Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pangansari Group Ekspor 311 Ton Bumbu Instan untuk Makanan Jemaah Haji Asal Indonesia

Pangansari Group melalui anak usahanya PT Pangansari Utama Food Resources ekspor 1,5 juta pouch atau setara dengan 311 ton bumbu instan dan makanan cepat saji untuk dapur katering dan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

12 Mei 2023 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bumbu instan dari PT Pangansari Utama Food Resources. Foto : Linkedin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pangansari Group, melalui anak usahanya PT Pangansari Utama Food Resources, ekspor 1,5 juta pouch atau setara dengan 311 ton bumbu instan dan makanan cepat saji untuk dapur katering dan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama Pangansari Group Maghfur Lasah mengatakan, ekspor ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperluas jangkauan bisnis internasionalnya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke pasar global. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ekspor ini bukan hanya pencapaian bisnis yang luar biasa, tetapi juga cerminan dari komitmen dan kegigihan segenap karyawan. Produk Pangansari yang terkenal dengan kualitas tinggi dan cita rasa yang autentik, kini akan memperkenalkan cita rasa khas Indonesia ke pasar global," kata Lasah di kantor pusat di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 12 Mei 2023.  

Lasah mengatakan, untuk memudahkan penyedia makanan selama puncak musim haji, Pangansari Group menggunakan bumbu instan dan makanan berkonsep siap saji (ready to eat). Penggunaan bumbu instan ini dapat meningkatkan efisiensi proses memasak di dapur hingga 30 persen, sambil tetap menjaga kualitas dan cita rasa makanan yang lezat dengan cita rasa khas Indonesia. 

"Ekspor ini akan dikirim melalui jalur laut dan udara secara bertahap mulai dari hari ini hingga akhir bulan," katanya. 

Lebih jauh Lasah mengatakan, ekspor makanan ini dilakukan sebagai bentuk kerja sama dengan perusahaan Arab Saudi, Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company (Mashariq), dan dapur-dapur di Mekkah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia.  

Selanjutnya: "Produk-produk tersebut bersertifikasi halal...." 

"Produk-produk tersebut bersertifikasi halal dan diproduksi dengan kualitas rasa dan kelezatan makanan tradisional Indonesia, dengan nilai kerja sama senilai 6,5 juta Riyal Saudi atau sekitar Rp 26 miliar," katanya. 

Sebagai informasi, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah menandatangani kontrak kerja sama dengan para penyedia layanan katering untuk jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. 

Dalam kontrak kerja sama itu dicantumkan bahwa 30 persen dari komponen katering untuk jemaah haji asal Indonesia harus berupa produk yang berasal dari tanah air. 

Tahun ini, layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Sebanyak 53 dapur akan melayani katering bagi jemaah selama di Mekkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jemaah saat di Bandara Saudi. 

“Kami akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dilansir dari situs resmi Kemenag. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

 

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus