Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pangansari Group, melalui anak usahanya PT Pangansari Utama Food Resources, ekspor 1,5 juta pouch atau setara dengan 311 ton bumbu instan dan makanan cepat saji untuk dapur katering dan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Pangansari Group Maghfur Lasah mengatakan, ekspor ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperluas jangkauan bisnis internasionalnya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke pasar global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ekspor ini bukan hanya pencapaian bisnis yang luar biasa, tetapi juga cerminan dari komitmen dan kegigihan segenap karyawan. Produk Pangansari yang terkenal dengan kualitas tinggi dan cita rasa yang autentik, kini akan memperkenalkan cita rasa khas Indonesia ke pasar global," kata Lasah di kantor pusat di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 12 Mei 2023.
Lasah mengatakan, untuk memudahkan penyedia makanan selama puncak musim haji, Pangansari Group menggunakan bumbu instan dan makanan berkonsep siap saji (ready to eat). Penggunaan bumbu instan ini dapat meningkatkan efisiensi proses memasak di dapur hingga 30 persen, sambil tetap menjaga kualitas dan cita rasa makanan yang lezat dengan cita rasa khas Indonesia.
"Ekspor ini akan dikirim melalui jalur laut dan udara secara bertahap mulai dari hari ini hingga akhir bulan," katanya.
Lebih jauh Lasah mengatakan, ekspor makanan ini dilakukan sebagai bentuk kerja sama dengan perusahaan Arab Saudi, Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company (Mashariq), dan dapur-dapur di Mekkah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia.
Selanjutnya: "Produk-produk tersebut bersertifikasi halal...."
"Produk-produk tersebut bersertifikasi halal dan diproduksi dengan kualitas rasa dan kelezatan makanan tradisional Indonesia, dengan nilai kerja sama senilai 6,5 juta Riyal Saudi atau sekitar Rp 26 miliar," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah menandatangani kontrak kerja sama dengan para penyedia layanan katering untuk jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Dalam kontrak kerja sama itu dicantumkan bahwa 30 persen dari komponen katering untuk jemaah haji asal Indonesia harus berupa produk yang berasal dari tanah air.
Tahun ini, layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Sebanyak 53 dapur akan melayani katering bagi jemaah selama di Mekkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jemaah saat di Bandara Saudi.
“Kami akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dilansir dari situs resmi Kemenag.
Pilihan Editor: BSI Klaim Layanan Kembali Normal, Nasabah Keluhkan Sebagian Transaksi Masih Belum Bisa
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini