Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

25 Oktober 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Industri Penerbangan
Maskapai Komersial Gudang Garam

PT GUDANG Garam, produsen rokok nasional, punya lini usaha baru. Kerajaan bisnis milik keluarga Wonowidjojo itu masuk ke industri penerbangan komersial, dengan mendirikan perusahaan maskapai Surya Air. ”Anak perusahaan ini diharapkan bisa menunjang bisnis inti perseroan,” kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman di gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu pekan lalu.

Untuk mendirikan Surya Air, Gudang Garam mengalokasikan modal Rp 74,99 miliar dan menguasai seluruh sahamnya. Rencananya, Surya Air akan melayani segmen penerbangan niaga tak berjadwal.

Tapi upaya produsen rokok berbasis di Kediri itu memasuki bisnis penerbangan komersial masih terganjal. Kementerian Perhubungan menyatakan belum menerima proposal usaha penerbangan niaga dari Gudang Garam. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan Gudang Garam pernah mengajukan izin tapi tak lengkap. ”Kami kembalikan izinnya untuk dilengkapi lagi,” ujarnya.

Properti
Permintaan Gedung Perkantoran Bergairah

PASAR properti perkantoran kian bergairah. Indikasinya, permintaan gedung perkantoran pada kuartal ketiga tahun ini mencapai 54 ribu meter persegi atau melonjak 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Menurut Wakil Presiden Direktur Coldwell Banker Indonesia Dwi Novita Yeni, membaiknya perekonomian nasional memacu gairah industri properti tahun ini. ”Investor makin yakin dengan situasi ekonomi yang kondusif,” katanya di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Penelitian Coldwell menunjukkan kenaikan permintaan terjadi di area pusat bisnis Jakarta semisal kawasan Sudirman, M.H. Thamrin, dan H R. Rasuna Said atau Kuningan. Sebagian besar penyewa gedung perkantoran adalah perusahaan telekomunikasi, asuransi, dan perusahaan makanan. Namun Dwi mengatakan investor mulai melirik kawasan sekunder potensial, seperti Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, dan beberapa titik di Jakarta Barat.

Permintaan apartemen sewa dan kondominium juga melonjak sepanjang kuartal ketiga. Indikasinya, kata Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus, peningkatan terlihat dari naiknya angka penjualan dari 800 unit menjadi 1.000 unit.

Infrastruktur
Lima Proyek untuk Cina

PEMERINTAH Indonesia menawarkan lima proyek infrastruktur kepada investor Cina. Tawaran ini dilangsungkan saat Wakil Presiden Boediono menghadiri The 7th China-ASEAN Business and Investment Summit di Nanning, Cina, Rabu pekan lalu. ”Indonesia memprioritaskan pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan siap memberikan insentif,” kata Boediono di hadapan 250 pengusaha Cina.

Proyek yang ditawarkan adalah pembangkit listrik tenaga uap 2 x 1.000 megawatt di Jawa Tengah senilai US$ 3 miliar; jalur kereta api Bandar Udara Soekarno-Hatta hingga Manggarai senilai US$ 735 juta; proyek air minum di Umbulan, Jawa Timur, senilai US$ 24 juta; pembangunan terminal kapal di Tanah Ampo, Bali, senilai US$ 36 juta; dan jalan tol Medan-Kuala Namu senilai US$ 470 juta.

Pemerintah Indonesia juga mengajak pengusaha Cina membuka investasi di bidang lain. ”Kami mengundang mereka masuk ke sektor industri baja, tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Modal Asing
Asia Diminta Waspada

BANK Dunia memperingatkan negara-negara berkembang, terutama di kawasan Asia, mewaspadai derasnya arus modal asing dalam jumlah besar. Dana asing yang cepat masuk tapi cepat keluar (hot money) itu bisa membuat nilai tukar mata uang regional meningkat cepat. Akibatnya pertumbuhan ekonomi terancam dan ekspor menjadi kurang kompetitif.

Lembaga keuangan ini menyarankan negara-negara di Asia melakukan sejumlah langkah antisipasi dan penyeimbangan. ”Caranya dengan menjamin iklim kompetisi, stabilitas sektor keuangan, dan menjaga inflasi tetap rendah,” kata ekonom Bank Dunia untuk Timur Jauh, Vikram Nehru, saat menggelar telekonferensi di kantor perwakilan Bank Dunia Jakarta, Selasa pekan lalu.

Data Bursa Efek Indonesia dan Kementerian Keuangan menyebut aliran dana asing ke pasar modal Indonesia hingga 8 Oktober mencapai sekitar US$ 2 miliar. Adapun yang masuk ke pasar obligasi negara hingga 15 Oktober 2010 mencapai US$ 8,1 miliar.

Pejabat Sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Agus Suprijanto mengatakan pemerintah telah melakukan langkah penyeimbangan jauh sebelum Bank Dunia mengeluarkan peringatan. ”Kami sudah berkoordinasi dengan Bank Indonesia,” ujarnya.

Perberasan
Impor dari Thailand dan Vietnam

PEMERINTAH membuka keran impor beras 300 ribu ton tahun ini. Dipasok dari Thailand dan Vietnam, beras impor ini akan menambah stok nasional dan memenuhi kebutuhan hingga Februari 2011. ”Beras itu akan masuk akhir bulan ini,” kata Direktur Utama PT Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta pada Senin pekan lalu.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan jumlah beras yang diimpor hanya sebatas memenuhi kebutuhan Bulog. Sekarang stok beras perusahaan pelat merah itu mencapai 1,2 juta ton. Jumlah ini kurang ideal karena 500 ribu ton beras akan segera disalurkan ke masyarakat. ”Pemerintah sepakat menambah cadangan hingga 1,5 juta ton,” katanya.

Beras impor didatangkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Barang impor itu bukan untuk didistribusikan di wilayah Jawa Timur karena daerah ini sudah kelebihan pasokan beras. ”Jawa Timur hanya tempat transit,” kata Gubernur Jawa Timur Sukarwo. Agar tidak beredar, karung beras impor akan disegel dan hanya bisa dibuka jika sudah sampai ke daerah tujuan.

Bisnis Internet
Transaksi Kaskus Hampir Setriliun

BISNIS Internet menggiurkan dan bisa menghasilkan banyak uang. Kaskus membuktikannya. Forum komunitas dunia maya dengan laman kaskus.us itu berhasil membukukan transaksi penjualan senilai US$ 100 juta (sekitar Rp 920 miliar) setahun. ”Dalam sehari saja pengunjung bisa mencapai 33 juta dari 15 juta alamat Internet (Internet protocol address),” kata pejabat pemasaran Kaskus, Danny Wirianto, kepada wartawan di Jakarta, Senin pekan lalu.

Danny mengatakan Kaskus memanfaatkan teknologi media 2.0 untuk mewadahi konsumen sekaligus pelanggan, produser, komunitas, dan partisipan. Dengan Kaskus, konsumen bisa melakukan transaksi jual-beli lewat Internet.

Pendiri Kaskus, Andrew Darwis, menyatakan sekitar 60 persen transaksi jual-beli di Kaskus dilakukan ke luar Pulau Jawa, misalnya Sulawesi dan Kalimantan. Kebanyakan barang yang laris diperjualbelikan berupa produk elektronik, terutama telepon seluler, fashion, dan aksesori mobil. Di Jakarta, barang gadget masih mendominasi transaksi penjualan. ”Ada yang bawa dari luar lalu ditawarkan lewat Kaskus,” ujarnya.

Direktur Pelaksana Nielsen Audience Measurements Asia, Linda Chang, mengatakan televisi sebenarnya masih menjadi media yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk Indonesia. Tapi penggunaan Internet yang bertumbuh cepat mendorong pebisnis menggunakan dunia maya sebagai sarana untuk menarik konsumen.

Otomotif
Toyota Kembali Tarik Kendaraan

PENARIKAN mobil oleh pabrikan otomotif kembali terjadi. Toyota Motor Corp. menarik lagi 1,53 juta unit mobil mewahnya dari pasar sejumlah negara gara-gara kerusakan saluran oli rem dan pompa bahan bakar. Penarikan itu merupakan ke-14 kalinya yang dilakukan pabrikan mobil terbesar di dunia ini sepanjang 2010.

Manajemen Toyota menyatakan penarikan terbanyak dilakukan di Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris. Produk yang ditarik adalah Lexus GS300 lansiran 2006, Avalon 2005 dan 2006, non-Hybrid Highlander keluaran 2004 hingga 2006, Lexus RX330, Lexus IS250, serta Lexus IS350.

Juru bicara Toyota, Paul Nolasco, mengatakan sebagian besar komponen silinder rem (brake master cylinder) dan pompa bahan bakar mobil-mobil itu perlu diperbaiki lantaran bisa membuat mesin mogok. ”Tapi tidak ada kecelakaan dari dua persoalan itu,” ujarnya seperti dilansir Yahoonews.

Sepanjang tahun ini, Toyota berkali-kali menuai kritik pedas. Februari lalu, Kongres Amerika Serikat memanggil petinggi Toyota gara-gara maraknya penarikan mobil tersebut. Toyota pun kena denda US$ 16 juta. Sepanjang tahun ini, Toyota telah menarik kembali lebih dari 10 juta unit mobil dan truk dari pasar di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus