Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FINANSIAL
The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunga
Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 0-0,25 persen pada Kamis pekan lalu. Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) sampai pada kesimpulan itu setelah melihat perkembangan ekonomi dan finansial global yang terus melambat dan bisa berimbas pada Amerika. "Kami butuh waktu lagi untuk mengevaluasi dampak perkembangan global, harga minyak yang merosot, dan dolar yang semakin kuat menekan tingkat inflasi," kata Gubernur The Fed Janet Yellen.
Keputusan ini disambut lega dunia perbankan di Eropa. Kondisi ekonomi Eropa erat kaitannya dengan kondisi di Cina dan negara berkembang lain. Pasar Cina adalah konsumen penting untuk produksi otomotif Jerman dan eksportir Eropa lain. Kenaikan suku bunga The Fed membuat investor menarik dana mereka dari pasar negara berkembang dan membuat mereka tak mampu lagi membeli produk Eropa.
Namun kebijakan The Fed ini bagi sebagian negara berkembang berarti memperpanjang spekulasi yang sudah membuat repot pasar mereka, termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya mengatakan, semakin cepat The Fed menaikkan bunga, akan semakin baik bagi pasar kita. Sebab, ulah para spekulan ini menekan rupiah semakin rendah daripada nilai fundamentalnya. "Kalau naik sekarang akan lebih baik. Sebab, banyak yang sudah mengantisipasinya."
Janet Yellen mengisyaratkan keputusan mereka belum final karena pertemuan bulanan FOMC bisa mengubah target suku bunga The Fed. "Termasuk pada Oktober dimungkinkan."
INFRASTRUKTUR
Cina Garap Proyek jalan Tol Bandung-Sumedang
Metallurgical Corporation of China Ltd akan menggarap proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II tahap II. Perusahaan asal Tiongkok itu memimpin konsorsium yang meliputi PT Wijaya Karya Tbk, PT Nindya Karya, dan PT Waskita Karya Tbk dengan kontrak Rp 3,48 triliun. Porsi kepemilikannya: Metallurgical 65 persen, Wijaya Karya 20 persen, serta Nindya dan Waskita masing-masing 7,5 persen.
Proyek jalan tol Cisumdawu dibagi menjadi enam seksi. Seksi I ruas Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer, seksi II ruas Rancakalong-Sumedang (17,35 kilometer), seksi III ruas Sumedang-Cimalaka (3,75 kilometer), seksi IV ruas Cimalaka-Legok (7,2 kilometer), seksi V Legok-Ujung Jaya (15,9 kilometer), dan seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,05 kilometer).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bambang Hartadi, mengatakan pembangunan dimulai dari seksi II karena 80-90 persen lahannya telah bebas. Adapun seksi I baru 33 persen lahan yang bebas. "Seksi II paling siap," kata Bambang di Jakarta, Selasa pekan lalu. Sebelumnya, Shanghai Construction telah mengerjakan 80 persen ruas Cisumdawu seksi II tahap I.
PERBANKAN
Empat Bank BUMN Kantongi Kredit Jumbo
Bank Mandiri, BRI, dan BNI mendapatkan pinjaman US$ 3 miliar (sekitar Rp 43 triliun) dari China Development Bank. Adapun Bank Tabungan Negara (BTN) mendapatkan kucuran utang 5 miliar yuan (sekitar Rp 11 triliun) dari PT Bank ICBC Indonesia. Kesepakatan pinjaman dengan China Development Bank diteken oleh tiga direktur utama bank pelat merah tersebut di depan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Chairman of National Development and Reform Committee Xu Shaoshi di Beijing, Rabu pekan lalu.
Besaran pinjaman merupakan bagian dari komitmen kredit China Development Bank sebesar US$ 30 miliar. Sebesar 30 persen akan digelontorkan dalam bentuk yuan. Sebagai kucuran awal, Bank Mandiri, BNI, dan BRI bakal mengantongi masing-masing US$ 1 miliar (sekitar Rp 14 triliun) dengan bunga mengacu pada London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 2,8 persen dalam tenor 10 tahun.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan pinjaman itu digunakan untuk mengembangkan infrastruktur dan perdagangan di antara kedua negara. "Ada jalan tol, pelabuhan, kereta api, bandara," katanya Rabu pekan lalu. Deputi Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo memastikan pinjaman itu mendapatkan fasilitas hedging atau lindung nilai.
INVESTASI
Sudirman Said Tangani Investasi Timur Tengah
PRESIDEN Joko Widodo menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said secara khusus menangani investasi asal Timur Tengah. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sudirman akan dibantu Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Alwi Shihab sebagai utusan Indonesia untuk Timur Tengah. Fokusnya, kerja sama ekonomi dan investasi.
"Dari kunjungan kerja ke Timur Tengah, ada sejumlah investasi dan kerja sama ekonomi dengan Arab Saudi, Qatar, serta Uni Emirat Arab yang sudah diteken dan bernilai besar," kata Pramono di Jakarta, Selasa pekan lalu. Sudirman menjelaskan sedikitnya lima sektor yang menjadi daya tarik, yakni energi, infrastruktur, pertanian, turisme, dan industri strategis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo