Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Industri Penerbangan
Lion Terkena Sanksi
Kementerian Perhubungan melarang Boeing 737-900 ER milik Lion Air mendarat di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Keputusan itu muncul setelah dua pesawat Lion tergelincir selama dua hari berturut-turut, pekan lalu.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti S. Gumay, Boeing 737-900 ER yang berbadan besar memang tergolong riskan mendarat di sana. "Larangan ini berlaku sampai kami menerbitkan kembali keputusan lain," katanya, Rabu pekan lalu.
Senin malam pekan lalu, pesawat Lion Air JT 392 jenis Boeing 737-900 ER tergelincir, lalu terperosok di landasan pacu 36. Malam itu, Pekanbaru disiram hujan lebat disertai angin kencang. Esoknya, pukul 17.50, pesawat Lion JT 295 jenis yang sama, tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta, juga tergelincir. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Herry menambahkan, pilot yang membawa dua pesawat tersebut dilarang terbang selama 15 hari. Direktur Umum PT Lion Mentari Airlines Edward Sirait mengatakan Lion mematuhi keputusan pemerintah. Sementara ini, Lion akan menggunakan Boeing 737-400, pesawat berbadan kecil, untuk melayani penerbangan ke Pekanbaru. Frekuensi penerbangan ditambah menjadi empat kali dari sebelumnya tiga kali sehari.
Pencucian Uang
Transaksi Mencurigakan Pegawai Pajak
Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan menemukan aliran dana mencurigakan senilai Rp 27 miliar yang dilakukan seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Untuk mengaburkan asal-usul uang, transaksi dilakukan melalui rekening istri dan anaknya, dibelikan unit link asuransi dan reksadana.
PPATK juga menemukan pergerakan duit tak wajar di rekening sejumlah karyawan kantor pajak. Nilainya Rp 500 juta hingga Rp 7 miliar dalam sekali transaksi. Menurut Kepala PPATK Yunus Husein, pelakunya mulai level kepala seksi sampai eselon II di berbagai wilayah kerja. "Ada eselon III selevel Gayus Tambunan," katanya, Rabu pekan lalu. "Direktur juga ada."
Lembaga ini telah memeriksa 3.616 rekening pegawai pajak aktif, pensiunan, dan 2.089 rekening keluarga, seperti istri, anak, kerabat dekat. Rekening pegawai Direktorat Jenderal Bea-Cukai pun dipelototi. Dari 1.245 rekening pegawai dan 3.408 rekening anggota keluarga yang disisir, ditemukan sejumlah transaksi mencurigakan berjumlah Rp 500 juta sampai Rp 41 miliar.
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Sonny Loho mengatakan telah mengantongi data tersebut. "Kementerian sedang mempelajarinya," katanya.
Panas Bumi
Investasi Geotermal Pertamina Turun
Realisasi investasi panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun, turun ketimbang periode 2009 senilai Rp 1,5 triliun. Menurut Manajer Komunikasi Pertamina Geothermal Adiatma Sardjito, terganjalnya perizinan membuat pengembangan panas bumi menurun drastis. "Banyak yang tidak terlaksana," katanya, Selasa pekan lalu.
Belanja modal senilai Rp 2,5 triliun pun tidak terserap habis. Tahun ini Pertamina berharap bisa menyerap anggaran investasi senilai Rp 2,8 triliun untuk merealisasi pengeboran 31 sumur geotermal. Sumur-sumur panas bumi ini berpotensi menghasilkan 1.970 megawatt listrik.
Saat ini Pertamina Geothermal memiliki 15 wilayah kerja panas bumi antara lain di Sibayak, Sungai Penuh, Lumut Balai, Ulubelu, Hululais, Kotarnobagu, Lahendong, dan Kamojang.
Investasi Asing
L'Oreal Bangun Pabrik Baru
GRUP L'Oreal, produsen kosmetik dunia, berencana membangun pabrik terbesar di kawasan industri Jababeka, Karawang, Jawa Barat. Presiden Direktur PT L'Oreal Indonesia Jean-Christophe Letellier menyatakan di Jakarta, Kamis pekan lalu, pembangunan pabrik di atas lahan 200 ribu hektare itu ditargetkan rampung pada Oktober tahun ini.
L'Oreal telah menyiapkan dana US$ 100 juta (sekitar Rp 894,03 miliar). Separuhnya untuk membiayai pembangunan pabrik, sisanya untuk promosi, riset, dan distribusi produk. Menurut Letellier, pabrik direncanakan berkapasitas 300 juta unit per tahun. Targetnya, pada 2015 kapasitas produksi bisa mencapai 500 juta unit. Mayoritas produk akan diekspor, seperempatnya dijual di Indonesia. Letellier memproyeksikan nilai penjualan di Indonesia mencapai Rp 2-Rp 3 triliun. Tahun lalu penjualan bersih L'Oreal di Indonesia tumbuh 28 persen.
Di kawasan Asia Pasifik, perusahaan itu menargetkan 500 juta konsumen baru. Menurut Consumer Product Division General Manager L'Oreal Ashwin Rajagopal, 50 juta di antaranya dari Indonesia. Pasar Indonesia ditargetkan menyumbang 10 persen pendapatan di wilayah Asia Pasifik. Tahun lalu volume pasar industri kecantikan di Indonesia mencapai Rp 15,2 triliun.
Pertanian
Alih Fungsi Lahan Pertanian
Kementerian Pertanian mengumumkan luas lahan pertanian di Pulau Jawa berdasarkan hasil audit lahan 2010 hanya tersisa 3,5 juta hektare. Selama tiga tahun terakhir, sekitar 600 ribu hektare lahan pertanian di pulau ini beralih fungsi. "Konversinya cukup tinggi, padahal lahannya paling bagus," kata Menteri Pertanian Suswono di Istana Negara, Kamis pekan lalu.
Ia menjelaskan konversi antara lain disebabkan oleh fragmentasi lahan, seperti pembagian tanah warisan. Fragmentasi itu membuat para pemilik tanah malah menjadi buruh di lahannya sendiri.
Kebutuhan infrastruktur, seperti jalan, permukiman, dan pusat ekonomi, juga menjadi faktor penyebab. Suswono menyesalkan sejumlah kepala daerah yang mudah mengeluarkan izin pembangunan di lahan pertanian produktif. "Mestinya dilindungi," katanya. Demi mengurangi penyusutan lahan pertanian, pemerintah daerah diminta menggunakan lahan tidak produktif untuk membangun kawasan permukiman, pabrik, atau gedung pemerintah.
Kehutanan
Bisnis Karbon Grup Kalla
Kelompok usaha milik mantan wakil presiden Jusuf Kalla berniat masuk ke bisnis karbon di kawasan hutan lindung. Rencana investasi akan direalisasi melalui PT Hutan Amanah Lestari di area seluas dua juta hektare.
Menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, investasi karbon di hutan lindung bisa dilakukan lewat skema izin usaha penyerapan dan penyimpanan karbon. Investor bisa menjadi pengembang proyek penyerapan dan penyimpanan karbon, bekerja sama dengan pemegang izin hutan kemasyarakatan dan hutan desa. "Investor akan memperoleh 30 persen dari hasil penjualan karbon, masyarakat 20 persen, dan 50 persen bagian pemerintah pusat dan daerah," katanya, Kamis pekan lalu. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto menambahkan, pemerintah juga membuka peluang investasi di kawa san tidak berhutan atau hutan rusak.
Telekomunikasi
Solusi Tunas Dapat Pinjaman
Konsorsium empat bank asing dan lokal memberikan kredit kepada perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Jakarta, PT Solusi Tunas Pratama, sebesar US$ 120 juta (sekitar Rp 1,07 triliun). Direktur Utama Solusi Tunas Pratama, Nobel Tanihaha, Selasa pekan lalu mengatakan fasilitas kredit dengan tenor pinjaman selama lima tahun itu akan digunakan untuk pelunasan seluruh utang perseroan, modal kerja, dan belanja modal.
Keempat bank yang memberikan pinjaman adalah Standard Chartered Bank, The Royal Bank of Scotland, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk. "Kredit dikucurkan saat permintaan menara telekomunikasi sedang tumbuh," kata Nobel. Perusahaan itu memiliki 1.200 menara yang disewakan kepada operator seluler. Sebanyak 650 di antaranya berada di Jakarta, 500 di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dan sisanya di kota lain di Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
Bisnis Restoran
McDonald's Kembali ke Sarinah
Restoran cepat saji McDonald's (McD) kembali membuka gerai di pusat belanja Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin pekan lalu. Pewaralaba McDonald's di Indonesia, PT Rekso Nasional Food, berusaha keras meraih kembali lokasi strategis yang pernah menjadi ikon McD selama bertahun-tahun itu.
Direktur PT Rekso Nasional Food Koko Hadiaono mengatakan kembalinya McDonald's ke lokasi asal karena diundang oleh pengelola pusat belanja. "Kami ikut tender dan menang," katanya. McDonald's menempati lokasi sama seperti dulu, tapi areanya sedikit diperluas.
Rekso adalah pemegang tunggal waralaba cepat saji McDonald's di Indonesia. Kisruh kepemilikan pada 2009 sempat membuat McD hengkang dari Sarinah, digusur oleh restoran Toni Jack's Indonesia milik Bambang Rachmadi, mantan pewaralaba McDonald's.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo