Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Otorita IKN: Ibu Kota Negara Jadi Model Pembangunan Berkelanjutan

Otorita IKN menyebutkan IKN Nusantara menjadi model pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

17 Agustus 2023 | 10.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pekerja mengikuti pengibaran Bendera Merah Putih di lokasi titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Selatan, Rabu 17 Agustus 2022. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pihak Otorita IKN Nusantara melaksanakan pengibaran Bendera Merah Putih pertama di kawasan titik nol IKN Nusantara yang melibatkan seluruh pekerja proyek, TNI, POLRI, Pemerintah Kecamatan,pelajar dan tokoh adat serta tokoh masyarakat. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) menyebutkan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara menjadi model pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami percaya bahwa IKN dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan yang mencerminkan nilai-nilai inklusif, keberlanjutan dan berbasis teknologi," ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bambang mengatakan pembangunan IKN sebagai ibu kota negara baru akan menjadi salah satu langkah strategis dalam memastikan Indonesia muncul sebagai negara maju yang diakui dunia.

"Dengan integrasi infrastruktur modern, energi baru terbarukan serta teknologi digital, IKN dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," katanya.

Pemerintah telah meluncurkan Visi Indonesia Emas 2045, yang menjadi gambaran ideal dan target tujuan yang harus dicapai Indonesia di usianya yang ke-100 tahun sejak kemerdekaan.

Selanjutnya: Pada 2045 nanti, Indonesia diproyeksikan menjadi....

Pada 2045 nanti, Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dan sejahtera dengan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity atau PPP). Hal ini didasari oleh potensi yang dimiliki Indonesia untuk mewujudkan visi tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan Indonesia memiliki banyak potensi untuk bisa lepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) dan menjadi negara maju.

"Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki negara lain seperti pasar domestik yang besar, potensi tenaga kerja produktif, dan memiliki populasi melek digital yang tinggi. Oleh karena itu, Indonesia harus mengoptimalkan segala peluang dan potensi yang ada," ujar Arsjad.

Dalam hal sumber daya manusia (SDM), Indonesia akan menikmati bonus demografi pada 2030 ketika jumlah penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 68,3 persen dari total populasi.

Selain itu, Indonesia juga diuntungkan dengan sumber daya alam dan biodiversitas yang melimpah, termasuk cadangan nikel yang terbesar di dunia yakni sebanyak 21 juta ton dan sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 3.600 gigawatt.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus