Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

16 Maret 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelistrikan
Jaminan Proyek Disiapkan

KABAR manis datang buat pengusaha listrik swasta. Pemerintah akan menyiapkan jaminan untuk proyek listrik swasta (independent power producer). Jaminan diberikan buat menarik minat pengusaha dalam proyek percepatan pembangkit listrik 10 ribu megawatt tahap kedua. ”Mereka ingin ada jaminan seperti proyek 10 ribu megawatt tahap pertama,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Rabu pekan lalu.

Menurut Purnomo, pemerintah tengah mempertimbangkan pemberian comfort letter proyek tahap pertama. Juga ada kemungkinan menyuntikkan insentif pajak dan fiskal. Jaminan dan insentif itu, kata dia, masih akan dibahas dengan Departemen Keuangan karena keputusannya ada di tangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Jaminan itu juga harus menunggu keluarnya peraturan presiden sebagai payung hukum proyek. Rencananya, proyek ini dibangun pada 2012 dan beroperasi dua tahun kemudian. Proyek senilai US$ 15,32 miliar itu terdiri atas 4.733 megawatt berbahan bakar geotermal, 1.174 megawatt berbahan bakar hidro, dan sisanya berbahan bakar batu bara dan gas.

Aksi Korporasi
Roche Merger dengan Genentech

DI tengah kelesuan ekonomi dunia, produsen obat Swiss Roche bermerger dengan perusahaan bioteknologi asal Amerika, Genentech. Roche membeli 44 persen saham Genentech senilai US$ 47 miliar dolar atau sekitar Rp 564 triliun. ”Harga yang disepakati US$ 95 per lembar,” kata Presiden Direktur Roche Franz Humer di Zurich, Kamis pekan lalu. Proses negosiasi berlangsung alot selama lebih dari delapan bulan sejak pertengahan tahun lalu.

Semula, Roche mengajukan penawaran US$ 89 per lembar saham Genentech pada Juli 2008. Namun Genentech menolaknya dengan alasan terlalu rendah. Harga kemudian dinaikkan menjadi US$ 93, tapi tetap ditolak. Barulah ketika harga dinaikkan jadi US$ 95, Genentech menerimanya. ”Kami percaya ini adalah penawaran yang fair bagi Genentech,” kata Charles Sanders dari Genentech. Manajemen Roche berharap merger ini akan menghemat biaya sebelum pajak hingga US$ 850 juta.

Suku Bunga
Diminta Turun

PERINTAH itu datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut dia, bank-bank pemerintah mesti memelopori penurunan suku bunga pinjaman karena Bank Indonesia telah menurunkan patokan suku bunga jadi 7,75 persen. ”Kalau bunga terlalu tinggi, kredit bermasalah bank juga bisa tinggi,” ujarnya saat menutup Sidang Dewan Pleno I Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Jakarta.

Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, penurunan suku bunga pinjaman oleh bank pelat merah bisa menjadi sinyal bagi bank lain. ”Kalau risiko dimungkinkan dan ada ruang, bank bisa menurunkannya,” kata Sri Mulyani seusai rapat terbatas di Istana Negara, Rabu pekan lalu.

Pengamat perbankan Kostaman Thayib mengatakan penurunan suku bunga kredit harus dimulai dari suku bunga deposito. Bila bunga deposito turun, suku bunga kredit diperkirakan akan bergerak turun. Perbankan sulit menurunkan suku bunga karena tingkat bunga deposito masih di atas 12 persen.

Gas
Jepang-Korea Kurangi Impor

KRISIS finansial global membuat Jepang dan Korea akan mengurangi volume impor gas alam cair dari Indonesia. ”Pengurangannya hingga 12 kargo atau sekitar 600 ribu ton,” ujar Vice President LNG Business Pertamina Hari Karyulianto, Jumat pekan lalu. Sebelumnya, Taiwan juga akan mengurangi impor hingga enam kargo.

Gas yang tidak terserap itu rencananya akan dialihkan untuk memasok kebutuhan pabrik Pupuk Iskandar Muda di Nanggroe Aceh Darussalam. ”Kami akan memberikan gas itu kalau pasar domestik membutuhkannya,” kata Hari. Pengurangan impor gas alam cair itu, kata dia, tidak akan mempengaruhi kinerja bisnis Pertamina.

Namun opsi menjual gas ke pabrik pupuk dalam negeri mungkin terancam. PT Pupuk Iskandar Muda mengaku sudah mendapat kepastian pasokan gas selama dua tahun dari PT ExxonMobil Oil Indonesia. Perusahaan Amerika itu, kata Direktur Utama Pupuk Iskandar Muda Mashudianto, mengalihkan penjualan ke dalam negeri karena pembeli Korea juga membatalkan pesanan. ”Tahun ini kita memperoleh sembilan kargo dan tahun depan 12 kargo,” katanya. Harganya US$ 5 sampai US$ 5,8 per mmbtu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus