Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

7 September 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suku Bunga
Masih 6,5 Persen

BANK Indonesia mempertahankan suku bunga acuan, BI Rate, di level 6,5 persen-setelah turun 300 basis point sejak Desember lalu. Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan kemungkinan inflasi kembali ke pola normal tahun depan.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution, di Jakarta, Kamis pekan lalu, mengatakan bunga acuan 6,5 persen tepat untuk menyasar target inflasi 5 plus-minus 1 persen tahun depan. Juga untuk mengantisipasi aksi spekulasi di pasar surat berharga ataupun pasar uang. Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulia menambahkan, kebijakan BI Rate bukan untuk mencegah aliran modal asing keluar dari Indonesia.

Direktur Bank Rakyat Indonesia Sudaryanto Sudargo menga takan keputusan bank sentral tak banyak berpengaruh. Sesuai dengan kesepakatan 14 bank, 20 Agustus lalu, bunga deposito BRI maksimal delapan persen. Bunga kredit sebetulnya sudah diturun kan, seiring dengan penurunan BI Rate sejak Desember 2008. BRI menargetkan penurunan bunga kredit 50-100 basis point pada September.

Aksi Korporasi
Indofood Lepas Mi Instan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memisahkan divisi usaha mi instan dan ba han makanan menjadi anak usaha tersendiri. Perusahaan baru diberi nama PT Indofood Consumer Branded Product (CBP) Sukses Makmur. Aksi ini dilakukan untuk efisiensi. "Struktur manajemen perusahaan menjadi lebih jelas dan terkontrol," kata Wakil Direktur Utama Indofood Fransiscus Welirang di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Penyelesaian seluruh dokumen pendirian perusaha an baru hingga proses pemindahan aset diharapkan rampung akhir September. Awal Oktober, Indofood CBP Sukses Makmur sudah beroperasi. Fokus perusahaan ini pada mi instan dan bumbu dapur. Perusahaan induk hanya menjalankan divisi produksi tepung terigu bernama Bogasari.

Menurut Fransiscus, lewat spin-off, Indofood CBP lebih leluasa mengembangkan bisnis. Perseroan juga memiliki peluang lebih besar mencari sumber dana sendiri untuk ekspansi. Konon, Indofood CBP Sukses Makmur akan masuk bursa setelah seluruh urusan spin-off kelar. Franky tak menampik kabar itu. "Tapi itu masih jauh," katanya.

Perbankan
Bank Exim Beroperasi Kembali

Bank Exim Indonesia akhirnya kembali beroperasi. Acara peluncurannya berlangsung di gedung Djuanda Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa pekan lalu, di pimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009, Bank Exim "baru" ini akan menggantikan fungsi PT Bank Ekspor Indonesia untuk pembiaya an ekspor-impor. "Lembaga ini diharapkan mendorong peningkat an ekspor nasio nal," ujar Sri Mulyani.

Dia mengatakan kontraksi ekonomi global tahun ini menyebabkan volume perdagangan dunia berkurang 12,2 persen. Ini mempengaruhi kepercayaan lembaga keuangan terhadap industri berorientasi ekspor. Akibatnya, eksportir susah mencari fasilitas pembiayaan. Nah, dengan modal awal Rp 4 triliun, dan akan ditambah Rp 2 triliun lagi tahun depan, pemerintah berharap Bank Exim membantu meng atasi kesulitan pembiayaan ekspor, terutama perusahaan menengah dan kecil.

Internasional
Cina Beli Obligasi IMF

Surat utang Dana Moneter Internasional (IMF) mendapatkan pembeli pertama. Dalam siaran pers Rabu pekan lalu, IMF meng umumkan bahwa pemerintah Cina setuju membeli obligasi lembaga keuangan internasional itu senilai US$ 50 miliar atawa sekitar Rp 500 triliun. "Ini akan mening katkan kemampu an lembaga ini membantu anggota nya mengatasi krisis glo bal," demikian pernyataan IMF, Rabu pekan lalu.

Untuk mendanai anggota nya, terutama negara-ne gara berkembang, lembaga keuangan multilateral itu berencana menerbitkan obligasi secara total US$ 500 miliar. Rencana penjualan ini diumumkan sejak Juli lalu. Selain Cina, Brasil dan Rusia kabarnya akan membeli, masing-masing senilai US$ 10 miliar. Tiga ne gara ini merupakan sedikit nega ra yang masih memiliki dana besar.

Penjualan Aset
Kertas Kraft Dilelang

Pemerintah akan melelang PT Kertas Kraft Aceh. Sekretaris Kemente rian Negara Badan Usaha Milik Negara Said Didu me ngatakan ini Kamis pekan lalu. PT Kraft, yang didirikan pada 1983 atas kerja sama pemerintah, PT Alas Helau milik Bob Hasan, dan perusahaan asal Amerika Serikat, Georgia Pacific, lima tahun terakhir selalu merugi. Bahkan tahun lalu perusahaan itu hampir dilikuidasi karena rugi hingga sekitar Rp 150 miliar.

Lelang, kata Said Didu, akan dipersiapkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset. "Kalau bisa, lelang dilakukan sebelum 20 Oktober. Kami tidak mau membebani pemerintahan baru," ujar Said seusai rapat de ngar pendapat dengan Komisi BUMN di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat RI. Menurut dia, sudah ada investor yang tertarik untuk membeli. Pada tahap awal, pemerintah akan melakukan rasionalisasi karyawan. Untuk keperluan itu, PPA sudah menggelontorkan dana Rp 120 miliar.

Ekspor-Impor
Mulai Naik

Untuk pertama kalinya ekspor bulanan Indonesia naik. Pada Juli lalu, ekspor meningkat 2,85 persen menjadi US$ 9,65 mi liar ketimbang angka Juni. Tapi, bila dibanding Juli tahun lalu, turun 22,98 per sen. Secara kumulatif ekspor Januari-Juli tahun ini mencapai US$ 59,72 miliar, susut 27,98 per sen dibanding pe rio-de yang sama tahun sebelumnya.

Ekspor nonmigas pada Juli mencapai US$ 8,18 miliar, naik 3,14 persen dibanding Juni, tapi turun 15,21 persen diban ding Juli tahun lalu. Peningkat an ekspor terjadi pada bahan bakar mineral, sebaliknya pengapalan lemak dan minyak hewan/nabati mengerut. Nilai impor Juli pun naik 9,48 per sen menjadi US$ 8,69 miliar dibanding Juni dan impor nonmigas naik 5,51 persen menjadi US$ 6,85 miliar.

Inflasi
Agustus Tertinggi

BADAN Pusat Statistik melaporkan laju inflasi Agustus 0,56 persen. Ini merupakan angka tertinggi sepanjang 2009, dan membuat laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus naik menjadi 1,22 persen. Penyebabnya tekanan permintaan pada minggu ketiga dan keempat ketika puasa tiba.

Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan, di Jakarta, Selasa pekan lalu, mengatakan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok berperan besar. Sepanjang tahun ini, baru pada Agustus inflasi tahun kalender me nembus satu persen. Adapun laju inflasi Agustus 2009-Agustus 2008 adalah 2,75 persen. "Tapi ini bukan kejadian luar biasa, ini masih sangat rendah," ucapnya.

Rendahnya angka inflasi ini sudah diprediksi oleh para ekonom. Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk. A. Tony Prasetiantono mengatakan ke naikan harga gula tidak akan berpengaruh besar. Ia memperkirakan inflasi sampai akhir tahun sekitar 3,5 persen. Ekonom Citigroup Johanna Chua menambahkan, inflasi tahun ini masih sesuai dengan target. Ia memperkirakan sampai akhir tahun inflasi akan tetap terjaga rendah.

Perdagangan
ASEAN Single Windows

INDONESIA, Malaysia, Fi lipina, dan Brunei Darussalam membentuk poros mendorong penerapan layanan pabean satu atap berbasis elektronik alias ASEAN Single Windows. Empat negara ini akan memulai pertukaran data Certificate of Origin atau Surat Keterangan Asal, akhir tahun ini.

Ketua tim pelaksana teknis layanan pabean satu atap berbasis elektronik, Susiwijono Moegiarso, me ngatakan integrasi layanan data semula akan diuji coba di Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Laos, dan Vietnam. Namun Laos dan Vietnam urung lantaran belum siap secara teknis. "Empat negara akan jalan dulu," katanya di Jakarta, Minggu pekan lalu.

Integrasi sistem layanan kepabeanan ini penting untuk menangkal pemalsuan data keterangan asal impor barang. Praktek ini biasa nya dilakukan untuk mengurangi tarif bea masuk. Potensi pemalsuan meningkat setelah ASEAN meneken perjanjian kawasan perdagangan bebas dengan tarif bea masuk atas produk-produk sektor yang diprioritaskan dihapus.

Pariwisata
Jumlah Pelancong Asing Melonjak

Krisis global tidak mengurangi daya tarik wisata Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik yang dirilis pekan lalu, jumlah wisatawan mancanegara pada Juli 2009 mencapai 593 ribu orang atau naik 4,59 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, secara kumulatif pada paruh pertama tahun ini, pelancong asing yang datang ke Indonesia telah mencapai 3,56 juta orang. Ini 2,56 persen lebih banyak daripada wisatawan asing tahun lalu.

Menurut Badan Pusat Statistik, kebanyakan pelancong masuk Indonesia melalui Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Juli lalu, jumlah mereka mencapai 235 ribu, naik 23,28 persen dibanding Juli 2008. Bagi Bali, ini rekor wisatawan terbanyak dalam empat tahun terakhir. Ledakan bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton di Jakarta agaknya tak banyak berpengaruh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus