Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Nikmat Pembawa Sengsara

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan bunga rendah memicu permintaan mobil dan sepeda motor.

30 Agustus 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAHUN ini benar-benar tahun milik industri otomotif. Angka penjualan semester pertama tahun ini saja sudah naik dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. ”Penjualan luar biasa karena ekonomi juga bagus,” kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, pekan lalu.

Data memang menunjukkan lonjakan luar biasa. Hingga Juni 2010, sudah terjual 370 ribu unit mobil, naik 76 persen dibanding tahun lalu 210 ribu unit. Selama periode ini, Toyota menjadi kampiun dengan jumlah penjualan mobil 140 ribu unit. Penjualan sepeda motor pun meroket.

Bukan hanya agen tunggal pemegang merek yang kebanjiran berkah, melainkan juga lembaga pembiayaan, terutama yang dimiliki oleh bank. Setelah ekonomi Indonesia lolos dari krisis keuangan global dua tahun silam, perusahaan pembiayaan (leasing) seperti mendapat angin menggenjot ekspansi. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk., misalnya, selama setahun terakhir menambah 6.000 pegawai menjadi 20 ribu karyawan. Sebanyak 84 cabang baru dibuka, sehingga totalnya menjadi 384 kantor cabang di 34 provinsi. ”Begitu ada kepastian ekonomi aman, langsung kami geber sejak pertengahan tahun lalu,” kata Direktur Keuangan Adira, Hafid Hadeli.

Alhasil, penjualan unit usaha Bank Danamon Indonesia ini melonjak lebih dari dua kali lipat. Sampai semester pertama, Adira sudah membiayai pembelian 16 ribu unit kendaraan roda empat, naik 153 persen ketimbang tahun lalu. Untuk sepeda motor, Adira sudah membiayai 513 ribu unit dari tahun lalu 314 ribu. Itu semua belum termasuk pembiayaan kendaraan bekas: 16 ribu unit mobil dan 205 ribu unit sepeda motor.

Total jenderal, pembiayaan sepeda motor yang digelontorkan Adira sudah mencapai Rp 11,1 triliun, naik hampir dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja jempolan itu mendorong Adira menaikkan target pembiayaan tahun ini dari Rp 17,5 triliun menjadi Rp 20-21 triliun.

PT BCA Finance tak mau ketinggalan. Dengan jaminan likuiditas melimpah dari induknya, PT Bank Central Asia (BCA), perusahaan pembiayaan ini sudah membiayai pembelian 49 ribu unit mobil selama enam bulan terakhir. Angka ini naik sekitar 36 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pembiayaannya meningkat menjadi Rp 7,2 triliun dari sebelumnya Rp 4,6 triliun. Artinya, pencapaian itu sudah separuh dari target akhir tahun Rp 13,5 triliun.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim berpendapat rendahnya tingkat bunga perbankan akibat kebijakan Bank Indonesia menahan bunga acuan BI Rate 6,5 persen menambah semarak industri otomotif. Nilai tukar rupiah yang cenderung menguat juga ikut mendorong kemampuan masyarakat untuk membeli. Bunga yang relatif murah itu membantu lembaga keuangan menggaet nasabah. BCA Finance menawarkan bunga flat setahun 4,6 persen atau rata-rata bunga efektif sekitar 10 persen. Tingkat bunga itu jauh lebih murah daripada bunga kredit modal kerja. ”Ini sejarah baru karena sebelumnya tak pernah begitu,” katanya.

Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, mengatakan peluang pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh lebih besar tahun ini terbuka lebar. Proyeksi penjualan yang dilansir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sekitar 700 ribu mobil dan tujuh juta sepeda motor menjadi daya tarik menggiurkan bagi dealer dan perbankan untuk menggenjot penjualan dan penyaluran kredit otomotif oleh perusahaan leasing. ”Semester kedua pasti lebih baik,” katanya.

Menurut Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, industri otomotif kini memang primadona. Selama kuartal kedua tahun ini, sektor manufaktur peralatan transportasi dan permesinan bertumbuh 12,16 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada periode yang sama tahun lalu sektor itu masih minus 6,71 persen.

Bisa dikatakan, pertumbuhan sektor otomotif menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat. Ini jelas kabar baik. Tapi ada konsekuensinya. Subsidi bahan bakar minyak akan terus bertambah dan lalu lintas akan semakin macet bila tidak ditopang infrastruktur memadai. ”Ini nikmat membawa sengsara, atau malah sebaliknya,” kata Sadewa.

Agoeng Wijaya

Penjualan Mobil Semester I/2010 (unit)
 20092010
Januari31.624 52.831
Februari34.506 55.688
Maret34.117 65.555
April34.604 65.232
Mei35.818 60.516
Juni39.567 70.386
Total 210.296 370.208
SUMBER: GAIKINDO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus