Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

7 November 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aksi Korporasi
Borneo Beli Bumi Plc

Pemilik PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, Samin Tan, memborong saham Bumi Plc milik PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul Holdings. Pengusaha asal Malaysia itu membeli saham Bumi Plc senilai US$ 1 miliar (sekitar Rp 8,8 triliun). Dengan transaksi itu, Borneo akan menguasai 23,8 persen saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek London tersebut. Adapun kepemilikan Bakrie Brothers dan Long Haul di Bumi Plc akan berkurang dari semula 47,6 persen menjadi 20,5 persen.

Perjanjian jual-beli diteken di Jakarta, Senin pekan lalu. Bakrie & Brothers akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi utang kepada Credit Suisse sebesar US$ 1,35 miliar. Menurut Direktur Utama Bakrie & Brothers, Bobby Gafur, harga jual saham Bumi Plc yang dibeli Borneo setara dengan 10,91 pound sterling. "Lebih tinggi 46 persen dari harga pasar," kata Bobby di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Samin Tan bukan orang baru bagi Grup Bakrie. Tan dikenal sebagai karib Nirwan Darmawan Bakrie. Tan, pendiri Renaissance Capital—pengendali Borneo—juga telah beberapa kali bekerja sama dengan kelompok usaha Bakrie. Misalnya sebagai penasihat dalam rencana divestasi saham Bumi Resources.

Menurut Samin Tan, kerja sama ini dilakukan karena Bumi Plc memiliki portofolio skala besar. Untuk menyelesaikan transaksi, Borneo akan mendapatkan pinjaman berjangka waktu lima tahun dari Standard Chartered Bank Singapura dan Indonesia sebesar US$ 1 miliar.

Perminyakan
LNG Terapung Shell di Masela

ROYAL Dutch Shell menunggu pemerintah Indonesia menyetujui proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terapung di Blok Masela di Laut Arafura. "Kami masih dalam proses menunggu," kata Chief Executive Officer Shell Peter Voser dalam konferensi pers seperti dilaporkan Fanny Febiana dari Tempo di Suntec Convention Center, Singapura, Senin pekan lalu.

Shell Upstream Overseas Services Limited, anak perusahaan Shell, pada Juli lalu menandatangani perjanjian dengan Inpex Corporation. Dalam perjanjian itu, Shell memperoleh 30 persen bagi hasil, sementara Inpex, yang berbasis di Jepang, akan memperoleh bagi hasil 60 persen. Adapun sisanya, sebesar 10 persen, akan dipegang perusahaan lokal, PT EMP Energi Indonesia.

Peter optimistis dapat mengerjakan proyek ini. "Sebab, kami memiliki keahlian dan kemampuan dalam LNG terapung," kata Peter. Di sisi lain, menurut Peter, proyek ini dapat meningkatkan pendapatan pemerintah Indonesia.

Blok Masela akan dibangun di area seluas 3.221 kilometer persegi dengan kedalaman 300-1.000 meter ke bawah laut. Rencananya, proyek ini mulai berjalan pada semester pertama tahun depan.

Shell mulai membangun proyek LNG terapung di Australia pada Mei lalu. Proyek ini merupakan proyek LNG terapung pertama di dunia. Adapun Inpex sebelumnya ikut dalam proyek Blok Mahakam di Indonesia.

Perminyakan
Medco Lepas Blok Minyak di Tunisia

PT Medco Energi Internasional Tbk merapungkan penjualan 20 persen kepemilikan di Konsesi Durra dan 40 persen di Anaguid Exploration Permit. Perjanjian jual-beli saham diteken Medco Tunisia Anaguid Limited dengan OMV (Tune­sien) Production GmbH—operator Blok Anaguid—14 September lalu senilai US$ 58 juta (Rp 513,27 miliar).

Direktur Utama Medco Energi Lukman Mahfoedz, Ahad pekan lalu, mengatakan penjualan saham tidak akan berdampak terhadap profil cadangan atau pendapatan potensial perseroan. Sebaliknya, kata dia, penjualan bisa menjadi strategi baru perseroan berfokus pada pendanaan serta pengembangan wilayah kerja minyak dan gas yang dioperasikan langsung oleh Medco Energi.

Ke depan, Medco Energi akan tetap berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas lainnya di Tunisia. Saat ini, manajemen sedang berdiskusi dengan Direktorat Energi Kementerian Industri dan Teknologi Tunisia, menjajaki peluang blok lain di mana Medco bisa menjadi operator secara langsung.

Empat tahun lalu, Medco mengakuisisi 40 persen hak partisipasi Blok Anaguid dari Anadarko Tunisia Anaguid Company. Eksplorasi di blok itu menghasilkan dua penemuan hidrokarbon dari sumur Durra-1 dan Mona-1.

Korporasi
Pembukuan Emiten Masih Buruk

Otoritas bursa efek menemukan 25 persen dari 432 pembukuan keuangan emiten bursa Jakarta tidak memenuhi standar. Dari jumlah itu, lima emiten diduga melakukan pelanggaran. Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia Eddy Sugito di Jakarta pekan lalu mengatakan, pada periode tahun ini, tingkat kesalahan laporan keuangan sebagian besar emiten 25-75 persen. Kesalahan paling banyak yang ditemukan adalah pola penyajian dan neraca keuangan. "Cukup mengkhawatirkan," kata dia.

Pengawas telah beberapa kali melayangkan peringatan kepada emiten yang memiliki pembukuan bermasalah. Nyatanya, masih ditemukan laporan yang tidak sesuai dengan standar. Dalam hal ini, pengawasan dilakukan oleh organisasi profesi lembaga akuntan, juga pemerintah sebagai regulator.

Menurut Eddy, kewenangan otoritas bursa efek terbatas. Lembaganya hanya bisa mengingatkan dan meminta revisi atas kesalahan penyajian laporan keuangan. "Apabila kesalahan signifikan, kami laporkan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan," kata dia.

Transportasi
BBM Bersubsidi untuk Kereta

KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara sedang mengkaji pemberian bahan bakar minyak bersubsidi kepada PT Kereta Api Indonesia. "Kalau truk bisa mendapat bensin bersubsidi, kenapa kereta api tidak?" kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Masalah bensin bersubsidi itu merupakan permintaan direksi Kereta Api untuk menekan biaya produksi. Tujuannya supaya tarif bisa ditekan ke level termurah. Dengan begitu, pengguna jasa, khususnya angkutan barang, bisa menggunakan kereta ketimbang angkutan barang lainnya, seperti truk. Semakin banyaknya orang yang menggunakan jasa kereta, menurut Dahlan, akan menekan tingkat kemacetan lalu lintas. Penggunaan truk di jalan raya dipastikan bakal berkurang.

Dahlan menjelaskan pengoperasian kereta api masih menggunakan BBM tarif industri. Akibatnya, tarif kereta barang lebih mahal ketimbang tarif angkutan truk. Kementerian telah meminta direksi Kereta Api membuat konsep matang atas rencana tersebut. Harapannya, semua angkutan barang dari Surabaya, Semarang, Cirebon, dan Tanjung Priok menuju Sumatera, yang selama ini menggunakan truk melalui pelabuhan, dapat dialihkan ke kereta. "Bisa 1.000 truk di jalan berkurang," ujarnya.

Kelistrikan
Lima Pembangkit Baru

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyetujui pembelian listrik swasta oleh PT Perusahaan Listrik Negara. Persetujuan itu dituangkan dalam keputusan menteri sebagai awal dimulainya pembangunan lima pembangkit, yang akan menambah kapasitas penyediaan setrum nasional sebesar 350 megawatt. "Pembangunan di kawasan timur Indonesia diprioritaskan, meski kapasitasnya relatif kecil," kata Jero Wacik di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menjelaskan Menteri telah menyetujui harga jual setrum dari lima pembangkit yang akan dibangun tersebut. Misalnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Tampomas milik PT Wijaya Karya Jabar Power (1 x 40 megawatt) seharga US$ 6,5 sen per kilowatt-hour (kWh). PLTU Kaltim milik Konsorsium PT Graha Power Utama-China National Electric Equipment Corporation (2 x 100 megawatt) sebesar US$ 7,08 sen.

Harga setrum dari PLTU Jayapura milik PT Sakti Mas Mulia (2 x 15 megawatt) disetujui seharga US$ 12,02 sen per kWh, PLTU Pontianak unit tiga milik Konsorsium PT Leyand International Tbk, PT Panin Financial Tbk, dan PT Permata Prima Elektrindo (2 x 25 megawatt) seharga US$ 9,10 sen, serta PLTGU Gunung Megang milik PT Meta Epsi Pejebe Power Generation (1 x 30 megawatt) di Sumatera Selatan senilai US$ 632,54 per kWh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus