 2017. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hizbullah menjelaskan, perbankan yang memiliki kantor cabang di kawasan rawan bencana Gunung Agung di Kabupaten Karangasem juga telah memindahkan dokumen penting ke kantor cabang terdekat. "Beberapa bank yang ada di kawasan rawan juga telah mengaktifkan organisasi tanggap rawan bencana," katanya, Ahad, 29 Oktober 2017.

Hal sama juga dilakukan BPR yang berada di kawasan rawan bencana. Bila kantor pusat bank berada 10 meter dari sungai aliran lahar dingin Gunung Agung, maka bank akan melakukan relokasi sementara kantor ke Denpasar.

Untuk debitor yang berada di daerah terdampak bencana, mitigasi yang telah dilakukan oleh bank antara lain melakukan pemindahan dokumen penting ke Denpasar, relokasi kantor yang berada di daerah terdampak bencana, pendataan debitur yang terdampak dan melakukan pemindahan jaringan ke Denpasar. "Upaya mitigasi yang telah dilakukan oleh bank antara lain pemantauan terhadap debitur yang berada di daerah terdampak," kata Hizbullah.

Sedangkan untuk bank umum seperti BRI, BNI dan Mandiri, Hizbullah menjelaskan mereka telah merelokasi kantor-kantor yang berada di wilayah yang diprediksi terdampak Gunung Agung apabila terjadi. "Bank lokal Bali juga memberikan kemudahan atau keringanan bagi debitor khususnya kredit produktif yang berada dalam kawasan 12 kilometer dari Gunung Agung," katanya.

Sebelumnya OJK mencatat berdasarkan hasil rekapitulasi sementara data keuangan BPR di Bali terdapat 56 BPR yang memiliki debitor yang diperkirakan terdampak Gunung Agung dengan baki debet Rp 222,3 miliar. Sedangkan 12 bank umum termasuk BPD Bali dan Bank Mantap yang memiliki debitor yang diprediksi terdampak bencana Gunung Agung dengan baki debet mencapai sekitar Rp 1,4 triliun. 

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus