Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertanian
Benih Jagung Hibrida Monsanto
PT Monsanto Indonesia mewujudkan pengembangan benih jagung hibrida di Mojokerto, Jawa Timur, dengan investasi US$ 40 juta. Benih ditujukan untuk pasar ekspor dan domestik. "Pabrik dengan fasilitas baru sudah mulai berjalan tahun ini," kata Corporate Affairs Lead Monsanto Indonesia Herry Kristanto di Tuban, Jawa Timur, Selasa pekan lalu.
Proses produksi benih jagung ini melibatkan 15 ribu petani di Tuban. Kapasitas produksi pabrik di Mojokerto mencapai 13 ribu ton per tahun. Sebelum investasi baru, kapasitas produksi hanya 2.000 ton per tahun.
Nantinya, menurut Herry, hasil produksi sebagian kecil akan diekspor. "Tujuannya ke Vietnam dan Thailand," kata Herry. Sedangkan 60 persennya untuk memenuhi permintaan domestik untuk kebutuhan pembudidayaan jagung di Jawa Timur, Lampung, dan Sumatera Utara.
Monsanto Indonesia berinduk ke perusahaan agrokultur multinasional Monsanto yang berpusat di Amerika Serikat. Perusahaan ini memproduksi benih tanaman transgenik, seperti jagung dan kapas.
Energi
Bensin Naik atau Tidak?
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengusulkan pemerintah menaikkan harga premium Rp 1.000, menjadi Rp 5.500 per liter. ”Ini untuk menekan subsidi bahan bakar dan menggalakkan penggunaan bahan bakar gas kendaraan,” ujarnya.
Namun Kementerian Keuangan menegaskan tidak akan ada kenaikan harga BBM tahun depan. Alasannya, pemerintah telah mengalokasikan kuota 40 juta kiloliter dan subsidi Rp 123,6 triliun.
Menurut Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, pemerintah lebih berkonsentrasi pada pembatasan penggunaan bensin bersubsidi mulai April 2012. ”Kenaikan harga sama sekali tak masuk agenda pemerintah,” ujarnya di Jakarta, Rabu pekan lalu. Kenaikan harga bahan bakar minyak, kata dia, harus dikaji matang. ”Tidak bisa tiba-tiba bikin pernyataan. Nanti bisa heboh.”
Anny mengatakan Kementerian Keuangan sedang meminta Kementerian Energi mempersiapkan rencana pembatasan BBM bersubsidi itu. ”Kami meminta mekanismenya dan kesiapan pom bensin sehingga dampaknya bisa diminimalkan.”
Perbankan Syariah
Indonesia Peringkat Empat Dunia
INDUSTRI keuangan syariah Indonesia menempati peringkat keempat, setelah Iran, Malaysia, dan Arab Saudi. Peringkat itu berdasarkan hasil penilaian BMB Islamic, lembaga konsultan bisnis dan manajemen di London, Inggris. "Ini menunjukkan keuangan dan perbankan Islam di Indonesia mendapat perhatian dunia," kata Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar, Rabu pekan lalu.
Indonesia berada di atas negara-negara yang mengembangkan lembaga keuangan syariah seperti Uni Emirat Arab, Kuwait, Pakistan, Bahrain, dan Inggris. Pemeringkatan merujuk beberapa indikator utama seperti keberadaan Dewan Syariah Nasional dan perkembangan usaha syariah.
Saat ini pangsa pasar perbankan syariah nasional 3,69 persen. Pertumbuhan aset mencapai 46,3 persen per tahun, di atas pertumbuhan dunia yang 20 persen. Bank Indonesia mencatat, hingga Oktober 2011 aset bank syariah nasional mencapai Rp 130 triliun, dengan total pembiayaan Rp 95 triliun dan kredit macet 2,11 persen.
Manufaktur
Kawasan Industri Boyolali
PEMERINTAH Indonesia dan Korea Selatan berencana membangun kawasan industri baru di Boyolali, Jawa Tengah, seluas 500 hektare. "Nantinya perusahaan-perusahaan asal Korea bisa membangun pabrik di sana," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi di Jakarta, Selasa pekan lalu.
The Korea International Cooperation Agency (Koica) telah memberi hibah senilai US$ 4,8 juta (sekitar Rp 43,2 miliar) untuk membuat rencana induk dan desain kawasan industri tersebut. Kawasan industri itu akan berfokus pada manufaktur, terutama tekstil. Kawasan itu akan berintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Young-sun, mengatakan pemerintah Korea tertarik meningkatkan investasi di Indonesia. Banyak pengusaha asal Negeri Ginseng juga berminat menanamkan modal di sektor energi, manufaktur, dan teknologi.
Perdagangan
Indonesia Tolak Blok Trans-Pasifik
PEMERINTAH Indonesia tak berminat ikut serta dalam kerja sama Trans-Pasifik yang diusulkan Amerika Serikat dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di Honolulu, Hawaii.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Honolulu mengungkapkan negara-negara anggota APEC yang tergabung dalam Trans Pasifik membujuk Indonesia agar ikut serta menyepakati perdagangan bebas. Kerja sama perdagangan yang menerapkan standar produk tinggi itu direncanakan mulai berlaku tahun depan. "Kita ditawari, termasuk oleh Brunei Darussalam dan Amerika Serikat," ujarnya Ahad pekan lalu.
Empat negara anggota Asean telah bergabung. Selain Brunei, ada Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Negara anggota APEC lain yang juga telah sepakat adalah Australia, Selandia Baru, Cile, dan Peru. Menurut Gita, Indonesia belum siap bergabung dalam kerja sama tersebut, dan masih akan mempelajari untung-ruginya.
Penerbangan
Kontrak Bisnis Garuda-Midex
PT GMF AeroAsia meneken kontrak kerja sama dengan Midex Airlines, maskapai besar khusus kargo berbasis di Uni Emirat Arab. Penandatanganan kontrak dilakukan di sela pameran industri dirgantara Dubai Airshow 2011, Senin pekan lalu.
Kontrak diteken Wakil Direktur Utama GMF AeroAsia Agus Sudaryo dan Chief Operating Officer Midex Airlines Georges Ibrahim. Midex mulai beroperasi empat tahun lalu. Perusahaan ini melayani penerbangan kargo ke Asia, Eropa, dan benua lain. Midex terpilih sebagai Best Air Cargo Operator 2009.
Unit usaha PT Garuda Indonesia itu bisa memperoleh pendapatan minimal US$ 4 juta per tahun (sekitar Rp 36 miliar) dari pemeliharaan dan perawatan pesawat dan armada Midex Airlines. "Penetrasi ke pasar Timur Tengah juga menjadi lebih mudah," ujar Agus.
Di tempat yang sama, Garuda Indonesia juga menandatangani sejumlah kontrak kerja sama jangka panjang pengadaan dan perawatan mesin pesawat dengan Rolls-Royce juga CFM International, sebuah perusahaan gabungan Snecma dan General Electric. "Kerja sama ini senilai satu miliar dolar," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.
Global
Buffet Beli Saham IBM
KONGLOMERAT terkaya di dunia periode 2010, Warren Buffet, membeli 5,4 persen saham perusahaan komputer Business Machine (IBM) senilai US$ 10,7 miliar (sekitar Rp 99 triliun). Transaksi ini dilakukan Buffet melalui perusahaan investasinya, Berkshire Hathaway.
Dalam sebuah wawancara televisi, Buffet mengatakan sangat terkesan oleh kinerja IBM dan berencana menjadikan perusahaan ini sebagai jangkar untuk pasar teknologi informasi di dunia. "Jika Anda menjadi pengembang teknologi informasi, Anda pasti merasa nyaman dengan IBM dibanding perusahaan lain," katanya seperti dikutip BBC, Selasa pekan lalu.
Buffet tak lantas menjadi pemilik mayoritas. State Street masih menjadi pemegang saham terbesar IBM sebanyak 5,5 persen. Tapi tak pelak aksi Buffet membuat harga saham IBM melonjak 0,2 persen menjadi US$ 187,8 pada Kamis pekan lalu di bursa efek Nasdaq. "Dia (Buffet) akan terus mencari perusahaan yang memiliki pertumbuhan dua digit dan stabil," ujar Louis Miscioscia, analis perusahaan konsultan Collins Stewart.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo