Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

New Normal, Pengusaha Toko Swalayan Wajib Patuhi 10 Aturan Ini

Pemulihan aktivitas perdagangan selama masa pandemi virus corona (Covid-19) dan menjelang kondisi new normal mulai disampaikan Kemendag

30 Mei 2020 | 08.35 WIB

Pegawai swalayan Carrefour menempelkan poster di BG Junction, Surabaya, Rabu, 27 Mei 2020. Penempelan poster yang berbunyi 'Aturan New Normal Ritel' itu agar pengunjung memahami protokol pencegahan penularan COVID-19 saat mengunjungi pusat perbelanjaan. ANTARA/Didik Suhartono
Perbesar
Pegawai swalayan Carrefour menempelkan poster di BG Junction, Surabaya, Rabu, 27 Mei 2020. Penempelan poster yang berbunyi 'Aturan New Normal Ritel' itu agar pengunjung memahami protokol pencegahan penularan COVID-19 saat mengunjungi pusat perbelanjaan. ANTARA/Didik Suhartono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah pemulihan aktivitas perdagangan selama masa pandemi virus corona (Covid-19) dan menjelang kondisi kenormalan baru atau new normal mulai disampaikan oleh pemerintah melalui Kementerian Perdagangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun, informasi terkait dengan hal tersebut disampaikan lewat Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pemulihan Aktivitas Perdagangan yang Dilakukan Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan New Normal yang diterima Bisnis, Jumat 29 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dari 8 sektor usaha strategis yang diatur, salah satunya adalah toko swalayan yang terdiri atas minimarket, supermarket, hypermarket, dan departmen store. "Pengusaha sektor tersebut wajib menerapkan 10 protokol kesehatan yang ketat dalam menjalankan aktivitas bisnisnya," seperti yang dilansir Bisnis.com, Jumat 29 Mei 2020. 

Pertama, menerapkan penerapan sirkulasi dan batasan waktu kunjungan serta jumlah pengunjung maksimal 40 persen dari jumlah kunjungan pada saat kondisi normal dengan menerapkan kontrol yang ketat di pintu masuk dan keluar.

Kedua, memastikan semua petugas, pengelola, dan pramusaji negatif Covid-19 berdasarkan tes PCR/Rapid-Test oleh pemilik usaha atau dinas kesehatan setempat, serta mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas.

Ketiga, dilakukan screening awal untuk memastikan suhu tubuh seluruh petugas, pengelola, dan pramusaji di bawah 37,3° C sebagaimana yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Keempat, melarang masuk orang dengan gejala pernafasan seperti batuk, flu, dan sesak nafas. Kelima, mewajibkan pengunjung menggunakan masker dan menjaga jarak antrian 1,5 meter serta kontrol suhu tubuh pengunjung di bawah 37,3° C.

Keenam, di area toko disiapkan tempat cuci tangan, sabun dan hand sanitizer, serta menjaga kebersihan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di ruangan atau lokasi secara berkala setiap 2 kali sehari.

Ketujuh, menjual barang-barang yang higienis. Kedelapan, menerapkan pembatasan jarak pada saat melakukan transaksi pembayaran di kasir 1,5 meter dan paling banyak 10 orang, serta mengutamakan pembayaran nontunai atau menggunakan uang elektronik.

Kesembilan, mengoptimalkan ruang terbuka seperti tempat parkir untuk berjualan pedagang kecil dalam rangka physical distancing, dengan mengatur jarak antar pedagang dalam rentang minimal 2 meter.

Kesepuluh, mengutamakan pemesanan barang secara daring dan/atau jarak jauh dengan fasilitas pelayanan pesan-antar.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus