Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perumahan
Undang-Undang Rumah Susun Disahkan
SIDANG paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa pekan lalu, akhirnya mengesahkan Undang-Undang Rumah Susun. Wakil Ketua Komisi Perumahan dan Infrastruktur DPR Mulyadi menyatakan, menurut undang-undang itu, pengembang rumah susun komersial wajib menyediakan rumah susun umum sekurang-kurangnya 20 persen dari total luas lantai kondominium atau apartemen yang dibangun. "Undang-undang ini melindungi konsumen sebelum dan sesudah membeli rumah susun," katanya di Jakarta.
Undang-undang itu juga akan mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah rusun. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menjelaskan, kemudahan dan bantuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah berupa kredit kepemilikan berbunga rendah, keringanan biaya sewa, asuransi dan penjaminan kredit pemilikan rumah susun, serta insentif perpajakan.
Adapun insentif bagi pengembang, kata Djoko, berupa pengadaan tanah, proses sertifikasi tanah, perizinan, fasilitas kredit konstruksi berbunga rendah, insentif perpajakan, serta bantuan penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum.
Perbankan
Wajib Cip Kartu Debit
BANK Indonesia mewajibkan semua bank penerbit kartu debit merampungkan proses migrasi kartu debit anjungan tunai mandiri (ATM) dari teknologi berbasis magnet menjadi berbasis cip paling lambat akhir Desember 2015. "Jika gagal migrasi, izin penertiban kartu debit bisa dicabut," kata Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ronald Waas di Jakarta, Selasa pekan lalu.
Kewajiban itu, kata dia, tertuang dalam surat edaran Nomor 13/22/DASP/2011 tentang implementasi teknologi cip dan penggunaan personal identification number (PIN) pada kartu ATM dan debit.
Menurut Ronald, penetapan masa transisi selama empat tahun telah mempertimbangkan jumlah kartu ATM/debit di masyarakat. Data BI menunjukkan jumlah nasabah bank di seluruh Indonesia mencapai 40 juta orang, dengan total kartu beredar sekitar 55 juta lembar. Pada 2016, diperkirakan jumlah kartu beredar mencapai 78 juta lembar.
Dari 97 bank di Indonesia, BCA, Bank Mandiri, dan Bank Permata siap bermigrasi. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja pernah mengatakan BCA butuh waktu tiga tahun untuk mengubah kartu ATM magnetik menjadi cip. "Kartu kredit sudah berbasis cip semua, tinggal kartu ATM," ujarnya.
Manufaktur
Pabrik Baru Denso Corp
DENSO Corporation akan menambah pabrik di Indonesia. Rencananya, pabrik milik perusahaan komponen otomotif asal Jepang itu akan dibangun di atas lahan 20 ribu meter persegi di Cibitung, Bekasi. "Kami berharap mendapat dukungan pemerintah Indonesia," kata Presiden dan Chief Executive Officer Denso Corporation Nobuaki Katoh di Jakarta, Rabu pekan lalu.
Denso telah memiliki tiga pabrik di Indonesia. Dua pabrik di Bekasi dan satu pabrik di Sunter, Jakarta Utara. Denso memproduksi 14 jenis komponen otomotif buat menyuplai sekitar 800 ribu unit kendaraan. Pada 2015, kata Katoh, Denso berharap bisa memasok komponen untuk 1,5 juta kendaraan.
Menurut Katoh, pabrik baru tersebut akan memproduksi dua jenis komponen di luar 14 jenis komponen yang telah diproduksi. Komponen unggulan Denso antara lain busi, penyejuk udara (AC), radiator, dan filter. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pembangunan pabrik baru Denso bisa mulai dilakukan pada tahun depan.
Ekonomi Global
Peringkat Utang Spanyol Turun
SITUASI perekonomian zona euro semakin tertekan. Pemicunya, lembaga pemeringkat utang Moody’s Service menurunkan peringkat utang luar negeri Spanyol dua tingkat dari A1 menjadi Aa2, dengan prospek negatif.
Moody’s mengikuti keputusan Standard & Poor’s (S&P) dan Fitch, yang sebelumnya menurunkan peringkat surat utang Negeri Matador. "Perekonomian Spanyol semakin sulit dengan semakin buruknya situasi global," kata analis Moody’s di Madrid, Rabu pekan lalu.
Analis nilai tukar dan fixed income dari MF Global, Jessica Hoversen, seperti dikutip Reuters, mengatakan, jika para pemimpin Eropa tidak bisa mencari jalan keluar, potensi risiko Spanyol terimbas krisis utang semakin tinggi. "Anda akan melihat imbal balik Spanyol terus naik, dan mereka akan menghadapi masalah untuk membayarnya."
Tak hanya Spanyol yang tertekan, S&P juga mengancam akan menurunkan peringkat 24 bank dan lembaga keuangan Italia. September lalu, S&P juga menurunkan peringkat tujuh bank Italia lain, di antaranya Banca Monte dei Paschi di Siena, Banco Popolare Societa Cooperativa, dan Banca Popolare di Milano.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo