Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

22 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKSI KORPORASI
Peter Sondakh Lepas Bentoel

SEJARAH pengusaha Peter Sondakh di Bentoel selama hampir dua dekade berakhir sudah. Adalah British American Tobacco Plc. yang mengambil alih 85 persen saham PT Bentoel International Investama Tbk. Produsen rokok nomor dua di dunia ini mesti mengeluarkan US$ 494 juta (lebih dari Rp 5 triliun) untuk mengakuisisi 56 persen saham PT Rajawali Corpora di Bentoel International dan dari pemegang saham lainnya.

Direktur British American Tobacco untuk Asia Pasifik, John Daly, berharap penawaran tender untuk saham publik yang tersisa akan selesai akhir Agustus tahun ini. Transaksi ini dinilai sebagai kesempatan strategis untuk memasuki pasar rokok kretek di Indonesia, pasar terbesar kelima di dunia. Total penjualan rokok di Indonesia mencapai 250 miliar batang per tahun dan 93 persen berasal dari segmen rokok ini.

Managing Director Business Development Grup Rajawali Darjoto Setyawan mengatakan inilah saat yang tepat untuk melepaskan kepemilikan saham. Selanjutnya, Rajawali ingin memfokuskan perhatian pada bidang properti, pertambangan, dan perkebunan. Namun Bursa Efek Indonesia menilai ada beberapa kejanggalan dalam akuisisi saham tersebut. Karenanya pihak otoritas berencana memanggil manajemen Bentoel International pekan ini.

Beberapa kejanggalan itu, menurut Direktur Pencatatan Bursa Efek Indonesia Eddy Sugito, antara lain perseroan tidak memberi kabar ke otoritas bursa sebelum transaksi terjadi dan kenaikan signifikan harga saham Bentoel sebelum akuisisi terjadi. ”Jika ditemukan indikasi perdagangan yang melibatkan orang dalam, hasil analisis otoritas akan dibawa ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,” kata Eddy.

MINYAK
Produksi di Bawah Target

PRODUKSI minyak mentah nasional hingga bulan ini belum mencapai target sebesar 960 ribu barel per hari. Rata-rata produksi bulan ini cuma 952.038 barel per hari, turun dibanding bulan Mei 954 ribu barel per hari. Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas R. Priyono mengatakan lapangan Cepu belum bisa berproduksi. ”Masih terkendala izin dari bupati,” katanya, Jumat pekan lalu.

Mei lalu, Priyono beralasan banyak peralatan rusak, sehingga produksi minyak tidak bisa optimal. Awal bulan lalu, BP Migas sebetulnya sudah melepas stok minyak 1 juta barel untuk menaikkan angka rata-rata produksi. Namun, kata Priyono, pelepasan cadangan itu belum berdampak sekarang. ”Pengaruhnya baru akan terasa pada pertengahan bulan depan,” kata dia.

GAS
Donggi-Senoro Terkatung-katung

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menolak rencana ekspor gas alam cair dari proyek Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah. Pemerintah akan mengoptimalkannya untuk memenuhi kebutuhan domestik. Hal itu, kata Kalla, telah diputuskan dalam rapat 1 Juni lalu yang dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Legowo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan. Hasilnya telah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Presiden setuju,” ujar Kalla, Kamis pekan lalu.

Kalla mengatakan lapangan gas Matindok dan Senoro—milik Pertamina dan JOB Pertamina-Medco—harus segera dieksplorasi. Tapi hasilnya harus dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri. Sebaliknya, Pertamina berkukuh menjual kepada pembeli dari Jepang, yakni Chubu Electric Power dan Kansai Electric Power. ”Kami mendukung pengamanan energi nasional. Tapi kami juga ingin memberi kepastian kepada calon pembeli,” kata juru bicara Pertamina, Basuki Trikora Putra.

Sebelumnya, Pertamina mengusulkan skenario penjualan gas Donggi-Senoro dengan mengekspor 335 juta kaki kubik per hari dan mengalokasikan untuk domestik sebesar 70 juta kaki kubik per hari. Potensi pendapatan negara dari skenario itu mencapai US$ 6,4 miliar selama kontrak 15 tahun.

JARING SISTEM KEUANGAN
Penyelamatan BPR

PEMERINTAH dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat memasukkan bank perkreditan rakyat dalam kategori lembaga keuangan yang harus dijamin dan diselamatkan apabila terjadi krisis keuangan. Kesepakatan ini akan dituangkan ke dalam Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan.

Sebelumnya BPR tidak termasuk lembaga keuangan yang akan diselamatkan bila terjadi krisis yang berdampak sistemik. Padahal, lembaga ini menguasai hajat hidup masyarakat pedesaan. Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Olly Dondokambey mengatakan usulan memasukkan BPR ke dalam Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman bertujuan melindungi aset nasabah milik masyarakat menengah-bawah yang menjadi nasabah BPR. ”Mereka juga harus dijamin,” katanya di DPR pekan lalu.

Saat ini pembahasan Rancangan Undang-Undang Jaring Pengaman telah menyelesaikan 50 daftar inventarisasi masalah dari total 215 daftar masalah. Direktur Kredit BPR Bank Indonesia Ratna E. Amiaty mengatakan Bank Indonesia telah mengkarantina 17 BPR karena rasio kecukupan modalnya di bawah empat persen sesuai dengan syarat bank sentral. BPR, kata dia, juga harus melakukan penguatan modal paling lambat akhir 2009.

SEMEN
Ekspansi Holcim

HOLCIM Ltd., produsen semen terbesar kedua di dunia, membeli unit bisnis Cemex SAB de CV yang beroperasi di Australia senilai US$ 1,61 miliar. Dalam kesepakatan pembelian itu, Holcim, seperti dilansir Bloomberg, akan memiliki 25 persen saham di perusahaan gabungan dengan Cemex tersebut.

Holcim terus melakukan ekspansi, sementara Cemex dan produsen semen lainnya seperti Lafarge SA dan HeidelbergCement AG terpaksa menjual sebagian aset mereka untuk menutup utang akibat akuisisi. Di Indonesia, Holcim telah menguasai PT Semen Cibinong Tbk., yang kini berganti nama menjadi Holcim Indonesia.

Bagi Cemex, produsen semen asal Meksiko, penjualan itu bisa membantu perusahaan untuk membayar utang senilai US$ 3,8 juta yang akan jatuh tempo tahun ini. Chief Executive Officer Cemex, Lorenzo Zambrano, awal tahun ini menyatakan akan menjual aset lebih dari US$ 2 miliar untuk membiayai kembali utang sekitar US$ 14,5 miliar.

AKSI KORPORASI
Pelayaran Salim

PT Salim Ivomas Pratama pada 12 Juni lalu mendirikan perusahaan pelayaran, PT Samudera Sejahtera Pratama. Ivomas adalah anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri) di Singapura yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

Kepada Bursa Efek Indonesia, Sabtu dua pekan lalu, Direktur Eksekutif IndoAgri Mark Julian Wakeford mengatakan perusahaan dengan modal awal Rp 50 miliar itu akan bergerak di bidang logistik pelayaran serta mengoperasikan tongkang (barge) dan kapal penarik (tugboat).

Menurut Wakeford, pendirian Samudera Sejahtera tak akan berdampak secara material pada nilai aktiva bersih (net tangible assets) dan laba bersih per saham (earning per share) IndoAgri tahun buku 2009. Dia juga menegaskan tidak ada anggota direksi IndoAgri yang memiliki kepentingan pribadi dalam pendirian itu, baik langsung maupun tidak langsung.

PERUSAHAAN PUBLIK
Aqua Go Private

TAK lagi membutuhkan dana publik, PT Aqua Golden Mississippi Tbk. berencana menarik diri atawa delisting dari Bursa Efek Indonesia. ”Kalau bisa, tahun ini selesai,” ujar Presiden Direktur Aqua Parmaningsih, usai paparan publik di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat pekan lalu. Sebanyak 94,35 persen saham Aqua dimiliki Tirta Investama yang mayoritas sahamnya dikuasai Grup Danone—perusahaan multinasional Prancis. Publik cuma memegang 5,65 persen saham Aqua.

Menurut Parmaningsih, niat untuk keluar dari bursa telah mereka sampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kini mereka tengah mencari penilai independen untuk melakukan valuasi harga sahamnya. Proses perizinan belum selesai. Sejak 5 Juni lalu, otoritas Bursa Efek Indonesia telah menghentikan perdagangan saham Aqua agar nilai saham perseroan tidak melonjak. Pada hari terakhir perdagangan, 4 Juni lalu, saham Aqua ditutup pada harga Rp 244.800.

OTOMOTIF
Penjualan Mobil Naik Tipis

GABUNGAN Industri Kendaraan Bermotor Indonesia melaporkan penjualan mobil pada Mei 2009 naik tipis 3,5 persen menjadi 35.818 dari bulan sebelumnya 34.604 unit. Tapi, jika dibandingkan dengan Mei tahun lalu, penjualan itu anjlok 29 persen. Dalam lima bulan pertama tahun ini, mobil yang terjual mencapai 170.679 unit, turun 28 persen dari 237.963 unit pada periode yang sama tahun lalu. Pemimpin pasar masih dipegang Toyota yang menjual 14.202 unit, diikuti Daihatsu 5.370 unit, Mitsubishi 4.245 unit, Suzuki 3.551, dan Honda 2.821 unit.

Namun Ketua Umum Gaikindo Bambang Trisulo yakin bahwa penjualan mobil akan naik signifikan pada semester kedua tahun ini. Indikasinya adalah makin turunnya suku bunga perbankan. Penjualan akan makin bagus jika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus menguat. Kendati demikian, asosiasi produsen mobil itu masih belum mengubah prediksi penjualan pada tahun ini, yakni 400-420 ribu atau turun 30 persen dibanding tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus