Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Moor Masuk Salon Kecantikan

Kosmetika produksi PT Mustika Ratu berhasil menembus pasaran ke Taipei, Taiwan. Ny. Mooryati Soedibyo kerja sama dengan pengusaha setempat mendistribusikan alat kecantikan dan jamu tradisional.

23 Desember 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SENYUM adalah bagian penting dari kiat menjual kosmetik. Lihat saja, betapa Ny. Mooryati Soedibyo menyunggingkan senyum supaya orang terpikat dengan kosmetik produksi pabriknya, PT Mustika Ratu. Ketika ia menjajakan kosmetiknya ke Kuala Lumpur, Singapura, dan Taipei (5-11 Desember 1989) tak lupa ia mengajak serombongan penari serta penyanyi. Hasilnya? Wah, ternyata ia mampu menembus pasar Taiwan, yang kabarnya tak mudah diterobos kosmetik impor itu. Di Taiwan, kosmetik kini bukan saja diproduksi oleh pabrik besar, tapi sudah menjadi industri rumah tangga. Martha Tilaar, produsen kosmetik Sari Ayu, sudah merasakan betapa sukarnya menembus pasar Negeri Macan Asia ini. Menurut Martha, harga kosmetik bikinan Taiwan bisa sangat bersaing lantaran mereka bisa memasok bahan baku zat pewarna dari dalam negeri. Karena itu, di Hong Kong pun kosmetik Taiwan bisa menggebuk kosmetik Korea Selatan. Jadi? "Paling-paling kami cuma bisa demo kecantikan di Taiwan," ujarnya kepada Sri Pudyastuti dari TEMPO. Lain Martha, lain Mooryati. Bekas mitra usaha Martha ini tak hanya berpeluang mendemonstrasikan bagaimana merawat tubuh ala Keraton Solo. Cucu Pakubuwono X ini di Taiwan berhasil menggaet mitra dagang Chung Kok Jin, General Manager Ta Ho Ya Enterprise Co. Ltd. "Kami akan menjadi agen kosmetik tradisional Mustika Ratu di sini. Cara pendistribusiannya dimulai dengan menitipkan ke salon-salon kecantikan," ucap Chung kepada TEMPO di Taipei. Untuk bisnis Chung, produk Mustika Ratu akan melengkapi jamu tradisional cap Dua Puteri Dewi, yang sejak dua bulan lalu diimpor dari Surabaya. Mulai awal tahun depan, Chung sepakat membeli kosmetik Mustika Ratu senilai Rp 100 juta setiap bulannya. "Ini sekadar untuk menguji pemasaran," ujar Son Ramadir, Manajer Ekspor Mustika, yang sudah menjajaki pasar Taiwan ini sejak setengah tahun lalu. Dan Mooryati tak keberatan bila sementara ini produknya dititipkan di salon-salon. Ketika ia mendemonstrasikan kebolehan memoleskan kosmetik di hadatan 600-an pemilik salon di Taipei, tepuk tangan pun membahana. Dan inilah yang dilihatnya sebagai prospek baik di masa depan. "Lambat-laun kami akan menyewa stan di sini," celetuk Mooryati. Usai menggaet Chung, wanita ningrat ini ditunggu anak muda dari Taichung, kota pelabuhan yang berjarak 300 km arah selatan Taipei. Namanya Jack Shih. "Saya akan membeli air mineral Fresh produksi Mustika Tirta, karena lebih murah daripada produksi Prancis," ujar Jack, 28 tahun, yang menjabat manajer produksi pabrik susu milik keluarganya, Cattle Farmers Dairy Co. Pada tahap pertama, Jack mau membeli 4 kontainer air mineral seharga Rp 10 juta per kontainer. Selain itu, Mooryati juga menawarkan minuman aneh untuk lidah Jack: gula asam. "Saya baru pertama kali merasakannya. Rasanya aneh. Di sini tak ada pohon asam. Ya..., saya akan beli," tutur Jack tersenyum-senyum. Walhasil total 10 kontainer air mineral dan gula asam yang bakal diimpor Jack dari Mooryati. Sesudah ini, Mooryati akan memasukkan jamunya ke Taiwan. Tahun Ular ini boleh dibilang tahun hoki bagi Mooryati. Bayangkan, omsetnya tahun ini mekar menjadi US$ 15 juta, 40% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Memang, penjualan dalam negeri, baik kosmetik maupun jamu, masih lebih besar dibanding penjualan di pasar ASEAN. Untuk diketahui, berbagai produk Mustika Ratu mulai tersebar di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Dan akhir pekan lalu Mooryati terpilih sebagai penerima Penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto, untuk pelestarian jamu. Sri Indrayati (Taipei) dan Bachtiar Abdullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus