Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Nusron Wahid Bakal Optimalkan Bank Tanah untuk Dukung Swasembada Pangan hingga Permukiman Masyarakat

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan Bank Tanah bakal dioptimalkan setidaknya untuk empat hal.

1 Desember 2024 | 19.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 31 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengatakan bakal mengoptimalkan peran Badan Bank Tanah untuk menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Nusron berujar, Bank Tanah bakal dioptimalkan setidaknya untuk empat hal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pertama, menopang swasembada pangan. Kedua, untuk swasembada energi. Ketiga, menopang program hilirisasi dan keempat, untuk menopang pemukiman masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Nusron dalam media gathering di Kementerian ATR/BPN, Kamis malam, 28 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Nusron, Bank Tanah memang dibentuk untuk menjamin ketersediaan tanah bagi kepentingan umum, sosial, pembangunan, konsolidasi tanah, pemerataan ekonomi, hingga reforma agraria. Adapun sejak dibentuk pada 2021 dan berjalan efektif mulai 2022, Bank Tanah mengelola sekitar 27 ribu hektare tanah.

“Bank tanah ini untuk melakukan utilisasi tanah, eks HGU (hak guna usaha) yang diserahkan kepada Bank Tanah mau diapakan,” ujar politikus Partai Golkar itu.

Ihwal program Asta Cita Presiden Prabowo, sebelumnya  Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja tengah menyiapkan lahan untuk mendukung program swasembada pangan. Parman telah membidik sejumlah lahan potensial, seperti wilayah Luhu di Maluku, Poso di Sulawesi Tengah, hingga Tapanuli Selatan di Sumatera Utara.

“Nanti juga akan ada di Kalimantan, itu untuk ketahanan pangan,” ujar Parman saat ditemui usai acara FGD Pengembangan Program Reforma Agraria Badan Bank Tanah, Kamis, 24 Oktober 2024.

Ia menuturkan, wilayah yang dibidik itu merupakan lahan yang dikelola Bank Tanah dengan total luas 27 ribu hektare. Namun, tidak semua lahan bisa dimanfaatkan untuk program tersebut. Sebab, tidak semua lahan cocok untuk ditanami jenis tanaman tertentu.  “Yang bakal dibidik nanti kami lihat dari keseluruhan lahannya, karena di Kalimantan tidak bisa semuanya dipakai. Jangan sampai airnya seperti yang ada di Palangkaraya,” ucapnya.

Sedangkan untuk program 3 juta rumah, ia menyatakan Bank Tanah siap menyediakan lahan untuk program 1 juta hunian perkotaan. Namun, untuk realisasi pembangunan 2 juta rumah di daerah pedesaan, ia mengungkapkan bahwa Bank Tanah masih dalam tahap persiapan penyediaan lahan.

Menurutnya, lokasi lahan di luar Jawa merupakan tantangan tersendiri bagi Bank Tanah. Sebab, mereka perlu memastikan bahwa masyarakat bersedia untuk relokasi. Parman juga mengatakan pihaknya masih perlu meninjau skema yang akan diterapkan dalam program tersebut, termasuk keputusan mengenai apakah rumah akan disewakan atau diberikan secara gratis.

Oyuk Ivani dan M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus